14

13.2K 904 8
                                    

Tidur nyenyak Elviro terganggu saat mendengar suara seseorang secara samar di telinga miliknya, kedua mata bulat itu mulai terbuka sebelum terdiam saat tatapan miliknya jatuh pada kedua mata teduh milik seseorang yang tengah melihat ke arahnya saat ini.

"Kamu sudah bangun?" tanya Dalveno, senyuman itu masih terlihat sangat manis dan juga lembut, ada rasa bangga tersendiri saat ia berhasil membangunkan temannya dari tidur lamanya.

Semalam ia ingin membangunkan temannya itu tapi bundanya mengatakan tak perlu melakukan itu takutnya Elviro mengantuk dan kelelahan sehingga membuatnya hanya bisa menurut saja sampai sekarang ia bisa kembali melihat temannya itu! Ia juga senang karena dengan beberapa kali panggilan saja Elviro sudah bangun begitu saja, untung saja bundanya mengatakan untuk membangunkan temannya itu karena hari ini dia akan pergi sekolah, jika tidak mungkin sampai besok ia hanya akan membiarkan temannya itu tidur saja.

"Hm. Jam berapa sekarang?" ujar Elviro nyaris saja ia berteriak dengan kencang jika tak sadar ini di rumah orang lain bukan rumahnya, ia kurang paham tadi jika saat ini ia sudah di tempat berbeda bukan di rumahnya lagi.

"Em? Ini jam setengah enam pagi, kata bunda semalam mas harus bangunin kamu pagi-pagi, terus semalam juga mas ingin bangunin kamu tapi kata bunda jangan soalnya kamu kelihatan capek banget." ujar Dalveno menjelaskan semuanya, ia kembali tersenyum saat melihat rambut temannya itu sangat berantakan saat ini, terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Tangan itu secara refleks terulur untuk merapikan rambut pemuda itu sebelum mengacaknya dengan pelan karena merasa gemas, ia tak pernah dekat dengan seseorang selain kedua orang tuanya selama ini jadi ada rasa aneh dan juga nyaman saat melakukan ini semua, yang jelas ia menyukainya.

Berbeda dengan Elviro, kedua mata bulat pemuda itu malah mengerjab saat merasakan rambutnya di elus pelan, selama ini hanya kedua orang tuanya yang berani melakukan hal ini padanya, karena ia tipe orang yang risi saat di sentuh sembarangan, tapi kenapa saat pria itu yang melakukan semuanya justru bukan rasa aneh atau risi tapi nyaman? Atau ini hanya karena ia baru bangun tidur sehingga mudah sekali terbawa perasaan? Ah mungkin saja.

"Ayo kamu mandi biar bisa sarapan bareng sama papa dan bunda soalnya hari ini mereka mau pergi keluar kota buat kerja." ujar Dalveno dengan beranjak dari tempatnya tadi, hari ini kedua orang tuanya akan berangkat keluar kota lagi setelah kemarin baru saja pulang, mereka mengatakan jika ini hal yang sangat penting dan ia tak perlu merasa takut lagi karena sudah ada teman sekarang, ia hanya bisa menurut karena itu semua memang benar, sekarang dirinya sudah mempunyai teman jadi rasanya tak akan terlalu membosankan.

"Pergi keluar kota? Ngapain?" tanya Elviro penasaran, kedua orang tuanya hanya diam di rumah karena perusahaan di kelola oleh orang terpercaya tapi kenapa kedua orang tua barunya sekarang mau pergi?

"Kerja, mereka biasanya gitu biar bisa beliin mainan sama makanan buat mas." ujar Dalveno karena itu yang selalu bibi katakan padanya saat bertanya kenapa kedua orang tuanya sering pergi keluar.

"Hm oke deh. Aku mau mandi dulu, kamu duluan aja keluarnya nggak perlu barengan. Betewe makasih karena udah bangunin aku." ujar Elviro, ia akan berusaha membiasakan dirinya walaupun itu semua sulit. Tapi setidaknya ada usaha yakan?

Dalveno menganguk pelan mendengar itu semua, ia tersenyum kembali saat melihat Elviro masuk ke dalam kamar mandi. Sejak semalam ia selalu memerhatikan pemuda itu saat dia tengah tidur, karena rasanya sangat menyenangkan.

"Mas? El-nya sudah bangun? Dia nggak sakit kan? Soalnya semalam bunda lihat sendiri wajah lelah dia," tanya bunda saat melihat anaknya turun dari tangga, ia merasa penasaran karena semalam ia melihat sendiri bagaimana wajah pemuda itu dan takutnya dia sakit padahal baru satu hari tinggal di sini, ia tak ingin itu semua sampai terjadi.

"Sudah, tadi mas bisikin aja El-nya biar bangun soalnya kasihan dia tapi kalau di biarin tidur nanti dia nggak bisa sekolah dong? Sekolahnya lelah banget pasti tapi dia kalo nggak sekolah juga kasihan kan bunda?" ujar Dalveno dengan duduk di samping bundanya itu, ini saatnya ia menghabiskan waktu bersama dengan mereka karena setelah ini kedua orang tuanya akan lama di luar kota.

"Betul, jadi kalau nanti bunda sama papa tidak ada di rumah tapi dia sedang lelah mas jangan ajak dia main atau ganggu dia ya? Kasihan temannya nanti dia pulang kalau mas paksa," ujar bunda dengan mengelus surai hitam milik anaknya itu, dulu mungkin setiap bulan ia akan meninggalkan anaknya bersama dengan bibi pembantu dan itu sangat sulit karena anaknya itu selalu mencarinya dan sekarang saat Dalveno sudah memiliki teman ia akan mencoba  meninggalkan mereka berdua saja itu pun masih akan di awasi dari jauh.

"Huum! Nanti mas akan jadi teman yang baik buat Elviro karena dia sudah mau jadi teman buat mas." ujar Dalveno, senyuman pria itu semakin mengembang saat melihat Elviro turun dari tangga dengan tas di punggungnya.

"Sini! Bunda mau bicara dulu sama kita!" ujar Dalveno dengan melambaikan tangannya ke arah temannya itu.

Elviro berjalan ke arah kedua orang itu, duduk di samping Dalveno sebelum terdiam menatap seorang wanita yang ia panggil bunda itu.

"Nanti kamu jagain mas-nya ya El? Karena hari ini bunda sama papa harus pergi keluar kota karena ada hal yang sangat penting harus di urus, kamu tidak masalah bukan jika hanya tinggal berdua sama mas-nya?" ujar bunda dengan suara lembut miliknya membuat Elviro menganguk, ia lemah jika menyakut tentang orang tua walaupun tak suka dengan Dalveno tapi menolak mereka ia tak bisa.

"Iya nanti aku bakalan jagain dia di sini selama kalian pergi," ujar Elviro dengan mudahnya tanpa harus banyak bicara dan bujukan sedikitpun.

"Maaf ya? Kamu datang ke sini untuk belajar mandiri dan berubah kami malah sibuk dengan pekerjaan ini. Mungkin saat kami kembali nanti semuanya bisa di mulai dengan baik. Bunda juga mau berpesan sama kamu, tolong jaga mas sebaik mungkin ya? Jika dia ikut kamu keluar usahain jangan terlalu lama karena tubuhnya sensitif dan dia bisa saja sakit nantinya. Kalau mau lebih jelasnya bunda sudah tulis semua di buku ini, jika kamu ingin tahu bisa baca semuanya baik-baik nanti."

Elviro menerima buku itu dengan baik sebelum terdiam menatap ke arah wanita itu, sekarang ia memiliki tanggung jawab cukup besar.

Bersambung..

Votmen_

My Idiot Husband {BXB} {TERBIT}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang