4. Milikku seorang

4.5K 42 0
                                    

°Mansion Utama Kediaman Mikhael De Gonzalez°

"Selamat malam, tuan Grand Duke, ada laporan dari Kediaman Nyonya Celina." Ucap si kepala pelayan sembari memberikan hormat.

"Ya, katakan." Ucap Mikhael yang masih saja terlihat sibuk dengan pekerjaannya.

"Nyonya sedang demam tinggi, dan sudah berlangsung sejak pagi hari."

"Lantas, apakah hal sekecil itu harus kalian sampaikan padaku. Bukankah itu bisa dengan mudah untuk kalian atasi?"

"Ah, maafkan aku, Tuanku, mungkin ini terdengar lancang.. Aku hanya ingin tuan lebih memperhatikan keadaan nyonya."

"Kepala pelayan, kau memang sudah sangat lama mengabdikan diri pada keluarga Gonzalez, namun bukan berarti kau bisa bersikap begini pada seseorang yang bahkan belum lama kau kenal!"

"Namun, bukankah nyonya bukan hanya sekadar tamu yang menumpang saja, tuanku?"

Sontak ucapan dari kepala pelayan membuat Mikhael terdiam.
Sebenarnya, apakah yang telah terjadi diantara Mikhael dan Celina?

"Aku akan pergi setelah menyelesaikan pekerjaan terakhir ini."

"Terima kasih, Tuan Grand Duke. Mohon ampun, atas kelancangan orang tua ini."

Hah.. "Merepotkan saja.." gumam Mikhael yang masih dengan sikap dinginnya pada Celina.

•••

°Mansion Kediaman Celina°

Mikhael tiba di kediaman Celina dan semua pelayan tunduk memberikan rasa hormat mereka.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Mikhael pada seorang dokter khusus yang melayani anggota keluarga Gonzalez.

"Melihat kondisi nyonya, sepertinya karena tekanan fikiran yang mengakibatkan stres berlebih. Namun, dengan istirahat yang cukup, semua tentu akan lekas membaik, Tuan Grand Duke."

"Baiklah, kau boleh pergi. Untuk pelayan khusus Celina?"

"Pelayan pribadi nyonya, menghadap Tuanku Grand Duke." Ucap Mila menunduk.

"Jaga nyonya kalian dengan sebaik mungkin, dan jangan sampai membuatku harus datang kemari hanya untuk hal yang kurang penting seperti ini. Mengerti?"

"Baik, Tuan." Ucap para pelayan serentak.

Mikhael pun melangkah pergi dari kamar Celina.

Celina nyatanya masih tersadar meski tubuhnya terasa begitu nyeri karena demam tinggi. Celina juga mendengar semua ucapan dari Mikhael.

Air mata pun menetes membasahi bantal yang sedang Celina tiduri.

"Ya, memang sudah seharusnya seperti ini, aku hanyalah wanita yang telah dibeli dengan sejumlah uang. Bagaimana mungkin aku masih mengharapkan hal sekecil ini.. Celina bodoh, kau memang bodoh.." batin Celina.

***

Setelah beberapa minggu kemudian...

Celina sudah mulai melangkah ke luar dari area duchy. Celina ditemani pelayan Mila dan juga satu orang pengawal pria disisinya.

"Nyonya pesta kekaisaran akan segera dilaksanakan. Di sana semua putri bersaing untuk terlihat mengesankan. Aku akan membuat nyonya seindah bunga tulip." Ucap Mila antusias, ketika mendampingi Celina ke sebuah butik untuk memilih gaun.

°Butik Pusat Kota Kerajaan Barat°

"Selamat siang, Nona, silakan memilih atau katakan saja padaku apa yang nona inginkan." Ucap si pemilik butik.

Bayar dengan Tubuhmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang