episode 24 kelulusan

33 9 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

💞💞💞

Hari kelulusan adalah hari dimana, semua orang tua datang untuk melihat putra putrinya melepas status pelajar mereka. Tapi kenapa?"cuman gue dan ayra yang gak pernah ngerasain kehadiran mamah dan papah disaat acara yang bahagia ini, sebegitu sibuk kah mereka sampai tak sempat datang.

~bilal alfaza mahardika~

3 hari telah berlalu..

dimeja rias terdapat seorang gadis yang masih berkutat dengan alat make up nya, dia adalah ayra. Hari ini adalah hari dimana ayra dan bilal sudah selesai dengan masa putih abunya.

Gak kerasa yah udah lulus aja, jadi sedih mikirin nanti gimana ya aku kalau abang jadi ketarim. Pasti aku disini sendirian huwaa, tapi gak sendirian sih ada kakek sama kak tian yang jagain aku jadi gak sedih sedih amat laya hehe.

"dek masih lama gak?"udah sejam loh ini abang nungguin kamu!!"teriak sang abang dari bawah ruang tengah.

"bentar lagi beres kok."ucap ayra sambil memakai lipgous dan ayliner.

"yang sabar ya bang, cewe emang gitu dandan nya pasti lama. Itung itung simulasi "ucap sang kakek sambil terkekeh.

"simulasi apaan kek?"tanya bilal tak mengerti atas ucapan kakeknya itu.

"simulasi nungguin dandan istri kamu suatu saat nanti bang, jadi tenang aja."ucap sang kakek menjelaskan.

"kakek ngomongin istri mulu, aku baru lulus sma loh kek. Setelah lulus aku mau ngabdi ditarim mana sempet aku mikirin jodoh kek."ucapnya.

"nanti juga ada kok, santai jodoh, maut, rezeki udah diatur sama allah tinggal nunggu waktu yang tepat aja."ucap sang kakek lembut dan menepuk pundak bilal pelan.

Dirasa sudah rapi dengan penampilannya, ayra pun segera turun kebawah untuk menemui kakek dan abangnya. Mereka yang sedang asik mengobrol pun seketika langsung terdiam. Karena mendengar suara sepatu seseorang yang akan turun menyusuri banyaknya anak tangga. Dia adalah ayra yang sudah siap dengan pakaian perpisahanya. Hingga mata keduanya tertuju kepada ayra.

"yuk bang kek, ay udah siap."ucap ayra yang sudah berada dihadapan kedua laki laki tersebut. Mereka berdua tercengang melihat penampilan ayra yang sangat berbeda dari kemarin kemarin.

"ini beneran cucu kakek, masyaallah cantiknya."ucap sang kakek lembut.

"hadza min fadli rabbi kek."ucap ayra sambil tersipu malu.

"abang gak bilang ay cantik."

"ade abang mah, mau pake makeu up mau enggak juga tetep cantik kok."ucap bilal tersenyum sambil memuji sang adik.

"ahhh abang bisa aja, emang gini ya punya muka cantik dari lahir. Suka gada obat tiap hari hehe."ucap ayra pede tingkat dewa.

"mulai nih anak kambuh lagi pasti, coba abang periksa. Hm pantes obat semalem belom diminum ya de."ucap sang abang jail sambil menempelkan tangannya kejidat sang adik.

"ish abang apa apaan sih, gak bisa apa liat adenya yang paripurna ini dibikin seneng sehari aja."

"iyain aja dah."ucap bilal yang sudah rapi dengan jas yang dia kenakan, tak lupa rambut yang aga sedikit basah, sangat menambah ketampanannya.

BILAL ALFAZA MAHARDIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang