23. ALL STAR

2.8K 211 17
                                    

Happy reading SKYBOO

Semoga lama dibumi, dan semoga senantiasa diberi banyak bahagia.


♤♤♤♤

23. All Star

Mahen, putra sulung Syafira itu tengah mengantar sang bunda pergi berbelanja kebutuhan membuat kue di supermarket terdekat.

Ia menelusuri setiap rak guna mencari barang yang Syafira butuh. Syafira pun sama, ia mencari bahan membuat kue di rak lain nya.

"Bundaa, udah belum?." Tanya Mahen, Syafira pun menoleh. "Udah, bang, ayo kekasir." Mahen mengangguk mempersilahkan yang lebih tua untuk melangkah terlebih dulu.

Syafira beruntung memiliki dua putra yang rasa cinta dan kasih sayang nya begitu besar. Walaupun sudah tidak di dampingi oleh suaminya, masih ada Mahen dan Farka yang menggantikan.

"Abang nggak mau beli sesuatu?." Ujar Syafira.

Mahen menggeleng pelan. Semakin besar, ia merasa makin enggan merepotkan orang tuanya. Ya walaupun memang kewajiban orang tua tetapi sebagai anak, Mahen berusaha supaya bisa mengandalkan kedua tangan nya tanpa bertumpu pada Syafira lagi.

"Abang tunggu di depan ya, Bun...kalo susah bawa belanjaan nya panggil abang." Ujar Mahen kemudian berjalan keluar dari supermarket.

Duduk sembari menunggu adalah aktivitas Mahen saat ini. Matanya memandang setiap kendaraan yang melintas.

Badan nya kembali tegak saat melihat seseorang yang ia kenal menuju kearahnya. Laki - laki berjaket hitam dengan motor CB tuanya, siapa lagi kalo bukan Galasky.

"Galasky!!!." Panggil Mahen pada Galasky yang baru saja memarkirkan motornya.

Layaknya remaja laki - laki pada umumnya, Galasky menghampiri kakak kelasnya untuk berjabat tangan.

"Mau beli apa lo?." Galasky mengambil posisi duduk di sebelah Mahen. "Rokok sama camilan." Jawabnya.

"Bro, gue mau bicara sama lo boleh?." Galasky berdeham.

"Lo serius suka sama adek gue?." Tutur Mahen penasaran.

Galasky menatap datar Mahen. Dia melepaskan jaket nya lalu melepaskan ikat kepalanya juga. Namun, ia masih tak menjawab pertanyaan Mahen hingga membuat si empunya menghela napas panjang.

"Gal, gue tahu perasaan seseorang itu nggak bisa di kendalikan. Dan gue juga tahu, laki – laki yang memiliki harga diri tinggi seperti lo nggak akan gampang melukai orang lain." Galasky dengan seksama mendengarkan kalimat panjang itu tanpa ada niatan untuk menyela.

"Lo berhasil bikin adek gue jatuh cinta, Gal, jadi gue minta tolong.....jangan sampai cinta yang udah di bangun, malah jadi ladang luka buat dia." Lanjut Mahen.

Galasky langsung memandang Mahen. "Gue jamin, dia pasti bahagia sama gue."

Mahen membalasnya dengan senyum tipis. "Dia itu berbanding terbalik sama lo, gue harap lo bisa memahami Farka, begitu juga sebaliknya."

"Jangan mainin perasaan orang ya, Gal, terutama adek gue." Galasky mengangguk singkat.

Meskipun belum resmi memiliki hubungan dengan Farka, tujuan Galasky masih sama yaitu membuat Farka selalu merasa bahagia.

Mahen tau, Galasky tak sebrengsek itu untuk memainkan sebuah perasaan seseorang. Lagi pula, ia sudah melihat sebuah rasa cinta yang di tunjukan oleh penguasa SMANDA itu pada adik nya.

"Iya, lo bisa percaya sama gue." Mahen tersenyum puas.

Suara Syafira memanggil nya mengalihkan atensi mereka berdua. Mahen beranjak mengambil alih barang belanjaan sang bunda.

GALASKY ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang