28 : BILLIARD

127 6 13
                                    

Happy Reading 🖤

Jangan lupa tekan tombol ⭐

_______________________________________________________

Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu di kantor Alza, Ayrin terus menghindari cowok itu.

Ayrin merasa tak pantas jika dengan Alza, dan semenjak Ayrin beserta keluarganya pindah ke Rumah baru, Cewek itu memutuskan untuk resign dari Cafe In, alasannya karena Ayah-nya melarang putrinya untuk bekerja sedangkan kondisi ekonomi keluarga Ayrin semakin membaik, kala Perusahaan Wendi atau Papa Ayrin sudah kembali berdiri seperti sedia kala.

"Ayrin!" panggil seseorang yang Ia yakini berjalan di belakangnya.

Mendengar suara yang sangat familiar di indera pendengaran nya, Cewek dengan surai hitam sedikit kecoklatan yang menjuntai indah dan sebuah bando berwarna hitam yang melingkar di rambutnya itu menghentikan langkah kecilnya.

"Ya?"

"Gue mau ngomong sama lo." ujar Alza.

"Ngomong aja Al." balas cewek itu tanpa menatapnya.

"Sebelumnya, gue mau minta maaf atas omongan Bokap beberapa hari yang lalu." nada bicaranya lembut dan penuh keseriusan.

Gadis itu mendongakkan wajah nya dan menatap balik netra hitam legam milik cowok itu, "Gapapa kok lagian itu juga kenyataan." jawabnya seraya tersenyum.

Alza menggeleng tanda tak setuju mendengar penuturan cewek di hadapannya ini, sekarang kedua manusia itu tengah berada di lorong Sekolah yang sepi mengingat bahwa sekarang masih jam pembelajaran.

"Ngga gitu, lo pantes buat gue Ay.l"

"Bokap udah ngga mempermasalahkan hal ini lagi." lanjut cowok bermata sipit yang tak lain adalah Alzarda.

"Maksutnya?" Ayrin mengernyit heran.

"Papa udah memperbolehkan gue sama lo." ucapnya.

Flashback on

Satu hari setelah kejadian itu.

Seorang Pria paruh baya yang masih nampak sehat dan gagah itu sedang duduk di sofa yang berada di balkon ruangan pribadinya ditemani dengan secangkir americano coffe.

Setelah mendapat izin masuk , dua orang itu masuk dan berdiri tak jauh dari seseorang yang tengah duduk yang tak lain adalah Hengki Afriano pemilik dan pendiri perusahaan Afriano Company.

"Permisi Bos, ini semua data-data nya!" ucap Robert salah satu orang kepercayaan Hengki sebelum Jams.

Hengki melirik sebuah Map berwarna coklat muda itu lalu mengambilnya dan mengeluarkan kertas yang berada di dalamnya.

"Good job, Robert kalian boleh pergi!"

"Baik Bos!" pamit keduanya lalu pergi.

"Adira Fealiza Cayrin putri tunggal Wendi Setiawan pemilik PT. Samudra Utama yang usahanya bangkit kembali, Ibunya Hani Sulistya wanita asli Yogyakarta.p" Hengki membaca dengan seksama kertas-kertas yang berisi data-data dari Ayrin.

Flashback off

•>•>•>

Malam ini sekitar pukul 22.07 Wib.

ALZARDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang