Happy Reading 🖤
Jangan lupa tekan tombol ⭐
_______________________________________________________
Alza menatap dirinya di cermin besar seraya menyisir rambutnya yang masih sedikit basah.
"Ganteng juga gue." pujinya pada diri sendiri.
Setelahnya Alza mengambil kunci mobil dan bergegas turun lalu pergi dari kawasan rumahnya.
20 menit kemudian Alza sampai di sebuah gedung besar yang menjulang tinggi, Alza memarkirkan mobilnya lalu segera masuk ke dalam Gedung tersebut.
Saat memasuki lobby, banyak pasang mata karyawan atau pekerja yang tertuju padanya.
"Selamat sore, Tuan!" sapa wanita cantik yang berada di resepsionis.
"Sore!"
Para Karyawan lain yang berpapasan dengan Alza juga turut menyapanya Alza membalas dengan senyuman.
Alza menaiki lift lalu memencet tombol lantai tujuh dimana ruangan pribadinya berada.
Tingg
Pintu lift terbuka otomatis , Dia terus melangkah menuju ruang Ayah-nya. Setelah menemukan Alza segera melangkah masuk.
Sosok pria berusia 40 tahun yang duduk di kursi kebesaran dan masih setia berkutat dengan komputer dan beberapa tumpukan berkas di meja nya itu tak menyadari kedatangan Alza.
"Ekhemm!" Alza berdeham ketika sudah duduk di sofa yang tersedia di ruangan Ayah-nya.
"Eh kamu udah datang Za?"
"Hmmm."
"Bagus, malam ini jam 7 kamu gantiin Ayah meeting dengan client penting dari Rusia."
"Oke." jawabnya malas, sungguh ia tak berniat jika ikut meng-handle dan menjadi bagian dari Afriano Company Perusahaan milik Ayah-nya.
Afriano Company memiliki sekitar empat cabang di Indonesia, dan tiga cabang di luar negeri yaitu Di Belanda, London, dan Korea Selatan.
Perusahaan yang bergerak di bidang Properti ini sudah berkembang pesat dengan Hengki Afriano sebagai pemiliknya, dan Hengki berharap jika putra satu-satunya itu yaitu Alzarda Calvin Afriano mampu meneruskan perusahaan yang telah dirinya dirikan.
Dan dengan berat hati, Alza menuruti semua keinginan Ayah-nya yang selalu menuntut Alza agar selalu menuruti keinginannya.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 19.10 WIB , Alza memasuki ruang meeting yang sudah ada beberapa anggota karyawan nya mereka masih menunggu client datang.
Pintu lebar di ruangan meeting itu secara otomatis terbuka, lalu menampilkan tiga orang berkulit putih dengan ciri khas Ras Benua Eropa.
Mereka lalu memulai meeting tersebut.
•>•>•>
Alza merebahkan tubuhnya setelah selesai meeting di Kantor tadi Ia langsung bergegas pulang dan membersihkan dirinya.
Alza meregangkan ototnya yang terasa pegal.
Saat menatap langit-langit di kamar nya, ia memikirkan sosok yang akhir akhir ini terus menghantui pikirannya.
Ayrin, satu nama yang ia selalu pikirkan entah mengapa Alza merasa Ayrin berbeda dengan cewek lainnya.
Alza menarik senyum simpul, dia membayangkan awal bertemu dengannya dan entah mengapa semesta seperti mendukung mereka yang dipertemukan kembali lewat sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZARDA (On Going)
Ficção AdolescenteSEDANG BERLANGSUNG! Don't copy my story! Alzarda Calvin Afriano seorang cowok yang lahir dari keluarga bermarga Afriano, Ayahnya memiliki banyak cabang perusahaan hingga Luar Negeri. Dia pewaris utama dari Afriano Company, namun hal itu bukan kein...