12. REMBULAN

5.3K 360 14
                                    

Happy reading

Jangan lupa bahagia dan selalu tersenyum

♤♤♤♤♤

12. Rembulan

Di tengah keheningan malam, ditemani secarik kertas di tangan nya, Galasky termenung di depan pintu rumah Farka sendirian. Ada sepercik rasa gugup yang hadir di hatinya meskipun dirinya sudah mencoba berani datang berkunjung ke rumah Farka.

Cukup lama Galasky diam dan berdiri di depan pintu hingga akhirnya ia mengetuk pintu berwarna kecoklatan itu.

"Gala," panggil Farka membuat sudut bibir Galasky sedikit terangkat.

"Sorry, Ka...gue kesini nggak bilang dulu ke lo."

Farka mengangguk – anggukkan kepalanya. "Gapapa, ayo masuk."

Galasky mengikuti langkah Farka masuk kedalam rumah nya. Di ruang tamu, mereka berdua duduk saling berhadapan satu sama lain. Farka nampaknya terkejut dengan kedatangan Galasky yang tiba tiba.

"Orang tua lo kemana, Ka?." Tanya Galasky saat tak menemukan aktivitas lain dirumah itu.

Hanya ada suara jarum jam yang berdentang. "Bunda sama abang lagi ada acara." Jawab Farka.

"Ouh ya, gue mau nganterin sesuatu buat lo." Katanya sambil mengulurkan secarik kertas.

Farka menerima kertas tersebut. Saat ia hendak membaca tulisan di kertas itu, Galasky malah menghentikannya.

"Baca nya nanti aja, Ka. Sebelum lo tidur."

Laki laki bernama belakang Biantara itu menatap Galasky lamat. "Surat dari kamu, Gal?."

Galasky mengangguk pelan. "Iya, kali ini gue yang nganterin sendiri surat itu ke lo..."

Mendengar nya, Farka jadi tersenyum lebar. Entahlah, tiba tiba kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman yang manis.

Ketua Vegas itu memperhatikan wajah Farka yang putih bersih. Tetapi, perhatian Galasky lebih tertuju pada bibir merah muda Farka.

Farka juga sama, dia turut mengamati wajah tampan Galasky. Laki laki berjaket hitam yang selalu mengenakan ikat kepala berwarna hitam itu terlihat sangat mempesona.

"Gal, aku boleh nanya, nggak?." Tanya Farka, membuat Galasky tersadar dari lamunan nya.

"Boleh.."

Farka menaruh surat dari Galasky di samping badannya, kemudian ia menautkan kedua tangan nya.

"Aku bingung, Gal. Banyak orang yang bilang kamu itu nyeremin dan galak, tapi kenapa aku ngerasa apa yang di omongin mereka itu salah, ya?."

Sebenarnya laki laki itu malu untuk bertanya, namun pernyataan orang orang yang terhadap Galasky membuatnya bingung. Pasal nya apa yang dikatakan, jauh berbeda dengan apa yang di lihat oleh Farka.

"Semua tergantung cara orang lain menilai diri kita, Ka..." jawab Galasky, lalu melepaskan kain hitam yang di ikatkan di kepalanya.

Benar juga. Farka belum terlalu lama mengenal sosok laki laki di hadapannya, masih banyak yang belum Farka tau mengenai Galasky.

GALASKY ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang