27 : BABY BOY

148 7 9
                                    

Haii

Happy Reading All🖤

____________________________________________________________

Keduanya langsung menyantap makanan dengan di iringi obrolan ringan dan tentu Alza yang selalu membuat Ayrin kesal.

"Papa!!" seru Alza kala tiba-tiba Hengki membuka pintu ruangannya.

Alza dan Ayrin sontak menghentikan makannya.

"Alza! Ikut Papa sebentar!" kata Hengki lalu beranjak dari ambang pintu ruangan Alza.

"Ayrin, bentar ya lo tunggu sini!" pamit Alza lalu pergi keluar menyusul Ayah-nya.

Hengki berdiri di pojok lorong sebelah kiri disana terdapat jendela besar yang langsung menghadap ke pemandangan kota.

"Bukannya Papa di London? kapan sampai di Jakarta?" tanya Alza begitu sampai.

"Papa barusan sampai di Jakarta." jawabnya.

"Alza! siapa cewek tadi?" tanya Hengki, pria itu membelakangi Alza berarti Ayah Alza menghadap ke jendela besar itu.

"Ayrin, pacar Alza." jawabnya.

Sedangkan di dalam ruangan Alza, Ayrin sedang membereskan sisa makanan tadi.

Saat selesai membuang sampah yang berada di dekat pintu, Ayrin tak sengaja mendengar percakapan Alza dan Ayah-nya.

"Kamu pacaran dengan gadis pelayan itu? mau ditaruh mana muka Papa?" ucap Hengki dengan nada yang meninggi.

Mendengar ucapan dari Papa Alza membuat hatinya sakit, Ia merasa tidak pantas untuk Alza, keluarganya tidak sekaya keluarga Alza.

"Maksut Papa apa? kenapa Papa ngomong kaya gitu?"

"Alza-Alza kamu ini seorang pewaris utama, seharusnya bisa memilih mana yang pantes buat kamu dan mana yang ngga." kata-kata Papanya membuat cowok itu tak percaya.

"Alza masih remaja Pa, Alza bebas memilih siapapun, semua kebaikan tidak bisa diukur dari materi Pa!" final Alza langsung meninggalkan Hengki.

Saat memasuki kembali ruangannya, Alza merasa terpukul melihat Ayrin sedang menghapus kasar air mata dipipinya.

Sudah dipastikan jika Ayrin mendengar percakapannya dengan Hengki.

"Ayrin! lo nangis?" tanya Alza dengan nada lembut.

"Engga kok, gue pamit pulang dulu Al!" pamitAyrin lalu beranjak melangkah pergi.

"Tunggu! gue anter!" cegah Alza memegang pergelangan tangannya.

"Gausah Al, takut ngrepotin." cewek itu menepis tangan Alza dari pergelangan tangannya.

"Ayrin! gue ga nerima penolakan!"

"Gue bisa sendiri!" final Ayrin lalu berlari menuju lift.

"ARGHH! Brengsek!"

Disisi lain.

Di ruangan pribadi milik Hengki Afriano, berdiri lah dua orang didepan meja milik Hengki.

"Kalian berdua, cari informasi tentang dia!" perintah Hengki seraya menyodorkan sebuah foto.

"Segera kami cari untuk Anda tuan." jawab mereka serempak.

Kedua orang tersebut adalah orang suruhannya, Pengusaha besar dan terkenal seperti Hengki tak heran jika dia memiliki beberapa orang suruhan sekaligus menjadi bodyguard perusahaannya.

ALZARDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang