33 : ONE OR THREE?

115 5 4
                                    

Happy Reading 🖤

Jangan lupa tekan tombol ⭐

_______________________________________________________

Saat lampu merah, kedua motor itu berhenti begitu juga kendaraan lainnya.

Sebuah mobil berwarna putih, berhenti tak jauh dari kedua motor itu.

Pengemudi itu menurunkan kaca mobilnya, dan melihat dengan jelas Cowok dan Cewek yang tengah mengobrol saat lampu merah ini dengan mereka yang berada di kendaraan masing-masing.

"Alza!" gumam Jeno yang dapat di dengar kedua temannya yang duduk di samping dan belakang.

"Iya itu Alza, Jen!" ucap Beben melihat ke arah yang sama.

Lampu sudah berganti berwarna hijau, membuat seluruh kendaraan bergerak kembali.

"Kejar Jen!" seru Opik yang dituruti Jeno seraya tersenyum smirk.

Alza menoleh ke belakang, sial! mobil putih itu memang mengejarnya.

Jika saat Alza sendiri cowok itu akan tetap menanggapi apa mau mereka, akan tetapi sekarang dia dengan Ayrin akan sangat bahaya jika tidak melarikan diri.

Alza menyamakan laju motor nya dengan Ayrin, "Ay! kita dikejar ayo ngebut!" seru Alza membuat cewek itu melajukan pedal gasnya.

"Bangsat!" umpat Jeno.

"Belok kiri Ay!" instruksi Alza pada Ayrin.

Gadis itu membelokkan motornya ke arah kiri dimana itu adalah sebuah gang sempit, yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja.

Jeno membanting stir nya kesal, lalu memberhentikan mobilnya didepan gang sepi itu.

"Turun!" perintah Jeno.

"Buat apa sih Jen ngejar mereka?" pertanyaan polos Beben membuat Jeno kesal.

"Bego lo? mereka mangsa kita!" tegas Jeno, wakil ketua Garza.

"Udah buruan!" seru Opik.

Ketiga orang itu lari masuk gang sempit itu untuk mencari keberadaan Alza dan Ayrin.

"Mereka anggota Garza?" tanya Ayrin, kedua manusia itu sedang berada di sebuah pojok lorong rumah kosong itu.

"Iya, ssst diem!" instruksi Alza seraya mengisyaratkan jari telunjuk nya ke bibir Ayrin.

Cewek itu menganggukkan kepala nya.

Di dalam gang sempit itu hanya ada beberapa rumah yang sudah tak berpenghuni.

"Ngumpet dimana mereka!" jeno mengedarkan pandangannya yang tertuju pada dua buah motor dengan merk yang berbeda itu.

"Itu motor mereka!" seru Beben menunjuk letak kendaraan itu.

"Pasti mereka ga jauh dari motornya." ujar Opik.

"Woi! Alza pengecut lo!" teriak Jeno

Alza mengepalkan tangannya, berani beraninya Jeno mengatakan hal yang seharusnya dia katakan pada dirinya sendiri.

"Tunggu sini, jangan keluar sampe gue balik lagi!" perintah Alza dengan nada yang serius.

"Jangan Al! bahaya!" Ayrin khawatir dan mencegah tangan Alza.

"Inget kata gue!" final Alza lalu melenggang pergi.

"Pengecut gue atau lo, yang beraninya main keroyokan?" tanya cowok yang tiba-tiba berdiri di belakang ketiga cowok itu.

ALZARDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang