20 : MY GIRL

158 23 10
                                    

Happy reading 🖤

Jangan lupa klik 🌟

____________________________________________________________


Pagi ini Alza berangkat dengan teman-temannya, seragam yang sama yang terbalut jaket hitam berlogo elang dengan tatapan tajamnya itu menunjukkan mereka satu komunitas.

Mereka sengaja berangkat secara bersamaan pagi hari ini untuk menuju ke sekolah, untuk yang beda sekolah mereka akan berpisah di jalan nantinya.

Suara deruman motor itu semakin jelas kala sudah memasuki parkiran sekolah.

Banyak pasang mata yang menatap pada segerombolan cowok dengan motor sport dan jaket kebanggan mereka.

Alza melepas helm full face yang menutupi wajah tampannya, ia menyugar rambut nya ke belakang.
menambah kadar ketampanan seorang Alzarda berkali lipat.

Kaum hawa berteriak histeris kala melihat ketampanan para anggota Axaverus terutama Alzarda.

"Iya gue tau gue ganteng." ucap Devan percaya diri sambil mengedipkan mata ke cewek-cewek yang menatap mereka.

"Anjir pd bener lo!" cibir Willy.

"Ck ck! mereka liatin Alza ga liatin lo peak!" timpal Beni.

"Dih mereka juga liatin gue kali." protes Devan tak Terima.

"Yakan sayang?"

"Sayang sayang matamu!"

"Lo pada tau ga sih kalau Alza ganteng itu dia les ke gue." kata Beni seraya menyisir rambutnya dengan tangan.

"Mana ada les ganteng goblok!" sahut Wisnu.

"Adalah secara nih ya gue tuh keturunan Abdullah otomatis bisa jadi imam yang baik buat Bella." bela Beni pada diri sendiri.

"Ya kan emang Bapak lo Abdullah anying!" gerutu Willy.

"Emang bela mau sama lo?" sarkas Arka.

Beni tersenyum lalu menggeleng, "Engga."

"Hahaha bego bego!" mereka tertawa karena jawaban Beni.

"Sukur mati kan lo!"

"Ayo!" ucap Alza mengintruksikan teman-temannya untuk ke kelas.

Alza berjalan terlebih dahulu dengan memasukan kedua tangannya di saku celana, tak lupa tas yang ia sampirkan di bahu kanannya.

Alza dengan tatapan datarnya terus berjalan seraya mengunyah permen karet.

Langkah jenjang Alza terhenti saat melihat satu objek di depan matanya.

Hampir saja teman-temannya menubruk punggung tegap milik sang ketua karena berhenti mendadak.

"Ikan hiu makan nanas!"

"Wiuuuuu panassss!" seru Beni berpantun.

Mendengar Beni berpantun membuat kedua manusia di depan para anggota Axaverus berbalik menatap ke sumber suara.

ALZARDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang