bab 14.

2.5K 153 0
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Gara kembali dengan emosi yang menggebu-gebu, dia hanya pergi selama seminggu dan tidak sempat untuk menemui Faris. Hanya dalam waktu seminggu Faris bisa berpacaran dengan orang lain.

Gara tidak mengerti kenapa Faris cepat sekali menerima orang lain yang tidak jelas dia baik atau buruk. Seperti kejadian saat di club malam waktu itu, Faris percaya begitu saja dengan teman dan orang yang baru saja dia ajak bicara selama beberapa jam. Jika Gara tidak ada di sana entah bagaimana nasibnya.

Membayangkan Faris bermesraan dengan laki-laki tadi Gara jadi ingin menarik Faris menjauh sejauh mungkin, tapi seperti yang laki-laki bernama Gilang itu katakan statusnya hanya mantan jadi dia tidak punya hak untuk mengatur kehidupan Faris.

"Sialan" Gara mengumpat kesal. Gilang ini siapa dan darimana asalnya, kenapa dia tiba-tiba muncul di hidup Faris.

Awas saja jika dia berani menyakiti Faris, Gara tidak akan tinggal diam mulai sekarang dia akan mengawasi keduanya dan jika ada hal yang mencurigakan Gara akan memberitahu Faris. Untuk langkah awal Gara akan menghubungi Gala untuk menanyakan siapa Gilang.

Gara menghubungi Gala, karena dia izin cuti untuk liburan ke bersama kekasihnya Gara jadi tidak bisa datang kerumahnya secara langsung meski sedikit tidak enak harus menelfon Gala saat sedang liburan.

"Halo pak kenapa telfon saya, ada masalah sama kantor?"

"Tidak, saya hanya ingin bertanya tentang Faris selama saya tidak ada"

"Owh soal mas Faris, seminggu ini gak ada yang aneh sih selain kakaknya yang udah berangkat ke luar kota"

Gara terdiam sebentar, Gala tidak tau jika Faris bersama dengan orang lain artinya Faris belum menceritakan kedekatannya dengan Gilang.  Gara jadi ragu untuk menanyakan masalah ini.

"Selain itu gak ada yang lain lagi, misalnya Faris cerita lagi dekat dengan orang lain"

"Soal itu sih gak kayaknya, tapi kayaknya kalo kenalan baru mas Faris sih ada bilang"

"Kamu tau dia siapa?" Gara jadi bersemangat untuk menanyakan hal ini, jika dia punya sedikit informasi tentang Gilang pasti akan sedikit lebih mudah untuk mengetahui dia baik atau buruk.

"Saya sih lupa namanya tapi mas Faris bilang dia artis baru di tempat kerjanya dan mas Faris diminta buat bimbing dia sementara"

"Gilang bukan namanya?"

"Hah kok jadi Gilang, bukan lah pak meski iya Gilang masuk jajaran kenalan orang baru tapi bukan dia"

"Lalu Gilang ini siapa Gala, saya liat dia dekat dengan Faris bahkan di taman tadi saya lihat mereka mesra-mesraan" Gara sedikit emosi, kenapa dalam seminggu sudah ada dua orang baru di sisi Faris dan mereka semua tidak dia kenal.

"Tetangga samping rumah dan kayaknya kalo buat mesra-mesraan mungkin bapak salah paham, Gilang emang manja kalo sama mas Faris"

"Salah paham gimana jelas-jelas saya lihat Gilang ini bersandar ke Faris dan merangkulnya saat akan pulang, jelas sekali jika mereka punya hubungan"

Gala di sebrang sana tertawa lepas hal ini membuat Gara kesal setengah mati, dari kata-katanya jelas tidak ada yang lucu lantas apa yang Gala tertawakan.

"Gala saya serius jangan tertawa tidak ada yang lucu"

"Hahaha maaf pak, lagian bapak kocak nuduh mas Faris ada hubungan sama Gilang, mereka kan sama-sama pihak bawah kalo pacaran siapa yang nusuk sama di tusuk"

Gara sedikit gagal faham dengan maksud Gala yang mengatakan jika Gilang dan Faris sama-sama pihak bawah, dari postur tubuh Gilang hampir sama dengannya meski sedikit lebih pendek dan kurus. Tipikal badan anak umur 20an lah, Gara jadi sedikit ragu jika Gilang pihak bawah meski wajahnya terlihat manis dan terawat.

"Jangan bercanda kamu, Gilang badannya hampir sama seperti saya meski wajahnya manis sih"

"Bapak belum lihat seme nya Gilang sih, seme nya tuh punya badan gede dan berotot kayak Surya tapi lebih tinggi. udah ya pak telfonnya saya mau lanjut liburan"

"Iya terimakasih, maaf ganggu liburan kamu"

Gara menatap ponselnya yang kembali gelap. Jika pihak atas Gilang seperti yang di jelaskan Gala, Gara jadi sedikit punya pemahaman pantas saja Gilang jadi pihak bawah. Seperti Surya tapi lebih tinggi.

Sepertinya Gara tidak usah khawatir dengan keberadaan Gilang, karena jika dia bertingkah akan langsung Gara laporkan kepada pihak atasnya. Sekarang yang harus Gara lakukan adalah akrab dengan pacar Gilang.

Faris belum dekat dengan siapa-siapa jadi masih ada kesempatan, Gara optimis bisa kembali bersama Faris. Respon Faris sudah jauh berbeda dengan awal bertemu, jika memang tidak bisa balikan sebagai kekasih setidaknya masih bisa jadi teman.

"Udah seminggu saya gak ketemu Faris, kayaknya malam ini saya ajak dia keluar jalan-jalan" Gara mencari tempat yang sekiranya cocok untuk menghabiskan waktu bersama.

Malam ini dia berencana untuk mengajak Faris jalan-jalan, sudah seminggu tidak bertemu membuat Gara ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan Faris. Menghabiskan waktu bersama dengan keliling kota mencari makanan atau hotwheels seperti saat mereka pacaran.

Gara jadi ingat saat Faris mau menemaninya untuk keliling kota hanya untuk mencari hotwheels, setiap minimarket akan mereka sambangi guna menemukan hotwheels incarannya. Faris mau mengorbankan waktu istirahat nya hanya untuk menemaninya mencari mobil mainan itu.

Faris benar-benar pasangan yang baik, seandainya yang Gara ajak itu teman perempuannya pasti akan mengomel sepanjang jalan yang membuat Gara kesal sendiri. Gara tau Faris lelah tapi dia tidak akan mengatakan jika hobinya ini tidak berguna, sebagai gantinya dia hanya akan mengajaknya membicarakan banyak hal guna mengalihkan perasaan jenuh.

"Kenapa dulu saya bodoh sekali, meninggalkan kamu yang benar-benar mencintai saya dengan tulus"

Gara bodoh sekali, disaat dia punya Faris yang tulus mencintai nya malah disia-siakan. Gara bahkan banyak menyakiti hatinya dan meninggalkan luka yang tidak akan pernah hilang bekasnya. Penyesalan terbesarnya adalah meninggalkan Faris dan memilih untuk mencari yang lain.

Gara saat itu masih menolak untuk mengakui jika dia mencintai Faris dan sudah jadi gay. Gara dengan bodohnya malah memilih meninggalkan Faris guna. menyakinkan jika dia masih lurus, tapi bukannya mendapat apa yang Gara inginkan dia malah kehilangan banyak hal.

Dia terlambat menyadari jika tidak menyukai laki-laki tapi dia hanya menyukai Faris, sebenarnya yang dia suka hanya Faris terlepas apapun gendernya. Gara berusaha mencari Faris saat itu tapi dia malah menghilang dan teman-temannya mengatakan jika Faris pindah.

Gara masih ingat jika Faris pernah bilang jika ingin bekerja di perusahaan entertainment di Jakarta, Gara dengan bodohnya malah pergi ke Jakarta berharap jika dia bertemu dengan Faris. Setelah bertahun-tahun berharap Gara sudah mulai menyerah, tapi takdir mempertemukan mereka kembali.

Kesempatan kali ini tentu tidak akan dia sia-siakan, Gara masih yakin jika Faris masih memiliki perasaan untuknya. Mereka sudah berpisah untuk waktu yang lama dan Gara juga telah meninggalkan kenangan buruk, tapi Faris tidak membencinya jadi sudah jelas jika perasaan cinta itu masih ada.

Kali ini Gara akan memperjuangkan Faris, tidak peduli seberapa banyak penolakan yang di dapatnya selama Faris masih menunjukkan sikap jika keberadaannya tidak menganggu. Faris bisa mengatakan banyak kalimat penolakan tapi sikapnya menunjukkan hal yang berbeda.

###

TBC

Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang