GALASKY ABIMANA

25. JANJI UNTUK CINTA

Happy reading

Semoga senantiasa diberi bahagia dan teruslah tersenyum

♤♤♤♤♤

25.  Janji Untuk Cinta

Di tempat yang luas bernama bumi itu, kita pergi mencari seseorang yang akan menjadi alasan kita jatuh cinta. Hanya saja, tak selamanya yang menjadi alasan untuk jatuh bisa di miliki oleh kita juga.

Hei, akan ada titik dimana kita hanya bisa mencintainya dari jarak yang cukup jauh. Tidak bisa di genggam, tidak bisa di raih, tetapi masih bisa untuk di pandang.

"Falling in love, Bro?." Tanya Pandu saat mendengar Juan tengah memainkan sebuah lagu.

Juan mengangkat pandangan nya kearah Pandu yang tengah berdiri dengan secangkir kopi di tangan nya.

"Mungkin?." Pandu terkekeh, ia mengambil posisi duduk di sebelah Juan.

"Ajaib. Manusia es kaya lo punya perasaan juga ternyata." Ujarnya bergurau.

Mengejutkan sekali. Tak pernah terdengar di telinganya berita kepada siapa manusia sekeras Juan berhasil jatuh cinta. Tetapi kini, dia menjadi yang pertama mengetahuinya.

Selama ini, hanya Juan yang tak pernah menjalin hubungan spesial. Katanya 'gue nggak mau buang – buang waktu buat pacaran kalo akhirnya bukan gue jodohnya.'

Juan Aldelio, laki - laki yang memegang prinsip, 'Jatuh cinta sekali, menikah juga sekali.' 

"Sejauh mana lo suka sama dia?." Tanya Pandu lagi.

Petikan gitar itu berhenti. Juan termenung, memikirkan jawaban yang sekiranya memang dapat di deskripsikan olehnya.

"Setiap gue liat dia, gue pasti jatuh cinta." Jawab Juan, di akhiri senyum tipis.

"Siapa orangnya? Kasih tau lah." Siapapun dia, semoga Juan mendapat bahagia darinya.

Pandu paham diam nya Juan Aldelio. Seistimewa apa dia hingga laki - laki sedingin Juan dapat jatuh hati?

Bukan saatnya, akan ada waktu dimana dia akan memberitahu sendiri siapa sosok yang di sukai. Pandu menatap lurus kearah depan sembari menyesap kopi hitam tadi.

Markas VGS, sejak sepulang dari sekolah, beberapa anggota hanya menghabiskan waktu untuk mengobrol ataupun sekedar menyapa para junior dan seniornya.

Tepukan di pundak Juan membuat ia menukikkan alisnya bingung. "Kenapa?."

"Nanti kalo udah berlayar, kabarin gue." Ucap Pandu.

Juan menggeleng, hal itu berhasil membawa kebingungan bagi Pandu. "Dari banyaknya kesempatan yang diberikan semesta, jatuh cinta adalah sesuatu menyenangkan bagi gue. Jadi, senangnya cukup sampai disini aja." Jawab Juan.

"Selagi cinta, kenapa nggak lo perjuangin aja?."

"Cukup bagi gue buat ngeliat dia tumbuh menjadi manusia baik yang penuh tawa bahagia dan berhasil meraih segala hal yang selalu di usahakannya." Memang tidak pernah mengecewakan. Setiap kalimat yang terlontar dari bibir Juan adalah hal indah yang nyaris sempurna.