29

1.5K 163 3
                                    

haii, makasih banyak udah tembus 10rb yang baca+1k yang vote! terus dukung akun ini ya. btw sebelum baca jangan lupa VOTE VOTE VOTE! jangan mau jadi pembaca gelap, baiklah semuanya, happy reading! btw kalau ada yang bingung sama cerita ini, anggap aja oline nya cowok ya! author cuma ambil peran fotonya, karna kalau a.i kurang masuk di visual mereka. happy reading! (lagi) hehe.

waktu menunjukkan jam 19.00. oline sudah pulang di rumahnya sejak waktu maghrib tadi, dan keluarga nya sudah baik baik saja sekarang, hanya saja. oline masih sedikit cuek kepada oniel, belum juga memaafkan nya. dia meng-iya indah hanya sebagai formalitas agar keluarga nya tidak apa apa.

dia masih di kamarnya untuk bersiap siap, memakai baju yang sangat rapih, membawa bunga, coklat, dan bahkan gitar yang sudah dia rapihkan daritadi. sesekalipun dia memakai minyak wangi, namun minyak wangi untuk bayi. karna erine sangat menyukai bau dari khas nya oline, wangi bayi adalah branding dari seorang oline vanisa. sebelum dia pergi, dia ngechat erine terlebih dahulu untuk memastikan.

ethereal

halo sayang, sudah siap?
aku sebentar lagi sampai
tolong dandan yang cantik.

udah kok, jgn manggil² sayang!
iya iya aku tunggu ya oyen

iya ethereal.

/read.


oline tersenyum. "sebentar lagi, kamu bakalan jadi milik aku ethereal, dan gaada satu orang pun yang bisa rebut kamu dari aku" ucap oline.

oline turun dari kamarnya, dan menghampiri keluarga nya yang sedang berbincang-bincang di bawah sana, tepatnya di titik pusat rumah keluarga vanisa, ruang tamu.

"wedeh den oline guanteng puol, mau kemana nih?" tanya salah satu maid. oniel, indah, ribka, atin, marsha pun melihat ke arah oline yang mulai terlihat. tampan, itulah yang mereka lihat.

"kemana aja deh bang" balasnya.

"jadi tembak erine nya sayang?" tanya indah kepada oline, dan di angguki oleh oline.

"buset udah main tembak tembak aja bocil" ucap ribka.

"iya nih hahaha biarin aja kalau sama erine mah, asal sama erine!" balas atin.

"semangat ya oline, jangan ente" ucap marsha.

oline duduk dengan indah sebentar untuk berbicara dengan keluarganya, tapi hanya sebentar.

"semuanya, aku pamit ya" ucap oline.

"kok mandangnya ke kakak kamu sama mama doang? ke papa ngga?" tanya oniel kepada oline.

"oline duluan, dah" ucapnya lalu pergi meninggalkan keluarga nya yang ada diruang tamu, oniel masih tidak menyangka bahwa oline masih marah kepadanya. bahkan untuk melirikmya saja dia tidak mau, apakah kesalahan nya sebesar ini? pekiknya.

"huft, oline ketus banget" ucap oniel tertunduk.

"nanti juga ngga, papa nya juga dulu salah" ucap marsha dan di angguki oleh ribka dan juga atin.

"udah pa jangan di pikirin, itu kan udah lama.. dan kita semua udah maafin papa, tapi oline belum nentu, mungkin dia maafin karna mama" ucap indah.

"iya ma" ucap oniel.


dirumah keluarga adhalia, erine di bantu oleh adiknya fritzy untuk bersiap siap sangat cantik, dan dia sudah selesai lalu turun ke bawah.

"lu mau kemana dah rin buset dandan nya cantik amat" tanya lily.

"mau ngedate dia sama oline, gausah banyak tanya deh nolep!" ucap fritzy menegur lily agar tidak banyak tanya, dan erine terkekeh karna sikap lily maupun fritzy.

Tentang Kita (Orine) [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang