8. tak akan kulepaskan

1.7K 36 1
                                    

"Ah,  pemandangan yang indah." Ucap Luna,  dan menahan Mikhael agar tetap berada di sisinya.

Mikhael mengepal tangannya,  dan rasanya ingin sekali memukul wajah Petra,  pikirnya kala itu.

"Tidakkah kau berpikir, bahwa saudaraku sangat serasi dengan Celina?  Satunya anak haram, satunya lady bangsawan rendahan bahkan telah jatuh. Bukankah perpaduan yang sempurna?" Ucap Luna,  dan masih terus merangkul Mikhael.

"Permisi,  yang mulia.  Yang mulia Kaisar ingin berbicara dengan tuan dan tuan putri Luna." Ucap Ian,  Asisten pribadi Mikhael.

Karena hal tersebut, mereka pun berlalu dari sana,  dengan Mikhael yang masih menaruh rasa kesal.

•••

Di sebuah ruangan tamu kehormatan Kaisar.

"Salam hormat untuk matahari kekaisaran." Ucap Mikhael dan Luna.

"Silakan duduk,  Grand Duke dan Tuan Putri." Ucap Kaisar Edward De Romeos, ayah dari pangeran Jozavat.

"Terima kasih atas kesediaan kalian untuk datang memenuhi undangan yang mendadak ini."

"Permisi,  yang mulia,  Tuan Grand Duke Petra Christians sudah tiba." Ucap asisten Kaisar.

Petra pun memasuki ruangan,  dan sama menerima undangan dari Kaisar kerajaan Barat.

"Mulai hari ini,  Grand Duke Petra akan bekerjasama dengan kerajaan Barat dalam urusan kekuatan kesatria kerajaan juga perdagangan antar dua wilayah. Karena itu,  aku akan memberikan wilayah Barat II sebagai wilayaj dari Grand Duke kerajaan Selatan." Ucap Kaisar bangga.

Petra tersenyum, seolah hal itu sudah sangat dinantikannya.  Sedangkan Mikhael dan Luna terlihat tidak senang. Meski ketidaksukaan itu dengan versi yang berbeda.

"Terima kasih yang mulia, saya akan berkerja keras untuk kemajuan penempaan para kesatria dan perdagangan. Namun,  bolehkah saya mengajukan seseorang yang akan membantu dalam urusan dagang?"

"Ah,  tentu saja. Apakah kau sudah memiliki seseorang yang dapat kau percaya?"

"Sudah yang mulia. Aku akan memanggil orang tersebut." Petra bergegas keluar, dan setelah beberapa saat,  Petra datang bersama Celina.

Sontak,  Mikhael sangat terkejut,  begitu halnya dengan Luna yang terus memandang rendah Celina.

"Salam hormat untuk matahari kekaisaran." Ucap Celina memberikan salam hormat yang sempurna, sehingga statusnya sebagai bangsawan rendah hampir tak terduga.

"Lady Celina Bellroze. Etiketmu sangat sempurna,  sebagai putri seorang Baron." Ucap Kaisar dengan wajah tersenyum.

"Yang mulia,  Lady Celina Bellrozelah yang akan membantuku dalam urusan memimpin perdagangan." Ucap Petra yakin.

"Baiklah. Jika lady Bellroze menjadi orang kepercayaan,  maka aku hanya akan menyetujuinya. Aku berharap banyak pada anda berdua." Ucap Kaisar Edward,  yang dikenal dengan sifat kebijaksanaannya.

"Terima kasih yang mulia,  telah menerima saya yang rendah ini sebagai wakil yang membantu Grand Duke." Ucap Celina, tak kuasa menahan haru di hatinya.

"Lady Bellroze,  tak peduli apa yang telah terjadi dimasa lalu. Aku hanya berharap kau dapat mengubah pandangan para bangsawan maupun luar bangsawan pada keluargamu. Ayahmu adalah pria yang bertanggung jawab,  terlepas dari apa yang telah diberitakan selama ini."

"Terima kasih,  yang mulia, terima kasih." Ucap Celina penuh sujud syukur.

"Bangunlah,  Lady. Mulai saat ini,  hiduplah dengan lebih baik. Ayah dan juga ibumu pasti bangga padamu dan juga saudaramu."

Bayar dengan Tubuhmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang