34

10.3K 769 8
                                    

"Di rumah kami dia sama sekali tak nakal, bahkan sangat jarang keluar buat kumpul bersama teman-temannya. Dia lebih banyak waktu di rumah bersama dengan anak kami," ujar bunda menjawab pertanyaan itu karena dirinya yang paling tahu sebab pemuda itu selalu berada di rumah, sedangkan suaminya sedikit tahu tentang hal itu karena sibuk kerja.

"Syukurlah kalau begitu, berarti semuanya berjalan sangat baik di sana. Kami hanya bisa berharap Elviro bisa berubah menjadi anak yang baik setelah ini semua dan bisa belajar tentang semuanya walaupun pasti butuh waktu tapi selama ada usaha pasti ada hasil," ujar ibu dengan senyuman miliknya, ia merasa sangat senang anaknya bisa berubah dalam waktu beberapa minggu saja karena selama ini mereka tak bisa melakukan ini semua.

"Sebenarnya selama beberapa minggu ini kami sibuk bekerja di luar kota dan Elviro hanya tinggal bersama dengan anak kami di rumah. Entah apa yang sudah mereka lakukan sehingga bisa membawa dampak cukup baik seperti ini." ujar bunda jujur karena itu memang terjadi selama ini, ia tak ingin ada hal yang di tutup-tutupi dari kedua orang tua pemuda itu.

"Siapa nama kamu?" tanya ibu, wanita itu tersenyum lembut menatap ke arah pria yang terlihat sangat dewasa di samping Elviro, tatapan pria itu terlihat sangat lembut, mungkin saja itu memyebab El-nya berubah?

"Namanya Mas Dalveno Dervin, bunda sama papa biasa panggilnya mas," ujar Dalveno yang sejak tadi hanya diam melihat interaksi antara kedua orang tuanya dan orang tua Elviro, ia merasa sangat senang bisa bertemu dengan mereka.

"Dalveno? Terima kasih karena kamu sudah membantu El berubah ya? Tolong terus bantu dia sampai benar-benar sempurna perubahaannya karena ibu dan ayah kurang bisa melakukan itu semua." ujar ibu, ia merasa sangat tersentuh mendengar suara pria itu, penuh akan kelembutan dan enak untuk di dengar, dirinya yakin itu hal yang membuat anaknya bisa berubah seperti saat ini.

Dalveno menganguk dengan semangat mendengar itu semua, tangan itu meraih tangan Elviro untuk ia genggam kembali, ia akan menjaga temannya sebaik mungkin agar Elviro tak meninggalkannya.

"Sebenarnya kedatangan kami ke sini bukan hanya untuk mengantar Elviro pulang dan bertemu kalian, tapi ada maksud lain juga, apa bisa kita bicarakan sekarang?" tanya papa saat merasa suasana mulai terasa hening dengan kedua orang tua pemuda itu menatap ke arah anak mereka terus, tatapan mereka mengarah pada tangan bertaut satu sama lain itu.

"Bisa, kami juga merasa sedikit penasaran akan satu hal sekarang," ujar sang ayah dari Elviro, ia merasa ada hal aneh di sini dan harus dirinya cari tahu.

"Kami ingin melamar Elviro untuk menjadi bagian dari hidupnya Dalveno. Mereka sudah sangat dekat sekarang, mungkin akan sulit memisahkan mereka maka dari itu kami ingin melakukan ini semua. Kami tahu Dalveno tak seperti pria normal di luar sana, dia berbeda tapi hanya dengan Elviro dia bahagia begitupun pemuda itu sendiri, El juga ingin bersama dengan Dalveno, jika kalian setuju kami ingin menikahkan mereka." ujar papa langsung pada intinya, ia tahu mereka pasti akan mengerti walaupun cukup lama mencerna semuanya sebaik mungkin.

"Elviro sudah memikirkan ini semua? Setelah menikah semuanya akan berbeda, tanggung jawab kamu juga akan bertambah terlebih menikah dengan Dalveno. Ibu tak ingin kamu merasa berbeda jika nanti semuanya terjadi, pikirkan semuanya baik-baik karena pernikahan itu seumur hidup nak, dan itu tak sebentar," ujar ibu, ia sedikit tahu bagaimana anaknya itu, banyak sekali kekasihnya dan dirinya takut itu akan menjadi benalu dalam hubungan mereka, walaupun Dalveno bukan pria normal pada umumnya tapi dia juga mempunyai perasaan bukan? Ia takut anaknya menyakiti seseorang yang tak bersalah hanya karena keinginan sesaat.

Elviro menunduk, ia tahu ini semua akan terjadi karena kedua orang tuanya tak tahu jika dirinya sudah lepas dari mereka semua jadi tak ada yang akan menghalangi ini semua atau bahkan menjadi benalu nantinya, ia sudah menyelesaikan semuanya sebaik mungkin.

"El sudah memikirkan semuanya sebaik mungkin bu, kemarin aku sudah melepaskan mereka semua sampai tak tersisa satupun, aku tahu jika mungkin saja mereka akan menjadi penghambat nantinya maka dari itu sebelum terjadi aku melakukannya lebih dulu. Aku melakukan itu semua sejak sadar jika sekarang El mencintai Dalveno dan hanya dia yang akan menjadi orang yang El cintai. Aku akan berusaha berubah lebih keras lagi setelah ini sampai kalian percaya jika memang aku sungguh-sungguh. Bersama dengan Dalveno menyadarkan aku jika cinta bukan mainan dan orang aneh belum tentu buruk," ujar Elviro, karena papa sudah mengatakan semuanya maka ia akan menambahkan sedikit.

"Selama ini baik ibu ataupun ayah kamu selalu mendukung setiap apapun yang ingin kamu lakukan selagi itu semua baik dan sekarang kami juga masih sama. Jika kamu bahagia maka lakukan itu semua, urusan mereka yang tak menyukai kalian biarkan kami yang mengurusnya tugasmu hanya berbahagia dan berusaha untuk berubah," ujar ibu, selama ini mereka selalu mendukung setiap apapun yang ingin anak mereka lakukan selagi itu semua masih baik untuk Elviro. Dan sekarang pun masih sama seperti dulu.

Pemuda itu tersenyum, ia begitu beruntung bisa lahir dari kedua orang tuanya sekarang, walaupun saat ini dirinya harus berpisah dari mereka karena kedua orang tuanya tak bisa memberinya didikan yang baik, ia masih merasa senang. Dukungan mereka selalu membuatnya bersemangat.

"Jadi hari ini apa kamu akan menginap di sini? Bersama dengan Dalveno juga karena ibu juga ingin mengenal calon menantu ibu yang tampan dan berhasil menarik perhatian si playboy ini. Ibu juga ingin tahu apa yang membuat anak ibu tertarik sampai rela memutuskan para kekasihnya demi bisa bersama dengan Dalveno," ujar ibu, walaupun ini salah di mata orang lain, tapi sebagai orang tua ia hanya bisa memikirkan kebahagiaan anaknya saja tak lebih.

"Kamu jadi ikut sama aku menginap di sini?" tanya Elviro ulang, takutnya pria itu berubah pikiran karena ini kali pertama Dalveno tidur di tempat orang lain selama hidupnya.

Kedua orang tua pemuda itu menahan senyuman mereka mendengar perkataan lembut dan penuh perhatian dari Elviro karena ini pertama kalinya anak mereka luluh saat bicara dengan orang lain.

"Mas ikut El! Kalau El menginap maka mas juga akan menginap ikut sama kamu." ujar Dalveno, ia tak mengerti apa yang mereka katakan tadi tapi sekarang dirinya tahu mereka akan menginap di sini dan kedua orang tuanya akan pulang.

"Baiklah kalau begitu, karena semuanya sudah kami katakan jadi ini saatnya kami pamit pulang ya? Mas jangan nakal di sini ya? Harus patuh sama apa yang Elviro bilang, tak boleh membantah." ujar bunda dengan mengelus punggung anaknya itu membuat Dalveno menganguk semangat, ia senang akan terus bersama dengan Elviro saat ini!

Bersambung...

Votmen_

My Idiot Husband {BXB} {TERBIT}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang