Happy reading
Jangan lupa untuk bahagia dan tersenyum
♤♤♤♤♤
3. Perginya pilot kesayangan
"Rindu." Kata itu terucap dari bibir seorang remaja laki laki yang tengah bersimpuh di samping makam Ayahnya.
"Ayah, kita semua rindu." Farka mengusap nisan yang bertuliskan nama Sang Ayah.
Empat tahun lalu, saat Farka duduk di bangku kelas 1 SMP, manusia yang menjadi benteng pertahanannya pergi untuk jangka waktu selamanya. Perpisahan hari itu menjadi awal sebuah kehancuran untuk Farka.
Sejak kepergian mendiang sang Ayah, sudah tak ada lagi mainan pesawat kertas yang mereka buat bersama.
"Kematian bukan perpisahan, Ayah. Kematian adalah awal dari pertemuan abadi kita nanti."
"Bumi semakin terasa sunyi tanpa adanya Ayah disini. Aka bahkan hampir lupa sama suara Ayah." Bahu laki laki itu bergetar, matanya juga tampak berkaca kaca.
Bunda dan Abang Mahen hanya mampu diam seraya mendengarkan. Air mata ibu dan anak itu sudah meluruh. Mereka rindu pilot kesayangan mereka.
"Cerita kita di bumi belum terlalu lama, Ayah. Tapi rasanya bumi enggak mengizinkan kita berdua untuk tinggal bersama lebih lama."
Farka menggigit bibir bawahnya berusaha menahan isak tangis. Dia harus terlihat kuat di hadapan Ayahnya.
"Sampai jumpa di pertemuan yang abadi, pilot kesayanganya Aka. Dan untuk bumi, terimakasih sudah memeluk kesayanganya Aka."
Setelah mengatakan itu, Farka langsung beranjak pergi meninggalkan area makam. Farka benci hari ini
"Ayah, tolong temui kami bertiga di mimpi ya?? Tolong obati rasa rindu yang setiap hari terasa sangat menyiksa."
Mahen merangkul kedua pundak Bunda yang hampir limbung karna lemas. Mahen harus bisa menggantikan peran ayahnya. Tugas mahen sekarang adalah menjadi sandaran untuk kedua harta berharganya ini.
"Bun, udah sore, kita pulang ya?." Ajak Mahen.
Bunda menoleh kearah mahen lalu tersenyum tipis. "Kita pamit pulang dulu, nanti kita kesini lagi mengunjungi Ayah."
Flashback
"Ayah, kalau Aka sudah besar nanti, Aka mau jadi seperti ayah."
Ayah terkekeh kecil mendengar penuturan putra bungsunya itu. "Aka mau jadi pilot seperti ayah??."
Anak kecil itu mengangguk kencang. "Aka mau bawa ayah keliling dunia kalau Aka jadi pilot nanti."
"Eum Aka lupa, Bunda sama Abang juga nanti Aka ajak keliling dunia." Ujar anak itu sambil melipat sebuah kertas membentuk pesawat.
Ayah menatap wajah putranya yang terlihat serius melipat kertas itu. Tangannya mengelus lembut rambut Farka, ia menatap sendu Farka ketika mengingat suatu saat nanti Farka akan beranjak dewasa.
Mungkin saat hari itu tiba, Farka sudah tidak mau lagi bermain bersama.
"Ayahhhh, pesawat kertas Akaa jadii!!! Yeyyyy."
KAMU SEDANG MEMBACA
GALASKY ABIMANA
Randomcerita ini milik GALASKY ABIMANA, laki laki yang berkuasa di SMANDA pada masanya, ketua geng besar di wilayahnya - VEGAS. cerita cinta Galasky yang kisah nya dengan laki laki bernama farka biantara, akan menjadi sebuah sejarah. Di kenang oleh selur...