episode 17 belajar bareng abang

50 26 3
                                    

بسم الله الرحمن الر حيم

Allahumma soli ala syaidina muhammad

Self reminder💗💗

sekalipun kau tidak disukai, kau hanya tidak disukai oleh manusia, mengapa kau menderita?

sekalipun kau dicintai, kau hanya dicintai oleh manusia, lantas mengapa kau bangga?

~Quotes of the day~

Mau sebaik apapun seseorang sama kita, dia pasti punya potensi untuk mengecewakan. Bukan karena dia jahat, tapi karena dia manusia. Jadi jangan terlalu berharap sama manusia yagesya.

~Ustadz hanan attaki~

Hai solih solihah kembali lagi dengan ana, afwan ya ana jarang update.soalnya lagi sibuk didunia rill biasa bikin makalah hehehe. Jangan pernah bosen juga yaw buat baca dan dukung ceritaku.

Sebelum baca ketik#freepalestine#save palestine ya sama alfatihah juga.

Selamat membaca

📖📖

Diruang belajar terdapat seorang perempuan yang tengah duduk dikursi tersebut, sambil bergulat dengan isi buku yang dia baca. Dia adalah ayra.

"dari tadi baca buku, gada yang nempel apa ya diotak. Susah bener yaallah, apa aku potong potong aja kali ya bukunya, terus aku masukin air."ucap ayra kesal karena sehabis tadi membaca, tak ada satupun pelajaran yang masuk keotaknya.

"kamu lagi ngapain dek, bawa bawa gunting segala."ucap bilal yang sedang duduk dikursi sebrang.

"a-nu bang itu."ucap ayra gugup plus kaget. Karena abangnya ini menyadari gerak - geriknya tadi.

"anu apaan, jangan bilang kamu mau motongin buku ini kan de, terus kamu masukin ke air kan biar cepet masuk keotak. Ada ada aja kamu dek dek."ucapnya geleng geleng kepala dengan kelakuan sang adik.

"hehehe."ucapnya cengengesan.

"mau abang ajarin gak?"ucap bilal menawarkan diri.

"mboleh banget, ahhh jadi makin love love deh sama abang."ucap ayra berbinar.

"kalau gini pasti ada maunya nih."ucap sang abang.

"jadi gak bang ngajarin nya."ucap ayra tak sabar.

"jadi dong bentar ya abang bawa buku matematika sama b.arannya dulu."ucap bilal dan hanya dibalas anggukan saja oleh sang adik.

Tak lama kemudian bilal pun datang dengan membawa beberapa buku paket yang akan diajarkannya kepada sang adik. Tak lupa dia meggeser kursi meja belajar untuk bisa lebih dekat dengan adikya Agar mempermudah menjelaskan.

"abang buku nya banyak bener, ay gak paham tau."ucap ayra mengeluh.

"kan ada abang yang ajarin,"ucapnya lagi.

"mulai dari mana dulu bang, ngajarinya."ucap ayra bingung. Karena buku yang dibawa abangnya banyak sekali.

"dari matematika dulu mau."ucap bilal.

BILAL ALFAZA MAHARDIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang