arga tengah menyusun rencana untuk menjatuhkan oline, setidaknya jika bukan seluruh keluarganya maka salah satu dari keluarga nya."lo berdua harus nabrak erine terlebih dahulu baru nabrak oline." ucap arga dan di angguki oleh anak buahnya itu.
"bos gimana kalau keluarganya nyari tau itu bos, kan dia aja lebih besar perusahaan nya terus banyak intel" ucap salah satu anak buah dari arga.
"BERISIK KONYOL, POKONYA GUA MAU KALIAN NABRAK OLINE DAN ERINE! " ucap arga menggebrak meja, anak buahnya ketakutan lalu meng-iya kan saja.
"awas lo oline erine sialan, gua ga bakalan bikin kalian tenang gitu aja setelah kejadian kemarin"
"gua bakalan bikin kesalahpahaman antar keluarga kalian hahaha liat aja nanti"
"gua benci kalian berdua" ucap arga. karna ia merasa di permalukan oleh keluarga erine dan oline setelah kejadian dimana arga di panggil ke rumah keluarga adhalia, bahkan keluarga nya sedikitpun tidak membela arga dan malah mengusirnya dari rumah.
dirumah erine.
"sayang, kamu udah putus kan sama arga?" tanya cynthia.
"udah mah, aku udah blokir semua sosmednya, aku harap ketika di sekolah, aku gabakalan di apa apain lagi sama arga." jelas erine, walaupun dia sudah baik baik saja akhir akhir ini, tetapi rasa takut dan trauma tidak bisa hilang dari pikirannya, yang ia pikirkan hanya takut, takut, takut, dan takut.
"tenang aja sayang, papa udah DO dia, jadi dia gabakalan masuk lagi ke sekolah itu" ucap cynthia.
"udah keluar dari sekolah belum tentu erine aman ma" ucap greeselo yang datang dan menghampiri istri dan putrinya sedang berbicara itu.
yang di katakan oleh greeselo itu benar adanya, karena arga adalah mantan narapidana dan sangat licik, akan tetapi arga akan lemah jika tidak bersama bodyguard nya, walaupun lemah, ia sangat licik dan bisa mengendalikan orang lain dengan hasutan hasutan nya itu.
"kita harus tetep hati hati ya pa, apalagi kamu erine, karna mama yakin yang arga incer itu kamu bukan siapa siapa lagi, atau mungkin dia bisa aja benci sama kamu karna udah di permaluin di hadapan kita semua." ucap cynthia dengan cemas.
"mama gausah khawatir, kan ada oline iya ga rine? kiw kiw" celetuk lily yang entah datang darimana.
"apasih ly, gajelas lu" ucap erine sembari menahan salting nya itu, entah ada apa sebenarnya isi hatinya sehingga membuat pipinya seperti kepiting rebus.
"ciee cieee pipinya merah tuh, suka ya sama oline?" tanya greeselo sembari meledek putri sulungnya itu.
"NGGA! pipi aku merah bukan berarti aku suka sama oline! aku malu tau ga di ship shipin sama oline, apalagi oline tuh adik kelas aku. LAGIAN DIA DEKET SAMA DELYNN! " ucap erine sembari kesal di ledek oleh adik serta papa nya itu.
lily yang mendengarnya hanya bisa tersenyum seperti ci shani, walaupun senyumnya palsu tetapi ia harus menutupi kesedihannya demi oline.
"aku ke kamar duluan ya" ucap lily, belum sempat keluarganya menjawab, lily langsung pergi lalu naik ke atas.
"kenapa tu anak, gue ceritain delynn kok langsung masem gitu" gumam erine.
"udah gausah dipikir, papa tau kok isi pikiran kalian semua hahaha" ucap greeselo menatap erine dan cynthia yang sudah kebingungan oleh sikap lily itu.
"apa pa?" tanya cynthia.
"hah? bukan apa apa kok, udah ya papa mau kerumah si onyil dulu ada hal penting" ucap greeselo menahan tawa. lalu pergi meninggalkan cynthia dan juga erine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita (Orine) [END]√
Fantasybertemu dengan mu, adalah sebuah anugrah bagiku. aku sangat mencintaimu Catherina Vallencia Adhalia. -Oline Erland Immanuella Vanisa aku hanya mencintai oline, aku tidak mencintai siapapun lagi. -Catherina Vallencia Adhalia