bab 04.

6.3K 270 0
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Gara terbangun saat matahari sudah tepat diatas kepala, senyum manis langsung terpatri di wajahnya rasanya benar-benar menyenangkan melihat wajah manis Faris yang sangat dia rindukan. Gara mengecup kening Faris, percintaan mereka semalam benar-benar hebat Gara menyalurkan semua kerinduan yang sudah terpendam. Benar kata orang jika perpisahan singkat lebih baik daripada pengantin baru.

Gara asik memandangi wajah yang sudah lama tidak dilihatnya, merekam setiap detail kecil di ingatannya. Faris sudah jauh berubah tidak ada lagi kacamata yang menutupi wajah manisnya, bahkan wajah yang dulu manis seperti anak-anak diganti dengan wajah pria dewasa meski tidak meninggalkan kesan polos.

Rasanya seperti mimpi bisa melihat dan menyentuh Faris lagi, perpisahan yang terjadi karena ego dan kebodohannya benar-benar menyakiti Faris, pria ini memilih menghilang dari hidupnya dan membuat Gara merasa dunianya hancur. Setelah berpisah Gara mencoba bertanya ke teman Faris dan mereka semua mengatakan jika Faris pindah kesini setelah putus dengannya. Gara yang saat itu baru lulus kuliah merengek pada sang kakak untuk di izinkan bekerja di perusahaanya.

Gara berpikir untuk mengejar Faris kembali tapi setelah lima tahun masih tetap tidak bertemu, sampai kemarin malam Gara melihat kembali sosok yang di rindukan setiap malam. Meski penampilannya jauh berbeda dengan Faris muda, Gara tidak cukup terkejut dengan perubahan itu tapi foto dengan aslinya benar-benar jauh berbeda.

Gara sudah menemukan Faris di aplikasi chat mengirim pesan setiap hari hanya karena tidak tau dimana Faris tinggal, semua chat yang di kirimnya tidak pernah mendapat balasan maka dari itu Gara tidak menanyakan hal pribadi hanya mengucapkan selamat pagi, mengikatkan untuk makan siang dan mengucapkan selamat tidur.

Kali ini mereka sudah bertemu apapun yang terjadi Gara tidak akan melepaskan Faris, cukup sekali mereka berpisah tidak perlu ada perpisahan kedua.

"Selamat pagi" Gara mengucapkan selamat pagi saat Faris mulai membuka matanya. Meski dia tau tidak akan ada sapaan manis seperti di masa lalu .

"Bajingan, kenapa lo ada di kamar gue" Faris masih belum sadar dimana dia sekarang.

"Ini bukan rumah, dan sebenarnya ini kamar saya jadi tidak masalah jika saya disini" Gara masih bersikap tenang, Faris terlihat lucu saat marah.

"Brengsek lo pasti udah perkosa gue kan" Faris melayangkan pukulan pada mantannya yang bajingan ini "kenapa gue harus ketemu lo lagi pas udah hidup tenang" Faris ingin menangis sekarang, kenapa setiap dia pergi selalu ada orang ini dan kenangannya.

Di kota Bandung kenangan orang ini yang terus mengikutinya dan sekarang di Jakarta malah bertemu orangnya langsung, kenapa orang ini tidak bisa pergi dari hidupnya setelah menyakitinya dengan hebat di masalalu. Kenapa Faris tidak bisa melupakan orang ini dengan mudah, perasaan cintanya masih ada dan terus membuatnya goyah saat mengingat kenangannya.

"Kenapa kita harus ketemu lagi, dan kenapa pertemuan kita harus kayak gini" Faris menyesal datang ke club ini, jika saja semalam dia pergi ke tempat lain pasti tidak akan menghabiskan malam panas dengan mantannya ini.

"Untuk semuanya saya minta maaf, saya benar-benar menyesal" Gara ingin memeluk Faris tapi di tolak.

"Gak usah pegang-pegang" Faris benar-benar muak dengan semuanya kenapa orang ini bisa muncul tiba-tiba dan dengan mudah mengatakan maaf.

"Faris, saya sayang sama kamu saya tau kalau ini sudah terlambat, tapi saya benar-benar sayang dan cinta sama kamu" Gara tau jika pernyataan cintanya ini sudah benar-benar terlambat.

"seharusnya saya mengatakan ini setelah saya mengatakan jika hubungan kita karena tantangan dari teman saya, tidak seharusnya saya berbohong saat saya tau jika saya jatuh cinta, ego saya yang menghalangi saya untuk mengatakan yang sebenarnya" Gara melanjutkan kalimatnya, jika saja dulu dia memilih untuk mendengarkan hatinya Faris pasti sudah bahagia bersamanya.

"Hahahaha, semua yang lo bilang itu udah basi" Faris tertawa sinis, dia bukan lagi anak remaja yang percaya dengan basa-basi busuk seperti itu,

"kalo itu Faris di masalalu pasti bakal percaya, sayangnya Faris yang lo kenal di masalalu udah mati" Faris si kutu buku yang mendambakan cinta dari sang pangeran sudah tidak ada lagi, sudah mati bersama dengan hatinya yang membeku.

Gara sadar jika tidak mudah bagi Faris untuk memaafkannya kembali, dia akan terus berusaha mencairkan hati yang membeku. Cinta Faris untuknya tidak pernah hilang hanya saja seperti tanaman terbungkus salju tebal, jika esnya mencair maka akan kembali berbunga.

"Anggap aja malam itu cuma sekedar having sex" Faris bangkit meninggalkan Gara yang masih menatapnya dalam diam.

"Saya tidak akan menyerah untuk membuat kamu kembali ke pelukan saya" Faris memutar matanya malas, menyebalkan berbicara dengan orang yang tidak paham bahasa manusia.

"Jangan ganggu hidup gue, anggap aja kita orang asing yang gak saling kenal" Setelah memakai pakaiannya Faris langsung pergi.

Sial sekali nasibnya harus bertemu mantannya, brengseknya lagi mereka melakukan seks semalam, Faris tidak munafik memang hanya Gara yang bisa memuaskannya untuk seks. Setelah berpisah dengan Gara, Faris belum pernah merasakan seks yang puas seperti ini.

"Kayaknya hidup gue gak akan tenang mulai sekarang" Faris melajukan mobilnya menjauh dari club malam yang sudah tutup itu.

Gara itu orang dengan ego tinggi, Faris tau jika dia berambisi akan sesuatu maka harus mendapatkan hasil yang terbaik tidak peduli jika caranya menyakiti orang di sekitarnya atau bahkan dirinya sendiri, sikap egois yang di padukan dengan keras kepala.

Meski begitu Gara tipe yang menghargai orang yang disayang, saat berpacaran Faris merasakan selembut apa Gara meski itu hanya pura-pura perhatian dan sikap gentle nya bukan kepalsuan. Itulah yang membuat Faris jatuh cinta terlalu dalam sampai tidak bisa kembali ke permukaan, sekarang Gara kembali dan mengatakan jika ingin kembali bersama seperti dulu.

"Jangan lemah cuma karena dia bilang sayang sama lo, waktu jalanin tantangan juga dia juga ngelakuin hal yang sama" Faris tidak ingin jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya, dengan tekat yang kuat dia akan move on dari Gara meski pria itu mengatakan jika menyesal dan masih menyayanginya.

Saat menjalankan tantangan dari temanya, Gara juga mengatakan jika mencintainya tapi sebenarnya hanya agar Faris mau berpacaran dengannya agar bisa memenangkan tantangan. Saat mengetahui hal itu hatinya benar-benar terluka, Faris saat itu merasa di cintai meski sering mendapat bullying dari mahasiswa lain.

Faris yang merasa pantas untuk di cintai harus di buat hancur saat mengetahui jika pacar yang paling di cintai tidak pernah cinta padanya dan hanya menganggapnya sebagai bahan taruhan dan pemuas nafsu saja.

Jika saja Faris tidak memiliki teman yang setia mungkin dia memilih untuk bunuh diri karena tidak kuat dengan semua hinaan dan cacian dari banyak orang, beruntungnya temannya itu agak gila mengatakan jika dia harus membuat mantannya menyesal di kemudian hari.

Saat itu Faris memilih untuk mengambil cuti, dia tidak keluar rumah dan mulai mencoba berbagi skincare guna mengubah penampilannya. Setelah beberapa bulan Faris memberanikan diri untuk mengambil prosedur operasi lasik agar tidak perlu memakai kacamata.

Faris tau jika Gara masih mencoba untuk menemuinya, Faris sudah terlanjur sakit hati dan tidak mau melihat lagi wajah brengseknya. Karena merasa tidak enak di teror terus menerus Faris memilih untuk pindah ke kost. Teman-temannya sudah dia berikan pesan jika Gara bertanya dimana keberadaannya jawab saja sudah pindah ke Jakarta.

Sejak saat itu Faris tidak pernah melihat Gara kembali, kehidupan kuliahnya juga jadi tenang karena tidak ada yang membully tampilan nya lagi, bahkan mereka yang dulu menghinanya malah berbalik menyukainya.

###

TBC

Tidak gampang untuk menyembuhkan luka hati gaes jadi buat kalian jangan sampai nyakitin orang lain

Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang