13. PESAWAT KERTAS

5.1K 367 6
                                    

Happy reading

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan bahagia

♤♤♤♤♤

13. Pesawat Kertas

Galasky bersenandung kecil sambil menunggu Farka keluar dari rumahnya. Pandangan nya melirik sekilas ke arah jam yang melingkar di tangan nya, laki laki itu sudah menunggu hampir lima belas menit lamanya.

Diam diam seseorang mengamati Galasky. Dia tersenyum tipis kemudian kembali masuk kedalam rumahnya.

"Jemputan lo udah di depan tuh." Tutur Mahen, Farka menyerngitkan dahinya bingung.

"Siapa bang?." Tanya Farka. Mahen mengedikkan bahunya. "Seseorang di SMANDA." Jawabnya membuat Farka semakin bingung.

Ia pun beranjak dari duduknya, tak lupa sebelum meninggalkan rumah laki laki itu menyempatkan diri untuk mencium pipi Syafira dan Mahen.

Syafira menyenggol lengan putra sulungnya itu. "Siapa bang?."

"Galasky, Bun...temen nya adek." Jawab Mahen, Syafira pun mengangguk mengerti.

"Temen atau calon pacarnya adek nih, bang??." Keduanya sontak terkekeh secara bersamaan.

Mahen tak menjawab. Mereka kembali fokus menikmati sarapan. Farka berjalan keluar menemui orang itu. Secara perlahan dia mendekat, dari jarak yang lumayan jauh saja Farka bisa menebak siapa orang itu dari bau parfumnya.

Hanya satu orang yang Farka kenal menggunakan parfum berbau kopi. "Galasky?." Panggil Farka

Galasky menoleh kearah sumber suara. "Kok nggak bilang kalau mau kesini?."

"Lo nggak baca chat dari gue, Ka?."

Farka mengerutkan dahinya bingung. Ia langsung mengambil ponsel nya yang berada di saku celana dan langsung bergegas mengecek notifikasi yang masuk.

"Chat kamu ketimbun, Gal...maaf ya, aku nggak tau." Ucap Farka di akhiri senyuman tipis.

Helaan napas terlontar dari bibir Galasky. Dia memberikan helm yang selalu di bawa kepada Farka.

"Naik, Ka...." Farka termenung sebentar.

Di sepanjang perjalanan, Farka tak henti menampilkan senyumannya. Duduk di atas motor cb tua bersama Galasky serta suasana kota Bandung yang selalu sejuk terasa begitu menyenangkan.

Galasky mengelus tangan Farka yang melingkar di perutnya. "Farka, dengerin gue!! Sampai kapan pun itu, kalau lo butuh, gue selalu siap, Ka." Ujarnya sedikit berteriak.

Farka memandang wajah Galasky dari kaca spion. Laki laki itu tengah tersenyum kearahnya. Akhirnya mereka telah sampai di SMA ANDROMEDA.

Laki laki yang sedikit pendek 15 cm dari Galasky itu membenarkan rambutnya. Sedangkan Galasky masih sentiasa duduk di atas motornya.

"Masuk gih, bentar lagi ucapara udah mau di mulai." Perintah Galasky melihat beberapa siswa sudah berbaris rapih di lapangan.

"Kamu nggak ikut upacara, Gal?." Galasky menggeleng. "Belum ada sejarahnya seorang ketua VEGAS ikut upacara, Ka." Jelasnya. Farka pun memutar bola matanya malas.

GALASKY ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang