•••[][][]•••
Hawks mengepakkan sayapnya saat ia bersantai diatas dahan pohon di halaman belakang rumah (name), betapa menenangkannya berada disini, tanpa diganggu oleh fangirl dan perintah.
Namun, haruskah itu berarti tinggal disini akan selamanya tenang? Tentu tidak. Perpindahan zaman yang tak terduga ini tidak akan ada siapapun yang menyangka. Ceroboh rasanya karena ia, rekan dan murid magangnya malah terjerumus ke dalam jebakan musuh.
Ia ingat dimana Hagakure dan Iida menceritakan tentang pengamatan para Hashira setelah menguping. Memaksanya mengetahui dengan betapa cerdas dan tanggapnya orang-orang yang telah menampungnya dan yang lain, terutama (name).
Jika saja mereka yakni para Kisatsutai terutama Hashira berada di zamannya, mereka sudah diburu demi kepentingan kelompok. Apalagi pemerintah, mereka yang ada di dalamnya begitu serakah dengan kedok jabatan tinggi dalam suatu negara.
Jujur saja, ia sudah lama memikirkan bahwa para anggota Kisatsutai ini lebih pantas disebut Hero atau pahlawan.
Ia pernah terbang kesana-kemari di selang waktunya yang tengah luang, menemukan sebuah gunung yang hampir dipenuhi batu nisan. Awalnya ia berpikir itu hanyalah kawasan pemakaman warga sekitar, tapi siapa yang menyangka setelah ia berkeliling dan melihat Kagaya dengan Amane berada disana.. membuatnya sadar bahwa satu gunung penuh itu merupakan pemakaman untuk anggota Kisatsutai yang tiada.
Mungkin masih ada pemakaman anggota Kisatsutai yang belum ia ketahui titiknya, hal ini menjelaskan bahwa banyak anggota Kisatsutai yang mati dalam misi membantai Oni, belum lagi bagi mereka yang tertangkap dan justru dimakan habis oleh Oni.
Kekagumannya terhadap Kisatsutai terbilang besar, tentu saja. Bayangkan, anggota yang mendaftarkan diri untuk menjadi salah satu Kisatsutai dalam pasukan penyerang diakibatkan banyak hal yang kelam, antara keinginan mencari jati diri, kehilangan keluarga, atau bahkan keluarga mereka sendiri yang menjadi Oni. Membuat alasan mereka menjadi anggota sangat jelas dalam membunuh para iblis pemakan manusia.
Dendam dan tekad, bersatu dalam larutan yang disebut Kisatsutai.
"Hawks, apa yang kau lakukan disana?" Tanya Endeavor begitu ia melihat rekannya yang satu peringkat dibawahnya terlihat termenung di batang pohon sembari menatap langit yang sering waktu akan semakin gelap dikala awan-awan diatas sana bertabur warna emas dari matahari terbenam di barat sana.
"Endeavor-san," sapa Hawks kembali tersenyum riang, sudah tak asing lagi dan merupakan fakta bahwa kepribadiannya yang terlihat riang dan konyol itu hanyalah topeng belaka yang dimana di dalamnya terdapat betapa seriusnya ia sebenarnya, "tidak ada, kau ingin melihat langit juga?" Hawks mendarat di tanah sembari memasukkan tangannya ke dalam saku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality // BNHA x Reader x KNY
Fiksi Penggemar"jadi.. ini semua nyata? Bukan sekadar komik fiksi..?" *** Sebagian kecil murid 1-A dikirim ke sebuah kota mati yang ditinggalkan di Jepang. Hingga sebuah portal menyedot mereka secara tiba-tiba saat mereka sibuk memeriksa sekitar, dan akhirnya munc...