14. DIA YANG SPESIAL

4.7K 342 29
                                    

Happy reading

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan terus bahagia

♤♤♤♤♤

14. Dia yang spesial

Ikat pinggang berukuran besar itu terus di ayunkan ke punggung Galasky. Laki laki itu melindungi kepalanya sesekali memejamkan mata saat rasa sakit menjalar.

Suara petir menyambar bersautan dengan teriakan Erik. "APA YANG BISA PAPA BANGGAIN DARI KAMU, GAL?."

"ENGGAK ADA YANG BISA PAPA BANGGAIN!! ENGGAK ADAA, GALASKY!!." Galasky diam, dia tak menangis mendengar makian dari ayah nya.

"HIDUP ITU CUMA SEKALI, GALASKY!!! TOLONG DENGERIN PAPA, TINGGALIN GENG KAMU ITU." Murka Erik.

Pria tua itu murka lantaran Galasky tak pulang ke rumah selama seminggu. Dia memberi peringatan kepada Galasky agar tau batasan dalam bermain.

"Papa susah payah kerja ngehidupin kamu, bukan nya berterimakasih, kamu malah nggak tau diri."

Erik melemparkan ikat pinggangnya ke sembarang arah. Dia berhenti memukuli putra nya, napas nya memburu dengan kilatan mata tajam menghunus kearah Galasky.

Dia berjongkok guna menyetarakan tingginya dengan Galasky. "Lo bukan tuhan yang ngasih kehidupan, terus ngapain gue harus berterimakasih ke lo?." Lirih Galasky memiringkan kepalanya lalu menyeringai tipis.

"Papa nggak pernah ngajarin kamu ngomong gitu," kata Erik menatap tak percaya Galasky.

"Memang, lo nggak pernah ngajarin gue tentang apapun itu." Jawab nya, ia balik menatap tajam pria tua di hadapannya. "Tapi lo lupa, anak itu duplikat orang tuanya. Kalo lo aja brengsek, apa lagi gue?."

Tendangan kencang diterima Galasky di bagian kepala. Sontak tubuh laki laki itu terjatuh. "KURANG AJAR KAMU!!."

Galasky memejamkan matanya sejenak saat kepalanya terasa begitu pusing. Kemudian, ia kembali bangkit.

"Itu faktanya, sikap gue ini nurun dari ayah nya yang kaya binatang."

Napas Erik tak beraturan, wajahnya merah meredam amarah agar tak berbuat lebih kepada Galasky. Dirasa sudah tidak ada yang perlu di bicarakan, Galasky melangkah keluar dari gudang. Ia berjalan menuju ke halaman rumah. Sebelum itu, ia menyempatkan diri masuk ke kamar guna mengambil jaket serta kunci motor.

Motor tua itu melaju menerobos hujan. Meskipun badan nya akan remuk, ia memaksakan diri untuk meninggalkan rumah.

Tubuh laki laki berbalut jaket hitam VEGAS kini basah sepenuhnya. Dia meremas kencang stir motornya dan melaju di atas kecepatan rata rata.

Di lain sisi, Farka bersama bunda serta abang nya tengah berkumpul menonton film. Saat hujan seperti ini, kebersamaan dengan anggota keluarga menjadi sangat berharga. Yang suatu saat nanti akan di ceritakan dengan penuh canda tawa.

"Kasian cewenya, dia cuma di jadiin tempat singgah doang." Ucap Mahen mengutarakan pendapatnya tentang film yang di tonton.

Farka mengangguk setuju. "Cowonya brengsek banget ih."

GALASKY ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang