Plakkh..
Celina dengan berani menampar wajah Mikhael, bahkan menendangi buah jakar Mikhael."Sudah cukup. Tuan sudah memiliki seorang istri, bagaimana mungkin tuan masih melakukan hal sekeji ini pada wanita lain!" Tegas Celina, lalu menutup pintu kamar dengan sekali bantingan keras.
"Celina, aku tidak akan menyentuh wanita lain selain dirimu. Untuk keinginanmu pergi dari duchy, aku juga tidak ada niatan melepaskanmu." Ucap Mikhael, lalu melangkah pergi dari paviliun kediaman Celina.
Seperginya Mikhael, Celina menangis sesenggukan di dalam kamarnya. Ingin segera terbebas dari sangjar buatan Mikhael, namun begitu sulit baginya.
"Nona, sudah saatnya untuk nona sarapan." Ucap Mila cemas, karena sedari tadi hanya terdengar suara tangisan Celina saja.
Sepanjang hari, Mila sudah berupaya keras untuk membuat Celina keluar kamar, namun Celina enggan untuk melakukannya.
"Nona, ini sudah satu harian penuh, nona tidak menyantap makanan satupun. Kumohon, nona Celina, keluarlah, aku tidak memiliki siapapun lagi, jika nona tidak ada.." lirih Mila, yang begitu menyayangi Celina.
Hingga akhirnya Celina pun keluar, dan berusaha untuk jauh lebih kuat.
•••
Mansion utama De Gonzalez•
Sudah hampir satu bulan penuh berlalu, dan selama itu pula Mikhael enggan untuk menyentuh Luna. Meski, segala upaya sudah Luna lakukan, bahkan dengan menanggalkan harga dirinya sendiri.
"Yang mulia, tuan muda Calven, saudara dari lady Celina datang menghadap." Ucap salah seorang kesatria penjaga pintu utama.
"Persilakan saja dia masuk." Balas Mikhael, yang masih berkutat dengan segala berkas menumpuk.
"Selamat siang, saya menghadap yang mulia Grand Duke De Gonzalez." Ucap Calven, yang sudah tiba bersama dengan Celina.
Huh.. Mikhael menghela napas, dan seakan sudah menebak akan tiba hari ini.
"Silakan duduk, Sir Calven dan lady Celina." Ucap Mikhael, lalu seorang pelayan pun menyajikan teh bagi mereka.
"Yany mulia, saya datang untuk menagih janji diantara kita beberapa tahun yang lalu." Ucap Calven, dan Celina hanya diam sana dengan wajah datarnya.
"Ah, akhirnya hari ini tiba juga, sudah cukup lama, bukan?"
"Ya, Yang mulia. Seperti yang sudah kita janjikan, ketika saya kembali dari medan perang, saya akan menjemput saudariku, Celina." Tegas Calven.
"Apakah kau tidak berminat lagi dengan gelar bangsawan terhormat?"
Mendengar hal itu, Calven dan Celina benar-benar goyah. Karena setelah sekian lama, akhirnya status bangsawan mereka kembali bahkan naik menjadi bangsawan terhormat.
"Mengapa Tuan mengatakan hal ini? Lantas, hal apa yang akan Tuan perbuat?"
"Aku akan mengajukan pada Kaisar untuk memberikan seorang pahlawan perang gelar kehormatan." Ucap Mikhael meyakinkan Calven.
"Lantas, apa hubungannya dengan saudari saya, Tuan?"
"Ah, kau memang pemuda cerdas, sir Calven. Tentu, aku tidak memberikan hal itu dengan cuma-cuma, namun juga tidak akan merugikan kalian."
"Apa yang ingin tuan sampaikan?" ucap Calven harap-harap cemas.
"Aku akan langsung mengajukan untuk pemberian gelar 'Marquess', namun lady Celina harus tetap berada di duchy. Sangat mudah, bukan?"
Mendengar semua itu, Calven sempat terdiam sejenak, sedangkan Celina sudah begitu muak dengan semua itu."
"Mengapa harus saudariku, bukankah Tuan bisa mengambil para lady dari bangsawan terhormat sebagai wanita tuan?"
Seketika itu, Mikhael pun terbahak. "Aku dan Celina sudah pernah menikah selama bertahun-tahun, semenjak kau di sekolah hingga ke akademi militer. Kami belum lama ini bercerai, karena aku harus melakukan pernikahan politik dengan putri Laluna." Ucap Mikhael.
Bak disambar petir disiang bolong, Calven dibuat tak percaya dengan kebenaran yang baru saja ia dengar hari ini.
"Apa? Bagaimana mungkin? Mengapa hal ini tidak pernah kuketahui?" protes Calven, dan menatap ke arah Celina dengan berjuta pertanyaan di kepalanya.
"Kumohon, jangan lanjutkan lagi.. Aku tidak sanggup, jika Calvdn harus mengetahui lebih banyak lagi.." batin Celina.
"Kami tidak ingin kabar pernikahan kami membuatmu terganggu. Semua kami lakukan demi kau." Ucap Mikhael.
"Aku benar-benar tidak habis pikir dengan pemikiramu, kak. Apakah aku masih kakak anggap sebagai anak kecil, yang tidak perlu tahu urusan orang dewasa? Apakah perjuanganku untuk sampai ke titik ini hanyalah hal biasa bagi kakak? Aku sangat kecewa dengan keputusan sepihak dari kakak." Ucap Calven penuh kecewa.
Karena sejak lama, impian Calven adalah untuk memiliki gelar bangsawan demi memulihkan nama baik keluarganya. Berjuang di medan perang antara hidup dan mati demi membebaskan Celina dari bawah kuasa Mikhael. Namun, kebenaran kali ini sungguh sulit diterima oleh Calven. Meskipun sebenarnya, semua Celina lakukan demi masa depan Calven, pengorbanan Celina yang rela direndahkan bahkan dianggap sebagai pelacur rendah.
"Tuan, terima kasih atas penawaran dari tuan. Namun, aku perlu memikirkannya matang-matang, dan mendiskusikan kembali dengan saudariku ini."
"Tentu saja, Sir Calven. Aku akan setia menantikan jawabanmu."
"Kami pamit undur diri, yang mulia."
Calven membawa Celina untuk bicara berdua, sementara itu Mikhael hanya fokus dengan keinginannya untuk terus mengikat Celina bersamanya.
•••
"Calven, tunggu, kumohon dengarkanlah semua penjelasanku.." ucap Celina berusaha untuk mengejar Calven.
"Sudahlah kak, bukankah kakak hanya perlu melangkah tanpa harus bertanya pendapatku dulu? "
"Itu tidak benar, Calven.. Kakak memiliki alasan kuat, melakukan semua ini." Celina berusaha untuk meyakinkan Calven.
"Bukankah kakak yang memintaku untuk membebaskan kakak dari tempat ini, tapi mengapa kakak justru menikah diam-diam dengan yang mulia Grand Duke? Apakah kakak pikir, perjuanganku selama bertahun-tahum di medan perang antata hidup dan mati itu hanya main-main!" Ucap Calven penuh emosi, dan nada bicara yang sedikit membentak Celina.
"Calven, maafkan kakak, kakak tidak bermaksud lain, sungguh.."
"Kak, kuharap kakak dapat lebih tegas dengan hidup kakak. Apakah kakak tidak bisa menghargai hidup kakak sendiri, sehingga kakak rela menukar hidup kakak dengan begitu mudah." Ketus Calven yang sebenarnya sudah sangat kecewa.
Calven tidak sulit menerima kebenaran mengejutkan ini.
"Apa kakak pikir, dengan pengorbanan kakak, mendiang ayah dan ibu akan tersenyum dari alam baka?"
Plakh.. Celina harus membungkam mulut Calven dengan sebuah tamparan.
"Calven, kakak.." Celina merasa bersalah telah memukul wajah Calven.
"Lihatlah dirimu kak, kau bahkan sudah belajar untuk melakukan kekerasan. Padahal keluarga kita tidak pernah mengajarkan kekerasan di rumah tangga. Apakah hal ini yang kakak dapatkan dari semua pengorbanan kakak? Kak, aku ini pria, aku harus melindungi kakak.. Jika beban kakak terlampau berat, kakak bisa membagikannya padaku.." ucap Calven, lalu melangkah pergi meninggalkan Celina.
"Tidak. Calven.. Kakak hanya tidak ingin masa depanmu sesulit aku.." ucap Celina terhuyung, dan duduk di kursi taman.
Ternyata, semua kejadian itu dilihat langsung oleh Mikhael.
Tak lama setelah kejadian itu, Calven menolak keras jika Celina masih berada di duchy, dan bahkan merelakan gelar bangsawan yang selama inu ia idam-idamkan.
Calven juga pergi begitu saja, tanpa ada pamit pada Celina. Calven sangat putus asa dengan apa yang menimpa kehidupan Celina. Calven hanya berharap Celina memiliki masa depan dan rumah tangga yang bahagia.
Akan tetapi kenyataan berkata lain, Celina bahkan sudah menyandang status janda di usia yang masih muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayar dengan Tubuhmu [END]
Romance🚫DEWASA 21+ 🚫BAHASA VULGAR/ NO SENSOR ❤️Sudah ada versi Manga AI, tapi hanya update di Instagram saja @Natalie_Ernison 🌹Sudah tersedia versi E-Book, silakan kontak saya, bagi yang ingin membeli E-Book🤗 "Bagaimana bisa kau berniat melayaniku deng...