•••[][][]•••
(Name) membiarkan rambut dan haorinya terbawa angin saat ia melesat cepat layaknya seekor burung pemangsa, satu tangannya dengan erat menggenggam gagang nichirinnya tanpa berniat ingin melepaskannya.
"Burung, tetaplah jaga jarak dan bantu aku jika memang terdesak," perintah (name) pada Hawks yang terbang diatasnya, sang empu baru ingin membalas tapi terhenti saat melihat aura wanita itu yang tak main-main, menandakan bahwa ia harus mematuhi perintahnya.
"Taka, panggil kakushi," kali ini (name) memerintah pada Taka yang pada awalnya terbang di sisi Hawks, mematuhi perintah sang pemilik, gagak itu langsung berbalik dan melaju.
Mata (name) lurus ke depan dengan daun telinga yang berkedut, menandakan bahwa ia sedang memindai sekitarnya dengan ketajaman mata dan pendengaran yang tajam, nafasnya menimbulkan uap dingin akibat udara malam yang menusuk mengingat mereka dikawasan hutan.
"2..4..5.. 7 korban hidup, 3 mati, total 10," gumam wanita itu yang dapat didengar oleh Hawks. Menimbulkan rasa kebingungan dari pria itu, ingin bertanya tapi tak berani melihat bagaimana raut wajah (name) yang meski tenang tapi sangat serius.
"Teknik Pernafasan Penuh.."
Wanita itu membuka bibirnya, menghembuskan nafas dengan dada yang mulai naik turun secara perlahan dan teratur, memicingkan mata dengan alis berkerut saat ini, bagaikan cahaya disekitarnya, (name) melesat cepat dalam kecepatan yang tak terduga.
'padahal ia tak memiliki Quirk, tapi kecepatannya..' batin Hawks terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.
.
.
."Khehehe.. jika aku memakan 10 orang ini lagi, maka aku akan naik peringkat ke Lowemoon!" Suara yang menggelikan itu terdengar riang dan gembira, menyaksikan kantung-kantung basah dan lembek tergantung di batang pohon, masing-masing bawahnya memiliki tonjolan yang merupakan kepala manusia.
Sepertinya, manusia yang melewati daerahnya akan ditangkap dan dibungkus dalam kantung basah yang menjijikan itu, menggantung mereka dalam posisi terbalik, 7 orang diantaranya yang digantung memilki raut wajah ketakutan dan terancam akan kemungkinan hidup mereka yang mustahil selamat.
"Oi, oi.. kenapa raut wajah kalian seperti itu?" Oni itu menggoreskan kuku tajamnya ke salah satu orang hidup yang tergantung, kuku itu sangat tajam hingga goresan kecil seperti itu saja membuat kulit berdarah.
"Raut wajah itu hanya membuatku ingin segera memakan daging kalian itu.. khehehe," sekali lagi, rasa dingin menjalar di tulang belakang ke-7 orang tadi, menangis tersedu-sedu ingin dilepaskan dan memohon agar membiarkan mereka hidup, yang tentu tidak dipedulikan oleh Oni itu.
"Fukuro no Kokyu.." (Teknik Pernafasan Burung Hantu)
"Ha-?!"
Sring!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality // BNHA x Reader x KNY
Fanfiction"jadi.. ini semua nyata? Bukan sekadar komik fiksi..?" *** Sebagian kecil murid 1-A dikirim ke sebuah kota mati yang ditinggalkan di Jepang. Hingga sebuah portal menyedot mereka secara tiba-tiba saat mereka sibuk memeriksa sekitar, dan akhirnya munc...