Bayar dengan Tubuhmu [END]

14. Hanya pelampiasanmu saja

Setelah kejadian malam itu, Mikhael tak lagi mengunjungi Celina. Celina bahkan dipindahkan ke sebuah pavilun minimalis dan tinggal bersama Mila. Mereka mengurus paviliun itu hanya berdua saja. Celina juga tidak dibiarkan pergi dari duchy De Gonzalez.

Setelah beberapa minggu kemudian...

Duchy dihebohkan dengan kedatangan putri Laluna kembali dan bahkan datang bersama Grand Duke Petra sebagai pendampingnya.

"Kemana perginya jalang sialan itu?" ucap Luna, sembari menikmati kudapan siangnya.

"Apakah yang dimaksud tuan putri, lady Bellroze?"

"Ya. Aku sudah berhari-hari tiba, namun jalang itu masih tidak terlihat."

"Sepertinya, lady Bellroze sudah tidak lagi menjadi penghuni mansion kedua. Menurut beberapa informan, lady itu sekarang tinggal di sebuah paviliun kecil."

Seketika itu, gelak tawa Luna terdengar begitu puas. "Ya, bagus. Posisinya memang sudah seharusnya seperti itu. Bahkan, seharusnya sudah keluar dari duchy. Namun, karena harus membalas budi, jalang itu pasti sedang cukup kesulitan."

"Ya, tuan putri. Tuan putrilah satu-satunya yang pantas menjadi Grandduchess.." ucap dayang Jean.

"Jean, kau memang ahli dalam menjilat tuanmu. Namun, itu memang pantas untuk kau lakukan, demi bertahan hidup di sisiku."

"Ah, aku hanya berlaku sewajarnya saja, tuan Putri."

"Kita tidak boleh lengah, karena ada banyak wanita bangsawan yang ingin menjadi selir Grand Duke. Hal ini sungguh menyebalkan.. Sama seperti yang sudah ibu lalui dimasa lalu, namun aku harus mematahkan hal itu." Ucap Luna.

•••

Akhirnya, hari pesta pernikahan yang sudah disiapkan sejak satu bulan terakhir pun tiba.

Hari pesta pernikahan antara Mikhael dan Laluna.

Suasana ramai pun memenuhi area mansion megah De Gonzalez. Dengan dekorasi yang mewah, dan begitu jelas terlihat status dari kedua mempelai.

"Nyonya," ucap Mila cemas.

"Mila, sudah kukatakan, berhentilah memanggilku 'nyonya'. Cukup panggil aku, Celina."

"Tidak, aku tidak bisa. Nona Celina, aku akan terus berada disisimu.." ucap Mila menangis sembari mendekap Celina.

"Mila, tunjukan pesona terbaikmu bagi Sir Arnold. Kita harus terlihat bahagia, itulah cara untuk mengalahkan rintangan." Ucap Celina, berusaha untuk menguatkan Mila, meski dirinya juga butuh penguatan.

Celina berusaha untuk tetap tegar di sepanjang acara, dan dirinya harus menyaksikan keseluruhan acara.

"Hallo, lady Celina, senang bertemu dengan lady kembali." Ucap Petra, lalu mengecup punggung tangan Celina.

"Yang mulia Grand Duke, salam hormat dari kami." Ucap Celina dan juga Mila.

"Kau terlihat sangat cantik, Cel.." bisik Petra, dan tanpa sengaja Mila mendengarkan ucapan pujian itu.

"Terima kasih, Pe juga terlihat sangat tampan.." balas Celina dengan wajah tersenyum tulus.

"Jika berkenan, bolehkah sepanjang acara, saya mendampingi lady?" ucap Petra.

"Tentu saja, yang mulia." Timpal Mila.

Tibalah acara sakral, sumpah pernikahan antara Mikhael dan Luna.

"Yang mulia, Grand Duke Mikhael De Gonzalez bersediakah anda mendampingi Putri Laluna Christians sebagai isteri sehidup semati?"

"Ya, saya bersedia."