24

1.3K 164 3
                                    

"rachel, aku mau kita berhenti ngelakuin semua konflik ini.. aku takut dosa" ucap delynn menatap rachel, rachel yang tidak terima pun langsung sedikit mencekik leher delynn.

"MAKSUD LO APA HAH!? KITA UDAH SEJAUH INI, JANGAN LUPAIN BALAS DENDAM KITA" bentak rachel kepada delynn, delynn yang tak kalah jauh kekuatan nya dengan rachel, dia mencekiknya balik.

"bangsat, gue udah cape kalau cuma buat jadi bahan mainan lo, lo tuh kalau suka sama erine bilang bangsat?! dikira gue gatau apa kalau lo suka sama erine, tujuan balas dendam lo tu ke oline buat deketin erine dasar bangsat!" ujar delynn mencekik rachel lebih keras lagi, rachel terdiam.

"KALAU IYA KENAPA ANJING? GUE NYURUH LO DEKETIN LILY JUGA ITU TUJUANNYA"

deg. delynn terdiam, dan mematung. dia tidak menyangka, adik sekaligus pacarnya telah berbuat kasar, begitu kasar.

"rachel.." lirih delynn.

"apa lo?! mau marah?" balasnya sambil mengangkat tubuh delynn, lalu membantingnya ke kasur.

"anjing lo rachel, t-tolong! ssiapapun tolong!" ucap delynn, mulutnya di bungkam oleh rachel, rachel tertawa lalu tersenyum smirk.

"i've wanted it for a long time, let's play?" tanya rachel tersenyum smirk ke delynn.

"tuhan.. aku takut" gumam delynn yang mulai memejamkan matanya, karna banyak luka lebam pun pandangannya mulai samar samar, dia sangat tidak berdaya dibuat rachel.

BRAAAKK
pintu kamar terbuka, dan terlihat seseorang yang nampak memakai hoodie hitam dan juga sudah mengepalkan tangannya daritadi.

"LO SIAPA?! BERANI YA-"

"iya, gue berani. apa?" ucap seseorang itu.

"jangan pernah lo sentuh delynn sialan. dalam hal ini, dia gaada salah" ucap lily menyambung hal yang ia katakan tadi.

"lily.. " lirih delynn.

bugh
bugh
bugh

tanpa basa basi, lily menghantam rachel habis habisan, begitupun dengan rachel. hanya saja kini lily yang menang jauh, karna tenaga nya lebih besar dari rachel.

"ini karna lo udah ikut campur di keluarga gua" bugh.

"dan yang ini karna lo udah nyakitin sahabat gua" bugh.

"DAN YANG INI, karna lo udah berani nyentuh delynn" bugh, bugh, bugh. rachel nampak lemas, dia pingsan di tempat. begitupun delynn yang sudah terbaring lemas dengan mempunyai banyak luka lebam disana.

"delynn! lo gapapa?" tanya lily yang langsung memangku delynn.

"l-ly.. maaf." ucap delynn lemas, lalu pingsan dalam pangkuan llily.

"ga del! gua harus bawa lo kerumah gua, lo bakalan dikasih fasilitas terbaik daripada dirumah sakit mana pun! tolong tetap bertahan. " ucap lily lalu memasukkan delynn kedalam mobil, dan dia melajukan mobilnya menuju rumahnya. dan terlihat di gerbang, seperti ada mobil rumah keluarga vanisa bahkan motor oline.

"tuhan.. dia gadis yang baik, tolong jangan membuat keadaan semakin rumit" ucap lily lalu langsung mengeluaran delynn dam menggendongnya, saat dia masuk, benar saja. bahwa keluarga adhalia, vanisa, sedang berkumpul disana, lagi. bahkan oline dan erine pun ada, bukan hanya  mereka, tapi seluruh keluarga nya pun ada. betapa terkejutnya greeselo, cyn, indah, dan juga oniel, termasuk orine yang melihat lily membawa wanita yang tengah pingsan.

"TOLONG PANGGIL DOKTER" ucap erine kepada maid, maid langsung memanggil dokter kepercayaan keluarga adhalia, delynn di baringkan di kamar erine.

"lily! sudah saya bilang jangan pernah berinteraksi lagi dengan anak ini!" ucap greeselo menahan amarahnya. lily hanya diam.

Tentang Kita (Orine) [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang