halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen
happy reading
###
Setelah lembur beberapa hari untuk mengatasi skandal salah satu artis akhirnya Faris bisa istirahat, selama lembur Faris terus mendapatkan kiriman makanan yang dia ketahui ternyata dari Gara. Meski kesal Faris tetap memakannya, tidak boleh menolak makanan yang diberikan karena banyak orang diluar sana yang harus bekerja mati-matian untuk makan.
Faris bukan orang yang tidak tau diri jadi dia mengucapkan terimakasih lewat pesan singkat, meski pesan Gara sebelumnya tidak pernah dia baca atau balas. Faris terkejut saat hari kedua lembur dia mendapatkan pesan yang mengatakan untuk tidak terlambat makan malam, Melihat foto profil nya Faris ingin langsung memblokirnya tapi urung.
Karena lembur selama seminggu Faris mendapatkan waktu istirahat selama dua hari, rencananya dia akan menghabiskan waktu untuk spa setelah itu memilih untuk beristirahat dan tidur seharian penuh. Faris keluar perusahaan dengan wajah berseri, tapi senyumnya langsung hilang saat melihat mobil hitam yang familiar terparkir di depan perusahaan. Memilih untuk mengabaikan mobil itu Faris terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun, setelah beberapa hari tidak muncul kenapa Gara datang lagi menemuinya.
"Faris ayo saya antar kamu pulang" Gara menahan tangan Faris, tapi cekalan tangannya langsung di sentak begitu saja.
"Gak usah pegang-pegang, dan gue gak butuh buat di anter pulang" Faris menatap kesal Gara.
"Daripada naik bus meding saya antar hitung-hitung untuk menghemat uang" Faris tidak tergoda dengan tawaran receh seperti itu, melihat Gara saja dia sudah kesal apalagi jika mereka menghabiskan perjalanan bersama.
"Gak butuh, lagian gue mau pergi ke tempat spa" Faris memberikan alasan asal-asalan, meski tadi ingin pergi ke spa tapi tidak langsung pergi dia akan pulang sebentar untuk istirahat.
"Saya antar, kamu pasti lelah lembur selama seminggu" Gara tidak menyerah, "Kamu bisa tidur di mobil, saya tau kamu kurang tidur beberapa hari ini" Gara melanjutkan kalimatnya. Melihat Faris yang tergoda Gara terus membujuknya.
"Kamu juga bisa treatment kecantikan juga saya akan mengantarkan" Mendengar tawaran Gara hati Faris mulai goyah, sejujurnya Faris benar-benar lelah dan mengantuk jika naik bus jelas tidak bisa istirahat.
Akhirnya Faris setuju dan masuk ke mobil Gara. Melihat Faris yang langsung setuju membuat Gara tidak bisa menahan senyumnya, sikap Faris menunjukkan jika dia tidak sepenuhnya membenci Gara hanya mungkin masih marah.
Selama perjalanan ke tempat spa Gara tidak bisa berhenti tersenyum, hatinya berbunga-bunga seperti ada jutaan bunga yang mekar.
"Awas robek itu bibir senyum terus dari tadi" Faris sebal sendiri melihat senyum yang tidak luntur dari bibir Gara.
"Bilang saja kamu terpesona sama senyum manis saya" Melihat Faris yang tidak seperti awal bertemu Gara jadi memiliki sedikit keberanian untuk menggoda Faris.
"Gak usah terlalu percaya diri" Faris memasang wajah julid meski, harus dia akui jika senyum Gara itu manis ditambah dengan lesung pipi yang terlihat.
"Percaya diri itu bagus"
"Memang percaya diri itu bagus tapi sadar diri juga penting" Setelah Faris mengatakan ini Gara tidak berbicara lagi dan senyumnya perlahan hilang.
Faris merasa bersalah karena perkataannya yang mungkin membuat Gara tersinggung, meski begitu Faris tidak ingin meminta maaf. Bukan urusannya jika Gara tersinggung justru malah bagus karena pria ini tidak akan menggangu hidupnya lagi.
Setelah sampai di tempat spa Faris langsung turun dari mobil mengucapkan terimakasih lalu berbalik. Memilih untuk mengambil paket pijat relaksasi guna mengendurkan ototnya yang dipakai bekerja keras beberapa hari belakangan.
Memasuki ruang pijat Faris hanya memakai celana pendek dan ditutup dengan handuk, menikmati setiap pijatan yang diberikan. Perlahan Faris merasakan jika ototnya yang kaku mulai merasa lemas dan beberapa titik yang terasa lelah mulai berkurang.
###
Setelah mendapatkan pijatan tubuh Faris yang kelelahan terasa lebih segar dan lebih ringan. Faris dibuat terkejut saat melihat Gara yang masih duduk menunggunya padahal tadi Faris berpikir jika Gara pergi setelah mengantarnya kemari.
"Kenapa masih disini?" Tidak ingin terlalu percaya diri Faris memilih untuk bertanya.
"Saya kan sudah janji akan mengantarkan kamu untuk perawatan kecantikan" Gara tersenyum tipis, dia menunggu Faris karena sudah berjanji akan mengantarkan pergi perawatan.
"Gak usah gue lagi gak ada duit jadi meding lo pulang aja" Sebenarnya dia bercanda saat mengatakan ingin perawatan, ini akhir bulan jadi dia harus berhemat.
"Saya yang menawarkan jadi saya yang akan bayar semuanya, jadi ayo kita berangkat sekarang"
Meski ragu Faris tetap mengikuti Gara, jelas dia tidak akan menolak rezeki seperti ini. Faris tidak peduli jika nantinya akan disebut hanya suka uang, lagipula Gara yang menawarkan bukan dia yang minta jadi untuk apa malu.
Faris kaget saat mobil Gara berhenti di klinik kecantikan yang biasanya dia datangi, dia tidak mengatakan dimana biasanya melakukan treatment jadi bagaimana Gara tau. Hal ini membuat Faris merasa jika Gara sudah menguntit nya, tidak ingin banyak bertanya Faris memilih untuk masuk dan memilih treatment yang akan dilakukan.
Gara sendiri menunggu di luar meski cukup membosankan menunggu dalam waktu lama Gara tidak mengatakan apa-apa. Saat menunggu Faris di tempat spa Gara memilih untuk bertanya kepada iparnya dimana klinik kecantikan yang terkenal dan mendapatkan rekomendasi klinik ini.
Saat kuliah Faris sering mengeluh wajahnya berminyak dan berjerawat, Gara masih ingat dengan jelas hal itu. Klinik ini yang terkenal karena sering di datangi artis hingga tidak perlu diragukan lagi dan Gara ingin Faris mendapatkan treatment terbaik.
Sebenarnya dia ingin bertanya dimana klinik langganan Faris, tapi urung. Gara yakin Faris tidak akan menjawabnya dengan jujur dan malah memilih klinik dengan asal-asalan. Gara tidak ingin kerja keras Faris untuk merawat wajahnya jadi sia-sia karena klinik kecantikan yang tidak profesional.
Faris pernah mengalami kejadian seperti itu saat kuliah, setelah melakukan treatment di salah satu klinik wajahnya yang berminyak malah muncul banyak jerawat. Selama berbulan-bulan Faris berusaha untuk menyembuhkan jerawat yang banyak.
Gara ingat jika jerawat Faris muncul banyak sekali di bagian pipi dan ukurannya juga besar-besar, Faris sering mengatakan jika jerawatnya terasa ngilu dan terkadang gatal. Gara waktu itu tidak banyak menanggapi karena sibuk dia hanya menyuruh Faris membeli skincare untuk menghilangkan jerawat itu.
Satu yang Gara sesali, Faris mendapatkan bullying dari teman-temannya. Selama berbulan-bulan Faris terus menahan ejekan sampai-sampai tidak percaya diri untuk pergi ke kampus tanpa mengenakan masker. Saat Faris butuh dukungan darinya Gara malah sibuk dengan urusan yang lain yang membuat Faris berpikir jika dia jijik dengan wajahnya yang berjerawat.
Gara menyesali semuanya, kenapa dia tidak pernah ada disaat Faris membutuhkan dukungan. Paling buruknya lagi dia malah mengatakan banyak kalimat jahat yang membuat Faris terluka dan terpuruk. Karena perbuatannya Faris berubah menjadi orang yang berbeda.
Meski Faris berubah dari segi tampilan Gara masih tetap mengenalnya sebagai Faris yang dulu. Pemuda yang selalu perhatian dan berusaha membantu orang lain. Satu hal yang masih sama dan tidak berubah, sifatnya yang pekerja keras dan pantang menyerah.
###
Enaknya Gara di kasih kesempatan atau gak ya. Dia udah jadi baik nih

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
Rastgeleapa sih yang kalian lakukan jika mantan tiba-tiba muncul di hidup kalian dan merusak ketenangan hidup kalian, luka dan kenangan yang sudah terkubur dalam-dalam harus di buka lagi Start : 19 April 2024 Finis : 20 Juni 2024