30. Aku disisimu, sayang

928 30 1
                                    

"Apakah kalian sudah menemukan keberadaan lady Bellroze?" tanya Mikhael yang kini dirundung kegelisahan.

"Maafkan kami, Yang mulia. Namun, menurut informasi terkait, kepergian Lady Bellroze dan dayang Mila sangat tertutup. Ditambah lagi, peraturan dari kekaisaran Barat sangatlah ketat dan disiplin."

"Ian, kau sudah berapa lama bekerja denganku, dan performamu justru kian merosot, hanya dalam hal ini.." Ketus Mikhael. Sosok Mikhael yang kini sudah jaih lebih arogan. Kembali ke sosoknya di masa lalu, penuh ketegasan dan arogansi.

Ian hanya menunduk, merasa dirinya begitu payah, dan apa yang Mikhael katakan tidak sepenuhnya salah.

"Seharusnya, sejak awal, Celina kukirimkan ke wilayah lain, yang jauh dari jangkauan Luna. Namun, aku terlalu cemas, jika saja wanitaku akan berpaling dariku. Namun, kali ini, kupastikan akan membawanya kembali."

"Yang mulia, maaf jika ini terdengar lancang. Namun, mengapa anda begitu terobsesi pada Lady Bellroze? Bukankah, lady Bellroze juga berhak mendapatkan kebebasan?"

"Ian, kau hanya tahu bekerja saja, dan sudah berapa banyak para lady kau buat patah hati. Dalam artian, kau tidak akan pernah mampu memahami perasaan seorang pria yang jatuh cinta."

"Menurut saya, cinta itu tidak akan menyakiti satu sama lain. Cinta akan saling melindungi, berkorban, bukan mengorbankan.." ucap Ian, dan Mikhael pun cukup memahami hal tersebut.

"Ian, bagaimana jika kita usulkan saja pada kaisar, mengenai pemberitaan media hingga ke negara tetangga?" ucap Mikhael, yang sepertinya sedang memiliki sdbuah rencana.

"Yang mulia, rencana apa lagi yang anda miliki saat ini?" ucap Ian curiga.

"Cepat kabarkan pada Istana, Grand Duke akan segera berkunjung ke Istana Kaisar."

***

Istana Kaisar Edward De Romeos°

"Apa kau serius dengan hal ini? Bukankah, kau yang tidak pernah sudi, jika media turut campur urusan kekaisaran?" ucap Kaisar heran pada keinginan Mikhael.

"Baginda, saya harus menangkap kembali burung merpati yang telah terlepas lama. Jadi, beberapa umpan harus kuberikan, agar membuat merpati putih itu tertarik, bukan?"

"Grand Duke, aku sungguh tidak mengerti jalan pikiranmu. Sejak awal, bukankah sudah pernah kukatakan, jika kau hanya termakan provokasi dari bajingan kaisar Christians!"

"Benar, Baginda. Oleh sebab itu, aku ingin menebus dosa-dosaku. Namun, aku juga tidak bisa sekonyong-konyongnya bertindah gegabah, bukan?"

"Baiklah, mulai besok, media sudah diperbolehkan untuk memberitakan kekaisaran Barat hingga ke negara-negara tetangga." Ucap Kaisar sembari memijat dahinya.

"Terima kasih, Baginda. Saya akan memberikan yang terbaik dan sebuah keuntungan besar seperti biasanya." Ucap Mikhael tersenyum puas.

"Sejak dulu, kau memang selalu membuatku terkejut dengan segala prestasi. Namun, kau cukup payah dalam urusan percintaan."

"Terima kasih atas pujian anda, Baginda. Saya mohon pamit, dan salam untuk matahari kekaisaran yang bersinar terang selamanya." Ucap Mikhael.

•••

Keesokan harinya...

Tak butuh waktu lama, berita mengenai kemakmuran kerajaan wilayah Barat pun mulai ramai tersiar.

Berita mengenai pulihnya nama baik keluarga Bellroze dan diberikannya gelar kehormatan pada putra pertamanya dengan gelar 'Grand Duke'. Tak hanya sebatas itu saja, Mikhael juga mengatakan, jika kembalinya putri kedua Bellroze yaitu Celina Bellroze sangat ia nantikan. Sebagai wujud permintaan maaf sscara langsung.

Bayar dengan Tubuhmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang