2. Tunjukan padaku

7.6K 52 2
                                    

Celina harus menjalani kehidupan yang pahit, setelah wafatnya kedua mendiang ayah dan ibunya. Celina kehilangan kehidupan sebagai keturunan keluarga bangsawan, akibat fitnah keji dari keluarga tunangannya. Meski itu hanyalah hasil dari perjodohan, tunangan keji yang tega menjual Celina pada seorang pria bangsawan juga. Karena jika Celina tidak menuruti keinginan Deego si tunangan laknat, maka saudara laki-laki Celina akan berada dalam bahaya besar.

Mengingat Celina hanya memiliki Calven, hal itu membuat Celina tidak memiliki pilihan yang lain.
Calven, seorang anak laki-laki remaja yang sedang menempuh pendidikan tingkat atas di sebuah sekolah yang cukup bergengsi.

Kedua orang tua Celina wafat dalam sebuah kejadian tragis, dan semenjak itulah kehidupan Celina berubah drastis. Celine dituduh bersekokongkol untuk melakukan pengkhianatan dengan kedua mendiang orang tuanya. Karena mereka adalah bangsawan, tentu hal itu sangat berbahaya dan fatal.

Tak cukup sampai di situ saja, Celine juga dituduh berselingkuh dari Deego, tragisnya itu merupakan ulah dari Deego sendiri.

•••

Mansion Kediaman Grand Duke Mikhael De Gonzalez•

Mengingat semua kenangan pahit itu, perasaan Celina benar-benar seperti tersayat-syat oleh belati tajam.

"Celina Bellroze bodoh! Apa yang perlu kau ratapi lagi.. Tak ada yang tersisa, orang-orang yang kau percayai sudah mengkhianatimu dan bahkan menghancurkanmu tanpa sisa.. Lebih baik kau angkat dagumu, dan hiduplah dengan lebih layak.." batin Celina..

Detik itu juga, Celina bertekat untuk memulai kisah yang baru, bukan sebagai Celina yang lemah, namun Celina yang jauh lebih tangguh.

"Calven, adik laki-lakiku yang baik.. Kau tak perlu tahu, seberapa kejamnya dunia yang telah kulalui.. Kau adalah cahaya kehidupanku.. " ucap Celina di hadapan sebuah bingkai foto keluarganya. Terlihat senyum bahagia terukir diwajah mereka dulu.

Knock...knock..

"Permisi, nyonya, Tuan besar sudah tiba di kediaman." Ucap salah seorang pelayan dari balik pintu.

Celina pun bergegas untuk menyambut kedatangan Mikhael kembali.

"Selamat datang kembali, Tuan Mikhael. " Ucap Celina tersenyum ramah, dengan etika bangsawan.

Mikhael melangkah mendekati Celina, "kau masih saja terlihat menyedihkan dengan wajah sembab sepertinya itu. Sampai kapan kau akan bersikap menyedihkan seperti ini, bahkan ketika aku tiba setelah sekian lama!" Ucap Mikhael dengan menaikan nada bicaranya di ujung kalimat.

Celina meremas jemarinya meski terlihat tenang, karena itulah etika yang harus dijunjung.

"Maafkan aku tuan, ke depannya kejadian seperti kuusahakan tidak akan terulang."

Tsk.. "Membosankan dan membuatku tidak bergairah. Kau sama saja seperti kedua orangtuamu yang keji itu!" Cela Mikhael.

Sontak ucapan Mikhael membuat Celine tersentak, karena Mikhael harus menyangkut pautkan mendiang orangtuanya yang sudah tiada.

"Bersikaplah lebih bijak lagi, atau hiduplah seperti tikus mati, jika kau merasa tidak berguna lagi." Tegas Mikhael, lalu melangkah pergi.

Tubuh Celina terasa begitu ringan dan hampir saja Celina terjatuh. Akibat ucapan dari Mikhael yang mengungkit perihal mendiang ayah dan ibunya.

•••

"Ruang Kerja Mikhael"

Mikhael seperti biasa berkutat dengan segala urusan kerajaan yang terus menumpuk.

Bayar dengan Tubuhmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang