35 : OFFICE BITCH!

103 3 0
                                    

Happy Reading 🖤

Jangan lupa tekan tombol ⭐

____________________________________________________________

Selepas pulang sekolah yang menurutnya cukup menguras pikiran karena hari ini adalah mata pelajaran matematika.

Meskipun terkenal akan sifat bossy dan pemimpin ketua geng besar, cowok itu akan bersungguh-sungguh jika sedang ujian.

Walaupun di Sekolah sering bolos pelajaran dan menjadi langganan Bu Nunung, cowok itu cukup pintar dalam pelajaran terutama matematika.

Cowok berbadan tegap dan tinggi itu tengah duduk seraya bermain ponsel.

Ia baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan yang cukup banyak.

Cowok itu sedang berada di ruangan kerja pribadinya yang cukup besar, dengan view kota metropolitan itu.

Alza melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya, bahkan saat berpakaian formal seperti ini aura badboy nya masih terpancar.

Kemeja yang ia keluarkan dan dasi longgarnya serta rambutnya yang sedikit acak-acakan.

Tangan kekarnya mencari sebuah kontak di aplikasi whatsapp, setelah menemukan ia memencet tombol telepon pada aplikasi tersebut.

"Halo Tuan ada yang bisa saya bantu?" sapa seseorang di seberang telepon.

"Selidiki kasus SHS , dan beritahu gue secepatnya!" perintah Alza pada orang tersebut.

"Oke, secepatnya Tuan!"

Alza mematikan telepon setelah menghubungi seseorang yang dapat membantunya.

Seseorang mengetuk pintu, Alza memencet remote kontrol dan pintu itu terbuka secara otomatis.

"Permisi Tuan Alza!" sapa seseorang dengan rok ketat di atas lutut yang memperlihatkan pahanya.

"Ada apa?" tanya Alza tanpa mengalihkan atensi dari ponselnya.

"Ini berkas nya, sudah ada selesai Tuan."

Wanita itu tersenyum lalu Ia menaruh sebuah berkas di meja kerja Alza.

"Udah kan, keluar!" titahnya dengan nada dingin.

Bukannya keluar setelah menaruh berkas itu, wanita yang menjadi sekertaris perempuan Alza itu mendekati kursi tempat Alza duduk.

"Lo ngapain deket-deket Gue?" ketus Alza.

"Saya sudah lama menyukai Anda, Tuan muda Afriano!" kata Jessi sedikit menunduk ke arah Alza duduk.

Alza berdiri, "Jauhin tubuh lo dari gue!" sentak Alza pada wanita dihadapannya.

"Haha, bahkan Anda boleh menyentuh saya Tuan!" Jessi memegang dasi longgar milik Alza.

Alza menepis kasar tangan Jessi, ia merasa jijik dengan wanita itu.

Jessi wanita berumur 20 tahun yang menjabat sebagai sekretaris Alza, sedangkan Jams adalah asisten pribadinya.

"Jauhin tangan jalang lo dari gue!" gertak Alza.

"Pergi atau peluru ini menembus kepala lo, bitch?" ancam Alza seraya mengambil sebuah pistol berukuran kecil dari laci meja kerjanya.

Dengan raut wajah yang takut, Jessi keluar dari CEO room tersebut.

"Jams! ganti sekertaris baru sekarang!" ujar Alza saat Jams masuk ke ruangannya.

"Oke!"

•>•>•>

ALZARDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang