25

1.5K 180 3
                                    

dirumah erine, delynn sudah sadar, tetapi pandangannya masih samar samar. saat dia membuka matanya, terlihat ada beberapa orang di sana, termasuk greeselo, oniel, lily, cynthia, indah, erine, bahkan ada fritzy ribka dan oline.

"udah sadar?" tanya greeselo, lalu menghampiri delynn mendekatinya.

"KAMU MAU APA? JANGAN PUKUL AKU LAGI" ucap delynn memberontak ketakutan, padahal. yang akan di lakukan greeselo adalah bertanya, bukan untuk memukulinya.

"del tenang.. ini papa aku" ucap erine memeluk delynn.

"e-erine.. aku gamau dipukul lagi.. sakit" ucap delynn terisak menangis. erine yang tak tega pun terus untuk menenangkan delynn, walaupun dia sangat kecewa dengan temannya itu, tapi dalam hal ini, yang bersalah bukan dia sepenuhnya.

"delynn. kamu kemana aja sih gapernah pulang? mama papa cariin kamu" ucap zean menghampiri delynn lalu memeluknya.

"b-bang zean.. maaf" ucap delynn membalas pelukannya, kembali terisak. mereka yang melihatnya tidak bisa berkutik melakukan apa apa, karna delynn sepertinya trauma sama seperti erine dahulu, jadi mereka tidak ingin membuat situasi tambah rumit disaat seperti ini.

"makasih ya udah jagain delynn disini, kita pulang aja" ucap zean, lalu membawa delynn dan berpamitan kepada keluarga adhalia dan vanisa, lily ikut mengantarkan delynn ke rumah.

"dia yang salah, kok dia yang trauma" ucap oniel.

"delynn itu gadis baik baik loh pa, papa kan yang bilang dia gitu karna balas dendam. udah lah, kita juga udah tau yang nusuknya bukan delynn kan!" tegur indah, dan di iya-kan saja karna takut dengan istrinya itu.

"takut kok ama istri bre" ucap greeselo tertawa, lalu sedari tadi ternyata cynthia telah melotot matanya ke arah greeselo, dan menjewer kupingnya itu.

"apa hm? ga takut sama istri berarti kamu hah!" ucap cynthia, dan greeselo hanya menunduk. bukan masalah semakin panas, mereka malah tertawa dan tidak memikirkan apapun lagi.

"jadi suami istri berat ya ma pa?" yang fritzy.

"berat, tanggung jawab, nafkah, kesalahan, emosi. semuanya harus diatur" ucap cynthia tersenyum.

"nah eyin nanti kalau udah berumah tangga sama oline harus sabar sama sikapnya ya, dia itu susah diatur" ucap oniel meledek.

"ngga ya pa! enak aja" ucap oline menutup mulut oniel karna malu.

ribka, fritzy, erine, dan yang lainnya hanya terkekeh dengan sikap mereka semua. disituasi yang membagongkan menurutnya saat ini, keluarga mereka masih bisa tertawa karna bapack oniel dan greeselo yang selalu saja memberikan jokes jokes balaraja.

"oh iya jadi gimana? kalian terima perjodohan nya?" tanya oniel kepada erine dan oline. ribka dan fritzy yang mendengar itu pun reuwas alias kaget.

"HAH? AFFAHH, MEREKA MAU DI JODOHIN? OMAIGAAAT" teriak ribka.

"lah serius ini?" tanya fritzy.

"aku terima aja, tapi gatau tuh kalau si erine erine itu" celetuk oline yang sedikit menyindir erine yang daritadi hanya diam sam tersipu malu, ayolah. bahkan pipi nya sudah seperti kepiting rebus.

"gimana kamu erine? jangan diem aja" tanya greeselo.

"aku mau kok hehehe" ucap erine malu lalu langsung pergi keluar.

"semoga dengan ini, bisa merubah segalanya. bisa membuat kebahagiaan baru, tolong jangan membuat ini, semakin rumit" gumam indah tersenyum.

"erine tungguuu" ucap oline mengejar erine.

Tentang Kita (Orine) [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang