2

21.5K 1.1K 7
                                    

Elviro tersenyum senang saat melihat temannya datang dengan membawa minuman yang biasa mereka pesan saat datang ke sini.

"Gue pesen vodka 3 dulu nanti kalo kurang tinggal pesan lagi," ujar salah satu teman dari Elviro, panggil saja Danil namanya.

Pemuda itu menganguk sebelum mengambil minuman bagian untuknya, gelas mereka di satukan dengan suara cis terdengar dari sana sebelum sama-sama menikmati minuman itu bersama.

"Ah~ surga dunia banget ini! Kenapa sih nggak tiap hari kita minum kayak gini? Rasanya tuh enak sama bikin seger lagi walaupun tengggorokan rasanya panas," ujar Elviro dengan menegak sisa minuman miliknya, dalam dua kali minum vodka miliknya tandas.

"Gimana mau tiap hari orang lo aja susah banget diajak keluar kayak gini sejak ketahuan mojok sama tante-tante waktu itu," ujar Danil dengan tawa miliknya, membuat Elviro mendengus kencang mendengar hal itu, kenapa mereka masih ingat saja dengan hal memalukan itu? Ia dulu memang pernah ketahuan orang tuanya keluar bersama dengan seorang tante-tante, tapi bukannya mojok! Begini-begini walaupun nakal ia tak akan pernah main sama orang yang pergi bersamanya, entah tante-tante, gadis ataupun pemuda.

Dengan kata lain ia masih baik bukan? Ia juga netral sehingga bisa berpergian dengan siapa saja selama itu menurutnya berguna bahkan sering kali ada yang menatapnya dengan memicing saat tahu ia berkencan bersama seorang pemuda, padahal kan biasa saja? Toh di sini sudah banyak pasangan sesama, tak ada yang perlu di curigain.

"Hoax! Gue mah baik mana mungkin mau mojok sama tante-tante," ujar Elviro dengan mengambil minuman di gelas kedua karena barusan pesanan mereka datang.

"Alah! Anak baik mah nggak bakalan bikin orang tua datang mulu ke kampus karena dapet surat cinta sama datang ke bar kayak gini. Lo mah anak baik tapi dajjal!"

Elviro tersenyum canggung mendengar itu semua sebelum meminum kembali vodka miliknya. Biarlah temannya bicara, ia akan mendengarkan saja.

Sekitar pukul 5 sore, Elviro menghentikan motor miliknya di depan gerbang rumah kedua orang tuanya, ia tipe orang yang tak mudah mabuk jadi minum sebanyak apapun itu tak akan membuatnya mabuk atau lemas, untung saja itu semua ada di dalam tubuhnya sehingga ia bisa lebih menikmati hidupnya sekarang. Ia mulai berjalan masuk dengan membawa motor miliknya, membuka gerbang itu sebelum terdiam saat melihat mobil pamannya ada di sini, tumben sekali adik dari ibunya itu datang ke sini, biasanya pamannya akan datang saat ia ulang tahun saja tapi sekarang? Dirinya merasa tak berulang tahun.

Senyuman itu terlihat mengembang sebelum menstandar motor miliknya dan berjalan masuk dengan senangnya, ia terdiam saat melihat pamannya ada di ruang tengah bersama dengan kedua orang tuanya. Ini kesempatan bagus untuk bicara dengan pamannya itu bukan? Mereka sudah lama tak bertemu.

"Paman!" Ia tersenyum senang sebelum berjalan mendekat, walaupun kedua orang tuanya begitu memanjakan dirinya tapi pamannya bisa melakukan hal yang lebih dari itu!

"Mandi dulu sana, sikat gini sama cari minuman yang membuat mulut kamu terasa segar. Kamu habis minum kan?" Sang paman langsung mengatakan itu semua, membuat ia mendengus. Dirinya belum mendekat tapi kenapa pamannya bisa merasakan jika mulutnya bau minuman! Apa pamannya canayang? Mungkin saja!

"Iyadeh! Tapi paman jangan pulang dulu ya? Kita belum bicara loh!" ujar Elviro sebelum beranjak dari sana dengan cepat, ia ingin segera membersihkan diri agar bisa bicara dengan pamannya nanti.

****

"Kemarin kamu memberi tahu kakak kalo tingkah El semakin hari semakin luar biasa nakalnya bahkan terkadang tak terkendali sedikitpun. Kakak mulai memikirkan jika kita harus mencari seseorang yang bisa mengubah dia sebaik mungkin, tentunya orang yang memiliki aura yang sangat positif yang mampu membuat El ikut juga. Kakak ada teman yang memiliki anak yang bisa di katakan spesial tapi ke pribadiannya sangat baik, mungkin saat kalian bertemu dengannya kalian akan tahu bagaimana spesial yang kakak katakan tadi. Teman kakak itu baik dan mungkin saja mereka akan menerima jika kalian memintanya secara baik-baik," ujar sang paman, ia menatap ke arah adik dan juga iparnya itu. Jujur saja ia juga merasa khawatir dengan tingkah El yang semakin tak terkendali, memang ini mungkin salah kedua orang tuanya karena terlalu memanjakan anak mereka tapi ia paham mungkin adiknya dan juga suaminya ingin melakukan hal sebaik mungkin untuk anak mereka.

"Spesial? Aku tau pasti apa yang kakak katakan itu memang benar adanya tapi apa mereka mau? Secara kakak tahu sendiri bagaimana El yang sangat susah di atur bahkan kami berdua sudah tak bisa mengendalikan dia. Lalu bagaimana mereka mau?" Ibu Elviro mulai bertanya-tanya, dirinya sendiri serta suaminya sangat sulit mengendalikan Elviro lalu bagaimana mungkin mereka mau dan bisa? Dan lagi mereka tak saling mengenal sudah pasti mereka tak ingin membantu.

"Kabar baiknya, kemarin teman kakak ini bicara dan dia mengatakan jika saat ini dia sangat membutuhkan seseorang yang bisa menjadi teman baik untuk anaknya tapi sangat susah mendapatkan itu semua secara anaknya berbeda, sangat sulit untuk orang tahan akan itu semua. Mungkin kalian bisa mengatakan sesuatu yang bisa membuat El tertarik sehingga dia ingin melakukan itu semua tapi sebelum itu kalian bicarakan dulu pada teman kakak gimana baiknya. Secara nggak langsung nanti kalian akan mendapatkan keuntungan dari hal ini," ujar paman memberi saran, karena ia juga tak ingin El lebih jauh dan liar lagi dari sekarang.

Kedua orang tua El menganguk, mereka akan melakukan apa saja agar anak mereka bisa lebih baik lagi karena sudah pasti tak ada orang tua yang ingin anak mereka semakin jatuh bukan? Hanya saja untuk melakukan itu semua sendirian mereka tak mampu, anak tunggal mereka terlalu berharga jika mereka melakukannya sendiri.

"Nanti kakak akan katakan sama dia lebih dulu gimana baiknya, mau bertemu di mana jika memang mereka mau. Karena bagaimana pun kakak juga ikut merasa cemas melihat tingkah El semakin ke sini,"

"Ketemu sama siapa nih? Mau dong ikut~" ujar El yang sudah jauh lebih segar dari tadi, ia duduk di antara paman dan juga ibunya. Senyuman itu terlihat sangat manis sehingga lesung pipi sebelahnya terlihat.

"Nanti, kalo memang bisa pasti kalian akan bertemu. Untuk sekarang masih rahasia dulu, kamu ya semakin besar semakin nakal saja bikin paman darah rendah," ujar paman dengan menarik hidung dari El pelan, ia memang sangat menyayangi anak dari adiknya itu, maka dari itu ia juga ikut berusaha mencari solusi terbaik.

Bersambung...

Votmen_

My Idiot Husband {BXB} {TERBIT}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang