Lo boleh berpikiran buruk tentang gue chin, lo boleh anggap gue cowo paling berengsek yang lo kenal. Tapi satu hal yang harus lo tau, gue gak bakalan berenti buat bisa dapetin maaf dari lo. walaupun gue harus ngejar lo sampai keliling dunia sekalipun.
~fahmi arhanil aqib~
Selamat mi, setelah loh dateng kehidup gue lagi. Gue udah mati rasa dan gak pernah percaya sama laki laki manapun, karena bagi gue sekalinya buaya dan brengsek itu akan tetap sama sampai kapanpu. Jadi kalau lo dateng kehidup gue buat main" mending pergi jauh jauh, karena gue udah muak plus benci liat kelakuan lo itu.
~Chintyani olivia anandita~
📖📖
Dihalaman rumah sederhana terdapat seorang perempuan yang sedang memanaskan motor miliknya, dia adalah tian."dek, jadi nganterin kue kepasar."ucap kak iyan menghampiriku.
"jadi dong kak, ouh iya ibu mana udah telat nih."
"bentar, ini kue nya udah ibu bungkus juga dengan rapi."sahut sang ibu yang keluar dari arah dapur.
"banyak bener bu kuenya."
"ga papah kan nduk, soalnya tadi bu mirna pesen nya banyak."jawab ibu tian.
"yaudah deh bu, ga papah. Tian pamit dulu nggih assalamualaikum."ucap tian sambil mencium punggung tangan ibu dan kakaknya terlebih dahulu.
"wa'alaikumsalam hati hati, inget jangan kebut - kebutan."ucap keduanya barengan.
setelah berpamitan kepada ibu dan kakaknya, tian melajukan motor tersebut dengan kecepatan sedang. Dia mengendarai motor dengan santai, banyak sekali pengendara lain yang berlalu lalang dan ada juga pengendara yang nekat menerebos begitu saja. Padahal jalanan begitu macet emang ada ada saja ya warga +62.
Tak butuh waktu lama akhirnya aku sampai juga dipasar, aku memarkirkan motorku terlebih dahulu. Setelah itu aku berjalan menyusuri banyak nya toko, suasana dipasar aga sedikit becek dan berlumpur akibat ada orang yang tidak berdosanya menumpahkan air ikan kearea pasar, mau tidak mau aku harus berjalan diatas tanah berlumpuh itu untuk sampai ditoko bu mirna.
"ini kali ya toko bu mirna, permisi assalamualaikum."ucapku yang masih berdiri didepan toko.
"wa'alaikumsalam mbak tian anak nya jeng melan ya."ujar bu mirna.
"iya bu, ini kue pesenannya."ucapku sambil menyondorkan box yang berisi kue tersebut.
"nih uangnya mbak."
"makasih bu."
"iya sama sama."
"yaudah saya permisi ya bu."ucapku tersenyum sambil berjalan menuju area parkir.
Setelah keluar dari pasar, aku melajukan motorku untuk sampai keangkringan dekat jalan raya. Setibanya disana aku membeli cilok dan telur gulung untuk menganjal perutku yang lapar ini, disana juga aku mentraktir anak anak jalanan dan ikut duduk bersama ku. Kami berbincang bincang dan kadang tertawa lepas akibat celotehan anak anak itu.
ketika aku dan anak - anak itu sedang asik asiknya mengobrol dan tertawa lepas, tiba tiba saja ada seorang wanita parubaya mendekatiku.
"nduk!!!."panggil wanita parubaya itu.
"nggih bu, ada yang bisa saya bantu."ucap ku menawarkan bantuan dan menyuruh ibu itu untuk duduk bersamaku.
"mboten nduk, ibu cuman laper aja."ucap wanita paru baya tersebut. Dia seperti kesakitan saat memegang perutnya, pakaian wanita parubaya itu aga robek robek juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/361416375-288-k302896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BILAL ALFAZA MAHARDIKA
Teen FictionHijrah itu mudah, yang berat itu istiqomah." Dan di balik kata istiqomah juga ada perjuangan yang kuat, pengorbanan yang banyak, dan doa yang tidak pernah berhenti."