25. Cinta bercampur benci

829 23 1
                                    

Siang hari itu, Celina bersama dayang Mila dan sir Arnold pergi k toko pakaian khusus bagi wanita bangsawan.

"Hari ini, pergilah bersantai ke taman hiburan. Bagaimana?" ucap Celina pada Mila dan Arnold.

"Apa kita akan menyamar lagi, nyonya?" tanya Mila.

"Ya, aku ingin menikmati suasana hari yang baik." Ucap Celina.

Mereka bertiga pun pergi ke taman hiburan, bermain beberapa wahana permainan dan tentunya dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Hanya petugas yang mengetahui identitas mereka dan diminta untuk tetap bersikap biasa saja.

"Nyonya, apakah nyonya menyukai Yang mulia Grand Duke?" tanya Mila tiba-tiba, saat sedang menikmati kuliner setempat.

"Mengapa kau tiba-tiba memberikanku pertanyaan seperti itu, Mila?"

"Tidak, nyonya. Aku hanya ingin memastikan saja."

"Apa kau cemas, jika aku akan cemburu pada sikap orang-orang di mansion?"

"Aku sangat tahu, jika Yang mulia hanya mencintai nyonya dan bukan wanita iblis itu!" Ucap Mila dengam sedikit emosional.

"Mila, apapun yang akan terjadi ke depannya, aku sudah sangat siap. Aku tidak ingin menjadi wanita yang terlalu berharap dan lemah lagi." Tegas Celina.

"Ya, nyonya, sore itu, aku mendengar gosip dari para dayang mansion utama..--"

"Aku tahu, Mila. Mereka bahkan membiarkan beberapa pelayan untuk berbicara di sekitarku." Ucap Celina dengan wajah tersenyum.

"Nyonya, bagaimana bisa para pelayan mansion utama berani pada nyonya?"

"Mengapa tidak? Aku hanya selir, bukan?" Celina pun menyeruput teh hangat miliknya sembari menikmati kudapan kuliner.

"Nyonya, aku akan segera menyesaikan pendidikan lanjutku dan menjadi seorang penata rias para lady bangsawan tingkat atas. Akan kuambil posisi terbaik, dan menjadi pedang bagi nyonya."

"Terima kasih, atas tekadmu, Mila. Namun, aku tidak berniat untuk mengorbankan siapapun dalam permasalahanku."

Siang hingga sore hari itu, mereka nikmati dengan bermain di taman hiburan pusat kota.

***

Sekembali ke mansion, suasana cukup ramai dan seseorang pun berhasil membuat Celina terperangah.

"Selamat malam, Lady Celina Bellroze. Salam dari saya, Viscount Deego." Ucap Deego, si mantan tunangan laknat, sembari mengecup punggung tangan Celina.

Celina kembali teringat kisah trauma dimasa lalu bersama Deego. Ketika Deego berhasil menipunya dan bahkan menjualnya pada Mikhael.

"Ternyata, pilihan untuk menempatkanmu disisi Grand Duke tidaklah salah, bukan?"

"Ya, kau benar, Tuan Deego. Semua kesedihan di awal-awal berubah manis, bukan?" balas Celina dengan senyuman angkuh.

"Sungguh luar biasa, itulah yang membuatku tidak bisa melupakan tunanganku yang manis ini. Meskipun, sikapmu tidak semanis dulu.." ucap Deego dengan memelankan suaranya.

"Terima kasih, atas pujian anda, Tuan." Ucap Celina hendak pergi dari hadapan Deego.

"Celina, kau masih saja membuatku tertarik, meskipun mungkin Mikhael sudah begitu puas dengan tubuhmu. Bagiku, itu tidak masalah." Cela Deego.

Mendengar ucapan Mikhael, Celina cukup marah namun tetap berusaha tenang bahkan pergi begitu saja.

"Celina, bagaimana mungkin kau justru membuatku kian bergairah seperti ini.. Ingin rasanya aku menjilati area intimmu hingga membuatmu memohon untuk ditusuk dengan milikku yang berurat ini." Ucap Deego tanpa rasa malu.

Bayar dengan Tubuhmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang