•••[][][]•••
Mata (name) menyaksikan orang-orang yang berjalan kesana-kemari diiringi suara bising dari berbagai orang yang terhuyung-huyung akibat terpengaruh alkohol minuman keras, tempat ini sungguh tak layak bagi orang dibawah umur seperti remaja dan anak-anak sebagai pendatang atau pengunjung. Karena hal itu, pertanyaan yang sedari tadi tersematkan di benaknya adalah kenapa Midoriya dan Uraraka ada disini?
Terlebih keduanya berbeda gender, tidakkah itu membingungkan kecuali ada seseorang atau sepasang orang yang membawa mereka kemari? Matanya melirik saat kain Noten tersingkap, memperlihatkan sepasang remaja yang sedang ia pikirkan baru saja dengan penampilan yang lebih berbeda.
Seringai kecil muncul di bibir wanita itu sembari satu tangan di pinggang, "ini lebih baik, kalian siap berakting? Yah, siap tidak siap jika kalian ingin berguna mengingat kalian sendiri yang ingin membantu Kisatsutai," tukas (name) meregangkan otot lehernya dengan sorot mata menuntut.
Midoriya dengan susah payah menelan ludah sembari mengangguk karena tau maksud (name) itu seperti apa, tak memberikan mereka beralasan ataupun menawar, ia memang orang Jepang tapi jika harus memakai pakaian tradisional ini sepanjang malam saat dikelilingi ancaman serangan Oni rasanya sangat mendebarkan akibat ngeri.
"Ano, (name)-san, anda pasti bertanya-tanya kenapa kami disini diumur remaja. Kami kemari karena diminta Shinobu-sama untuk mencari sebuah tanaman herbal yang dekat dengan Distrik," ujar Uraraka menjawab pertanyaan di benak (name) yang bahkan tidak dilontarkan secara blak-blakkan.
Sang empu mengangkat alis tajam dengan kerutan di pangkal hidung, "di dekat, bukan? Namun kalian berada di dalam Distrik yang dilontarkan," sepertinya tuturan Uzui mengenai (name) adalah wanita perfeksionis tidak ada salahnya, ia terlalu detail dan menginginkan semuanya terbilang terencana dan teratur.
Sekali lagi, kedua remaja itu terdiam gugup, ketika mereka sudah dari sananya tipe pemalu dan gugup, malah diintimidasi seperti ini membuat mereka seperti ingin pingsan dan menangis, "lupakan, apapun itu misi ini yang diprioritaskan," cetus (name) dengan dengusan tajam sembari melangkah.
Midoriya menarik tangan Uraraka agar tak ketinggalan dan malah diintimasi lebih dari sebelumnya oleh (name), matanya memperhatikan sekitar untuk melihat-lihat para orang dewasa yang mabuk dan dari beberapanya yang berbincang ditengah-tengah masyarakat.
"Aku merasakan keberadaan Oni di pinggiran Distrik, tempat yang sedang kita tuju saat ini. Aku meminta kalian untuk tidak gegabah dan menunggu instruksi ku, kecuali jika nyawa kalian benar-benar terancam. Prioritas kita saat ini adalah melindungi orang-orang sipil dan membunuh Oni. Oni kali ini bukanlah Oni yang pernah kalian temui saat pertama kali tiba di zaman Taisho ini, jauh lebih kuat dan cerdik, jadi sudah kubilang.. jangan gegabah, mengerti?" Tuntut (name).
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality // BNHA x Reader x KNY
Fanfiction"jadi.. ini semua nyata? Bukan sekadar komik fiksi..?" *** Sebagian kecil murid 1-A dikirim ke sebuah kota mati yang ditinggalkan di Jepang. Hingga sebuah portal menyedot mereka secara tiba-tiba saat mereka sibuk memeriksa sekitar, dan akhirnya munc...