bab 06.

4.4K 216 7
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Beberapa hari setelah kejadian dimana Faris bertemu dengan Gara, semuanya kembali seperti semula. Tidak ada gangguan dari Gara padahal Faris sudah takut sendiri.

Semoga saja ketenangan hidupnya terus berlanjut. Tapi baru saja Faris merasa bebas Gara malah muncul di depan rumah Surya. Faris ingin segera masuk tapi dia juga penasaran kenapa Gara bisa di rumah Gala.

Karena jarak yang lumayan jauh Faris tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi jika di lihat dari situasinya masalah antara Surya dan Gala masih belum selesai.

Faris ingin membantu tapi ragu karena ada Gara disana. Niatnya untuk membatu mereka meluruskan kesalahpahaman jadi di urungkan. Saat Surya berbalik untuk pergi Faris masih disana melihat sebentar sebelum masuk dengan terburu-buru. Meski sejujurnya dia ingin tau apa yang Surya dan Gara bicarakan Faris tidak ingin kesana.

Jangan sampai Gara tau jika rumah disini, Faris tidak ingin Gara menggangu kehidupannya yang tenang. Meski tidak yakin jika Gara akan memperhatikannya tapi tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga. Faris juga tidak ingin jika kembali lemah jika Gara terus mendekatinya dan mengatakan kata-kata manis.

Sebelumnya dia selalu memaafkan Gara hanya karena perkataannya yang manis yang nyatanya hanya bualan biasa, untuk sekarang Faris tidak akan terperdaya lagi jika Gara memang tulus biarkan saja dia berusaha untuk membuktikan semuanya. Faris tidak butuh janji tapi butuh bukti nyata, semua orang bisa berjanji tapi hanya sedikit yang bisa menepatinya.

"Jangan jadi goblok lagi Faris, inget dia pernah mainin perasaan lo dan ngehina lo" Meski Gara sudah menyakitinya dengan hebat, Faris masih tidak bisa membencinya. Rasa cintanya terlalu besar hingga mengalahkan perasan benci yang ada.

Cinta memang buta dan gila, sudah seperti ini saja cintanya masih ada dan tidak berkurang. Jujur saja Faris tersiksa dengan perasaan rindu yang menggebu-gebu, dia tidak melampiaskan perasaan ini karena ego yang mendominasi.

Faris merindukan Gara, dia ingin memeluk fan mengatakan jika rindu tapi tidak bisa. Ego yang tinggi membuatnya hanya mengatakan kalimat menyakitkan untuk menutupi perasaan cinta dan rindu. Rasa sakit yang Gara tinggalkan masih terasa tapi tidak menjadi alasan Faris membenci Gara.

"Kenapa kita harus berakhir seperti ini" Faris sering bertanya kenapa mereka jadi seperti ini hanya karena ego semata.

"Bayang-bayang mantan emang lebih serem dari pada hantu" Faris merasa frustasi, dia hanya punya satu mantan tapi kenapa terus menghantuinya seperti arwah penasaran.

Jika Faris bisa dia ingin sekali log out dari kehidupan manusia, dan sepertinya jadi ikan tidak terlalu berat hanya tinggal berenang kesana-kemari lalu mati tidak perlu bekerja dan menghadapi masalah yang rumit.

###

Disisi lain Gara ingin langsung menghampiri Faris yang hanya menatapnya dari kejauhan, tapi dia tidak bisa meninggalkan Gala begitu saja. Lagipula dia yakin Faris tidak akan mau menemuinya, setidaknya Gara sudah tau dimana Faris tinggal jadi dia bisa kemari kapan saja.

Dan sepertinya cukup menyenangkan untuk membuat Surya kebakaran jenggot karena kehadirannya, siapa tau dengan dia sering datang kesini Surya merasa terancam dan mengambil tindakan tegas untuk mengajak Gala berpacaran. Kasian sekali bawahannya yang satu itu harus jatuh cinta dengan cowok cuek yang tidak peka.

Karena tidak ada urusan lagi Gara masuk ke mobilnya dan pergi. Suasana hatinya membaik, setelah beberapa hari sempat dalam mood yang buruk karena, Faris meninggalkan dia begitu saja. Setiap malam dia ke club berharap Faris datang, tapi meski menunggu sampai pagi Faris tidak pernah muncul, begitupun dengan temannya yang waktu itu. Gara jadi tidak bisa menanyakan alamat dimana Faris tinggal.

Tapi memang takdir keduanya terikat, buktinya Gara bisa bertemu dengan Faris di situasi yang tidak terduga. Tanpa usaha yang banyak dia berhasil mengetahui dimana rumah Faris. Mulai besok Gara akan menjemputnya untuk pergi bekerja, tidak masalah jika di tolak dia punya banyak cara untuk membuat Faris mau.

Sebenarnya Gara tidak ingin memaksa Faris untuk kembali bersamanya, tapi hatinya tidak bisa merelakan begitu saja tanpa usaha untuk membuat Faris kembali kepadanya. Gara akan berusaha untuk membuat Faris kembali padanya dan jika memang sudah tidak bisa Gara nantinya hanya akan menemani Faris sampai akhirnya bertemu dengan laki-laki yang tepat.

"Saya masih belum bisa melupakan kamu, jadi untuk saat ini saya akan berjuang agar kamu mau memaafkan saya" Gara mengelus foto Faris yang ada di dompetnya.

Foto yang di ambilnya saat melihat Faris tertidur di perpustakaan kampus, di foto ini Faris benar-benar tampak lugu dan polos. Gara menyukai Faris yang selalu bergantung padanya dan mengandalkannya, Faris yang selalu menunjukkan sisinya yang rapuh padanya.

Sekarang Gara kehilangan sosok Faris yang seperti itu, Gara menyesali semuanya bahkan jika dia bisa memutar waktu Gara ingin kembali disaat mereka masih bersama tanpa ada masalah. Waktu dimana Gara menjadi orang yang paling bahagia karena Faris yang ada disisinya, Faris satu-satunya orang yang bisa memahaminya meski dia tidak banyak bicara.

"Saya seharusnya tidak menuruti ego saya, Faris saya menyesal" Gara benar-benar menyesali keputusannya di masalalu. Ego yang membuat mereka seperti sekarang ini.

Ego yang membuat Gara kehilangan Faris dan ego juga yang memisahkan mereka sejauh ini, Gara tidak menyalahkan Faris yang menjauh darinya tapi Gara menyalahkan dirinya di masalalu yang punya ego tinggi. Jika saja waktu itu Gara mengakui perasaan yang sebenarnya pasti mereka akan bahagia, jika saja waktu itu dia mengakui bahwa cintanya tulus tanpa peduli dengan taruhan Faris pasti masih bersamanya.

"Gak ada gunanya saya menyesal sekarang, itu semua tidak akan merubah apapun." Gara menghela nafas panjang, "tugas saya sekarang hanya berjuang agar kamu menerima saya lagi" Gara sadar yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki semuanya hanya dengan mengembalikan kepercayaan Faris.

Gara tau jika ini tugas yang berat, karena kepercayaan itu seperti kaca yang sekalinya hancur tidak akan bisa kembali seperti awal. Meski sudah berhasil menyatukannya pasti ada bekas retakan yang tidak pernah hilang, jika ingin kembali seperti awal yang dilakukan hanya dengan mendaur ulang kaca itu atau menggantinya dengan yang baru.

"Andai hidup bisa di restart saya pasti akan melakukannya, saya tidak keberatan jika harus memulai dari nol semuanya"

Seandainya hidup ini seperti perangkat elektronik yang bisa di restart atau uninstall jika sudah terlalu melelahkan. Gara pasti akan melakukannya memulai dari awal dengan Faris agar mereka bisa kembali bersama seperti dulu.

"Kenapa saya berharap kamu hilang ingatan agar saya bisa memulai semuanya dari awal" Gara merasa dia jahat karena berharap Faris melupakan segalanya. Tidak masalah jika mereka memulai kembali sebagai orang asing asal Faris bersamanya Gara sudah merasa cukup.

Rasanya pasti tidak akan sulit jika Faris melupakan semua kenangan buruk bersamanya, keduanya bisa memulai kembali seperti orang asing yang berkenalan dan memiliki hubungan yang baik. Sayangnya semua itu hanya angan-angan Gara semata, lagipula dia tidak akan siap melihat Faris melupakannya dan memperlakukannya seperti orang asing.

###

TBC

menjaga kepercayaan orang itu susah gaes jadi jangan sampai kalian merusak kepercayaan orang yang kalian sayang.

Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang