erine yang memberontak karna depresi sekali di tahan dirumah seharian dan tidak di izinkan untuk keluar kamar dari sana, lily, greeselo, cynthia, fritzy, terkadang tidur bersama erine dan bergantian. para maid pun bergantian menjaga pintu ataupun jendela erine agar tidak kabur dari sana, jika dia kabur. mungkin dia akan bertemu arga kembali yang membuatnya malah semakin trauma.
"LEPAS, ERINE PENGEN KELUAR, ERINE GAMAU DISINI" ucap erine memberontak namun ditahan oleh lily. greeselo sedang mencari obat untuk menenangkan erine, tetapi greeselo tidak menemukannya, apakah erine tidak pernah meminumnya? atau di sembunyikan oleh erine, pikirannya.
"PAH CEPETAN, ERINE BENER BENER NGEBERONTAK INI" kini erine sudah hilang batas dan terus memukuli lily. greeselo yang panik langsung turun dan menghampiri erine, cynthia dan fritzy sudah kewalahan karna tenaga erine benar benar kuat. untung saja disitu ada para maid dan penjaga lainnya, disana mereka membantu greeselo dan juga lily.
"ERINE CAPE, ERINE PENGEN PERGI, DISINI SESAK" ucap erine yang lagi lagi memberontak. cynthia yang melihat putrinya hanya bisa menangis melihat itu, mengapa putrinya bisa sampai seperti itu? apa yang telah di lakukan oleh arga hingga membuat putrinya se depresi ini.
"jangan nangis ma, nanti keadaan nya makin berantakan lagi" ucap fritzy dan di angguki oleh cynthia.
apakah kalian tau, erine selama ini selalu memeluk boneka teddy yang di berikan oleh oline, dan greeselo sadar bahwa itulah hal yang menenangkan erine. ia langsung mengambil boneka itu ke kamar erine, lalu memberikan boneka nya. betapa terkejutnya mereka ketika erine kembali tenang setelah memeluk boneka itu. tetapi hanya berlaku sebentar saja, setelah itu ia memberontak kembali.
ondah family kini sudah sampai di kediaman adhalia, oniel heran mengapa pintu nya tertutup seperti itu, apakah erine se depresi berat itu sehingga membuat dirinya seperti ini? pekik oniel.
"pak, ini gaada orang atau gimana?" tanya oline. penjaga itu menjawab
"ada den, non erine bener bener depresi jadi akses keluar bener bener ditutup hari ini, sebentar ya saya bukain. " ucap penjaga itu dan membuka pintu rumah keluarga adhalia, betapa terkejutnya mereka melihat erine dengan kondisi rambut berantakan, mata sembab, bahkan semakin kurus. sebenarnya ada apa?
"niel, dateng lu kesini! " teriak greeselo, ia memberikan kode agar membantu nya. tetapi oline hanya diam saja.
"erine.. se trauma ini lo? sampai kondisinya kayak gini" gumam oline.
saat greeselo, lily, dan juga oniel susah payah untuk menenangkan erine, disitulah oline memulai.
"tolong berhenti, biarin aku kesana" ucap oline. tapi greeselo tidak mengizinkannya, erine membawa benda tajam dan takut akan melukai oline maupun erine.
"udah om, percaya sama aku ya. kalian bertiga, mundur. " ucap oline. dan oline langsung menghampiri erine lalu berbicara padanya.
"erine, kamu kenapa? kok bisa gini sih, ini bukan kayak erine yang aku kenal, eh tunggu? emang kenal ahaha" di sela sela seperti itu oline masih bisa bercanda lalu berjongkok.
"liat aku erine, jawab kamu kenapa" tanya oline lagi.
"a-aku takut" ucap erine dengan mulutnya yang bergetar. semua orang yang melihat itu hanya iba kepada kondisi erine.
"ini benda tajam erine, jangan di pegang lagi ya, atau kamu bisa ngelukain diri kamu ataupun keluarga kamu loh" ucap oline dengan sangat lembut.
karna depresi, erine menggesek kan pisaunya ke belahan tangan oline, namun oline tak melihat seperti kesakitan sedikit pun.
"OLINE, UDAH KAMU KE SINI, BIARIN DIA SENDIRI" ucap greeselo.
"diem om" ucap oline.
"udah tenang aja sel, gua yakin oline bisa ngatasin ini." ucap oniel, meskipun dia sangat khwatir tapi dia percaya akan putranya itu.
"erine, erine gamau kan ngelukain orang orang yang erine sayang? jangan pegang benda tajam ini lagi ya? sini, aku pinjem" ucap oline. lalu perlahan lahan erine mulai memberikan pisau itu kepada oline dan oline membuangnya kearah greeselo dan seluruh keluarganya disitu.
"kalian percayain ini sama oline aja ya om, tante, pa, ma. " ucap lily.
"kamu pegang boneka teddy yang aku pegang kan, tolong tenang ya" ucap oline.
"aku takut" lagi lagi hanya itu yang erine lontarkan dari mulutnya, di keadaan seperti ini. ia sangat takut untuk berbicara.
oline langsung memeluk erine, dan disitulah terdengar isakan yang terdengar oleh keluarga adhalia maupun keluarga vanisa.
"oline.. kenapa arga jahat sama aku! dia nonjok papa, dia mau ngejatuhin keluarga ini, dia hampir lecehin aku, dia lukain aku, bahkan saat dia sama wanita lain, dia tetep ngelukain aku.. hiks hiks" ucap erine terisak, oline sangat memeluknya dengan erat, dan erine selalu saja memukuli bidang dadanya yang bagi oline, itu tidak sakit.
"keluarin unek unek kamu, erine" ucap oline.
"aku cape.. aku pengen putus sama arga.. disaat mereka marahin aku, mereka gatau keadaan yang sebenernya itu gimana.. aku cape oline, cape" ucap erine. yang lagi lagi terisak dan semua unek unek itu didengar oleh kedua belah pihak.
greeselo dan oniel tersenyum melihat interaksi keduanya, dan greeselo sedikit geram. sebenarnya, arga ini siapa?! jika saja ia tau siapa ayah dari arga, greeselo akan menghampiri keluarganya.
"aku diancam hiks hiks aku t-takut" ucap erine.
fritzy, lily, ribka, atin dan juga marsha melihat itu. mereka sangat sedih dengan kondisi erine yang terjadi saat ini.
"aku disini erine, jangan takut." ucap oline dengan sangat lembut. bahkan erine yang tadinya memberontak kembali melemas karena sudah terlalu lelah, ia pun pingsan di dalam pelukan oline.
oline membawa erine keatas dan meniduri erine, saat oline akan kembali ke bawah, erine menahan oline.
"aku mohon tetep disini oline, tolong" ucap erine.
"iya erine, aku disini, sebentar ya. aku izin papa sama mama kamu dulu, takutnya aku dituduh yang ngga ngga nantinya. "
"gaperlu izin oline.. om percaya sama kamu" ucap greeselo yang daritadi ada disana.
___________________________________________
vote ya! jangan jadi pembaca gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita (Orine) [END]√
Fantasybertemu dengan mu, adalah sebuah anugrah bagiku. aku sangat mencintaimu Catherina Vallencia Adhalia. -Oline Erland Immanuella Vanisa aku hanya mencintai oline, aku tidak mencintai siapapun lagi. -Catherina Vallencia Adhalia