Chapter 7 : Misi

969 122 12
                                    

•••[][][]•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••[][][]•••

(Name) menyesap teh dengan suasana tenang, mata emas itu menatap halaman belakang dengan bunga-bunga yang dikelilingi oleh kumpulan kupu-kupu, sedangkan seorang gadis terjepit kupu-kupu disamping juga ikut duduk di dekatnya.

Hanya ada keheningan meski ada secerca rasa kecanggungan, yang satu diam dengan tatapan tenang dan bibir yang datar netral, sedangkan yang satunya tatapan netral tapi tersenyum. (Name) sendiri terkadang berpikir apakah gadis dengan marga Tsuyuri ini tak bosan tersenyum? Seperti Shinobu juga.

Tangannya meletakkan gelas itu di atas lantai kayu, lalu beranjak dari duduknya, menginjakkan kaki beralas itu ke tanah yang berderik oleh batu-batu kerikil, "Tsuyuri-chan, terimakasih atas waktunya, dan beritahukan pada Kohaku untuk jangan mencari ku selama setengah hari ini," pinta (name) dengan nada netral yang tenang.

Anggukan dari Kanao menandakan bahwa gadis itu menerima permintaan (name), meski tanpa kata-kata yang sudah jadi ciri khasnya, gadis itu memang selalu harus menggunakan koin untuk menentukan pilihannya, sungguh gadis malang, pikir (name).

(Name) membungkuk yang dibalas tundukan Kanao, sebelum wanita dengan gelar Hashira itu pergi meninggalkan Kanao sendiri di belakang halaman mansion kupu-kupu, berjalan menuju pintu depan sebelum terhenti pada sekelebat bulu sayap merah di hadapan wajahnya.

"Yo, kau mau kemana?" Suara Hawks di belakang (name) memaksa sang empu untuk menoleh dengan tatapan kesal dan jengkel, padahal (name) sedang ingin sendiri untuk mencari ketenangan, tapi kenapa malah ada pengganti Uzui yang kini selalu saja ada untuk mengganggunya.

"Urusai," kedua mata emas itu saling terpaku, yang satu menatap dengan tatapan genitnya sedangkan yang satu menatap dengan tatapan tajamnya.

(Name) menghela nafas berat lalu membuka pintu dan melangkah pergi, tak lupa disusul oleh Hawks yang terbang rendah di belakangnya, berusaha untuk mendapatkan perhatian wanita itu.

"Oi, oi.. ayolah, jangan mengabaikan ku seperti itu. Padahal di zaman ku banyak gadis yang menginginkanku," ujar Hawks dengan senyum percaya dirinya saat ia beralih terbang di sisi (name) sembari mendekatkan wajahnya ke wajah (name).

Tanpa peringatan, pria itu mendapatkan jitakan kasih sayang dari sang empu, "kubilang diam, atau kau ingin aku memotong lidahmu?" sekali lagi (name) memerintah disertai ancaman ringan dengan nada jengkel itu, sungguh disayangkan karena Hawks malah semakin menjadi.

"Kwak! Fukurobashira-sama, misi, kwak!"

Gagak itu pantas mendapat ucapan terimakasih dari sang pemilik, pada akhirnya (name) hanya memperhatikan bagaimana Taka terbang dan mendarat di bahunya, disambut elusan di kepalanya, "hm?" Sahut (name) mengabaikan keberadaan Hawks.

Reality // BNHA x Reader x KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang