halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen
happy reading
###
Sepeninggalan Gara, Faris mengganti baju untuk pergi ke club. Dengan baju yang seksi dia pergi untuk mabuk sendirian, malam ini dia akan melepaskan stress karena Gara. Kenapa juga dia mengajaknya balikan sekarang, Faris jadi mengingat jika mereka sudah mantan.
Faris pergi ke club dengan Steve, entah darimana bule itu tau jika dia ingin pergi ke club. Saat Faris mengeluarkan mobil dia datang dan menawarkan diri untuk menemaninya.
Sekarang disinilah Faris, tengah asik berlenggak-lenggok di lantai dansa. Dia belum sepenuhnya mabuk, tadi hanya minum tiga gelas saja. Faris bergoyang dengan beberapa perempuan, malam ini dia ingin bersenang-senang untuk melupakan masalah Gara.
"Ganteng mau gak check in sama gue" Perempuan bergaun merah yang bersamanya menawarkan untuk bermalam, sayang Faris tidak suka perempuan.
"Sorry gue gay" Faris membisik itu tepat di telinga perempuan tadi.
Perempuan tadi hanya kaget sebentar tapi setelah itu dia kembali seperti biasa bahkan menawarkan teman laki-lakinya jika Faris mau. Faris tidak ingin bercinta dia hanya ingin mabuk agar bisa tertidur dengan tenang.
Karena beberapa perempuan mendekatinya untuk mengajak bercinta Faris jadi kehilangan mood untuk berdansa. Dia kembali duduk di depan bartender memesan segelas bir, Faris tidak tahu dimana Steve berada tadi dia masih disini.
Faris terus menenggak minuman beralkohol itu segelas demi segelas, hingga entah sudah berada gelas yang di minum dia baru merasakan pusing. Saat tengah duduk diam untuk meredakan pusing yang menderanya Faris di kejutkan dengan keributan yang terjadi di lantai dansa.
Dia melihat Steve tengah di seret beberapa lelaki kekar dan diikuti seorang perempuan cantik bergaun hitam, Faris yang melihat itu langsung bangkit untuk melihat apa yang terjadi. Steve datang bersamanya jika dia membuat keributan kemungkinan Faris juga akan terseret ke dalam masalah.
"Ketemu juga lo penipu, abis bawa kabur duit seratus juga gue masih berharap bisa ngilang" Faris tidak jadi maju saat mendengar perkataan perempuan itu.
Jika imi berurusan dengan uang dan penipuan Faris tidak akan ikut campur, dia tidak ingin masuk penjara karena di anggap sebagai komplotan Steve. Faris tidak langsung pergi dia mendengarkan sebentar untuk memastikan jika tidak akan terseret ke dalamnya.
"Untung aja ada orang yang kasih tau lo disini. Lo emang suka cari masalah ya, mau jebak orang buat di perkosa dan meres duitnya pake vidio pornonya" Faris syok mendengar ini, Steve ternyata punya niat yang seperti itu, tapi yang jadi pertanyaannya siapa yang ingin dia jebak.
Tidak ingin mendengar lebih banyak Faris memilih pergi, kepalanya pusing sendiri memikirkan masalah ini. Selama dia tidak terlihat tidak udah di pikirkan masih banyak hal yang lebih penting. Dan tujuannya malam ini adalah bersenang-senang jadi jangan menambah beban pikiran.
Faris kembali memesan segelas minuman tapi baru saja meneguk setengah gelas dia kehilangan minatnya, entah kenapa dia langsung tidak minat untuk tetap disini. Faris melihat jam tangannya sudah pukul setengah dua belas malam, sebaiknya dia pulang saja.
Faris duduk di kursi pengemudi, kepalanya terasa pusing. Dia duduk sebentar dan meminum air putih untuk mengurangi rasa mabuknya, tangannya memijat pelipisnya agar rasa pusing dan pengar yang dirasakan mereda.
Faris menyalahkan mobilnya dan mulai memasuki jalan malam yang penuh dengan kendaraan besar dan mobil yang berlalu-lalang. Kota ini memang tidak pernah tidur, bahkan malam seperti ini masih tetap ramai meski tidak sepadat pagi dan siang hari.
Faris melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, jarang sekali jalan lenggang tanpa macet seperti ini. Jalanan yang sepi membuat Faris terus menginjak pedal Gas, apalagi melihat jika lampu merah di depan berwarna kuning dia harus bergegas sebelum berganti jadi merah.
Faris berhasil melewatinya tapi saat dia sampai di tengah jalan ada truk yang melaju dari arah samping, mobil Faris tertabrak dan berguling beberapa kali. Faris tidak menyadari jika lampir sudah berubah merah dan dan kendaraan dari arah samping mulai berjalan.
Terdengar suara klakson dan decitan rem, semuanya berjalan begitu cepat. Faris menoleh saat mendengar suara klakson dan dia melihat sorot lampu yang menyilaukan sebelum akhirnya merasakan benturan dari samping.
Kepalanya pusing karena harus berguling bersama dengan mobilnya, dia merasakan beberapa kali benturan, sebelum akhirnya merasakan sakit yang luar biasa hingga dia sulit untuk membuka matanya dan semua pandangan jadi gelap.
Insiden kecelakaan ini membuat banyak orang berhenti untuk memeriksa korban, Faris sendiri sudah tidak sadarkan diri dengan banyak luka. Beruntung saat mobil terguling dia tidak terlempar keluar karena mengenakan sabuk pengaman.
Suara sirine ambulance bergema sepanjang jalan, mobil yang membawa pasien kecelakaan itu melaju dengan kencang. Sementara itu di belakang perawat berusaha untuk memberikan pertolongan pertama.
###
Disisi lain Gara tengah duduk termenung, entah kenapa perasaannya tidak enak seperti ada yang salah dengan dirinya. Gara sudah memikirkan apa yang terlupa atau terlewat tapi tidak menemukan apa yang salah, hatinya merasa tidak tenang dan terus khawatir.
"Ini kenapa sih" Gara berguling di kasur berusaha untuk tidur, sudah beberapa kali dia memejamkan mata tapi dia tidak bisa tertidur ini sudah pukul dua pagi tapi matanya tidak bisa diajak kompromi.
Saat tengah memejamkan mata Gara di kaget kan dengan dering ponselnya, saat di periksa ternyata Faris. Sebelum mengangkat telfonnya Gara menghembuskan nafas beberapa kali untuk menenangkan diri.
"Halo Faris"
"Maaf apalah anda mengenal Faris Aditama?, kami dari pihak kepolisian ingin menginfokan jika Faris Aditama mengalami kecelakaan pada pukul dua belas malam. Saat ini korban tengah di rawat di rumah sakit kami ingin meminta tolong untuk menginfokan kenapa pihak keluarga"
Gara terdiam karena kaget, tidak percaya jika Faris mengalami kecelakaan. Dia sebelumnya mengantarkan Faris pulang dan memastikan jika dia pulang dengan aman, tapi sekarang dia mendapatkan informasi jika Faris mengalami kecelakaan.
"Bisa berikan alamat rumah sakitnya" setelah mendapatkan kembali pikiran Gara bertanya alamat rumah sakit dimana Faris mendapatkan pertolongan.
Gara langsung pergi ke rumah sakit, tanpa mengganti baju tidurnya. Gara hanya mengambil jaket lalu pergi ke rumah sakit membawa ponsel dan dompetnya. Dia jelas panik tapi berusaha untuk tetap fokus mengendarai mobilnya jangan sampai dia juga ikut mengalami kecelakaan.
Di rumah sakit Gara bertanya kepada resepsionis dan malam ini hanya ada satu korban kecelakaan, Gara langsung diantarkan ke ruang operasi. Faris mengalami patah tulang dan pendarahan di kepala, dokter tengah melakukan operasi untuk mengatasi patah tulangnya dan mengentikan pendarahannya.
Untuk cedera otak dan lainnya akan diperiksa setelah Faris selesai mendapatkan pertolongan, Gara menunggu dengan cemas. Waktu terasa berjalan sangat lambat, Gara berjalan mondar-mandir.
Dia takut kehilangan Faris dan dia jelas tidak bisa menerima jika tidak bisa melihat Faris untuk selama-lamanya. Gara masih bisa jika harus berpisah tapi untuk kehilangan dia jelas tidak siap. Gara masih bisa melihat Faris meski mereka berpisah tapi jika kehilangan Gara tidak akan pernah bisa melihat Faris untuk selamanya.
Gara ingin tau apa yang Faris lakukan di malam hari seperti itu, kenapa dia berkeliaran di tengah malam sampai kecelakaan. Apakah ini ada hubungannya dengan ajakannya untuk balikan atau hanya karena Faris ingin melakukan sesuatu.
"Sialan, Faris kenapa keluar malam-malam gitu" Gara menarik rambutnya karena frustasi.
Gara ingin tahu penyebabnya tapi tidak bisa menggagalkan rumah sakit untuk bertanya kepada polisi. Gara benar-benar bingung dengan semua ini, ada pemikiran jika ajakannya balikan membuat beban untuk Faris hingga dia tidak fokus dalam berkendara hingga berakhir kecelakaan.
###
TBC
Pesan buat kalian ya gaes, jangan berkendara dalam keadaan mabuk selain itu berbahaya untuk kalian itu juga membahayakan orang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
Randomapa sih yang kalian lakukan jika mantan tiba-tiba muncul di hidup kalian dan merusak ketenangan hidup kalian, luka dan kenangan yang sudah terkubur dalam-dalam harus di buka lagi Start : 19 April 2024 Finis : 20 Juni 2024