Chapter 11 : Mugen

647 102 10
                                    

•••[][][]•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••[][][]•••

Setelah beberapa hari ia telah memperhatikan pelatihan Tanjiro sekaligus melatih ke-7 orang modern dalam satu kawasan kegiatannya yang diiringi misi setiap malam, memberikan rasa lelah luar biasa terhadap fisik (name) yang secara alami hanyalah seorang wanita biasa tanpa keistimewaan yang berarti.

Pemulihan yang dijalani oleh trio Kamaboko telah selesai dan masing-masing dari mereka telah dikirim ke misi, yang ia ketahui dikirim bersama sang sinar api, Enbashira, Rengoku Kyoujuro.

Dengar-dengar, mereka dikirim ke misi kereta karena rumor tentang kematian 40 orang lebih di Mugen Train menimbulkan teror, (name) percaya bahwa jika yang menangani hal ini adalah Rengoku, semuanya pasti akan lancar.

Namun, perasaan apa yang menyesakkan dadanya ini?

Indra yang tajam memang lebih condong dimilikinya akan lebih tajam dari kebanyakan orang. Jadi, sudah tentu (name) tidak bisa mengabaikan perasaan yang mengganggu ketenangan hatinya ini. Tidak langsung, tapi ia tau akan ada sesuatu yang terjadi jika ia hanya diam dan membiarkan segalanya terjadi.

Rasa lelahnya memang membuat indranya sedikit tumpul, tapi tak dipungkiri bahwa hal itu bisa diasah dengan beristirahat meski hanya beberapa jam saja.

Tidak ada pilihan lain selain ia memaksa diri untuk ikut dalam misi. Meski membingungkan karena 2 Hashira sekaligus dalam 1 misi kecil dapat disebut terlalu berlebihan hanya karena kekhawatiran, itulah yang sempat ia pikirkan.

Matahari sudah lama tenggelam di ujung Barat sana, jadi bisa dikatakan ia berangkat dipertengahan misi Rengoku.

"(Name)-san," sang empu menoleh saat namanya disebut, hanya untuk mempertemukan mata emasnya dengan mata heterochromia milik Todoroki yang berdiri diambang pintu.

Setelan seragam olahraga yang dipakai Todoroki cukup mencolok baginya, tapi kelihatannya itu nyaman, jadi (name) tak mempermasalahkannya. Meski belum resmi menjadi anggota Kisatsutai, permohonan (name) untuk membiarkan Todoroki ikut sepertinya pilihan bagus karena insting yang kuat.

Hawks sempat memaksa ingin ikut, tapi pria itu harus menjalani latihan dibawah pengawasan Kohaku dan Hikaru- tsuguko (name) yang telah dilatih hingga kedua muridnya itu mencapai tingkat Kinoto.

Keterampilan (name) lebih condong dalam strategi karena pemikirannya yang tanggap dan cepat, kecepatannya yang terkadang tak dapat dilihat oleh mata telanjang, jangan lupa tentang hawa keberadaannya yang seperti hantu.

"Ya," (name) menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti, lalu berbalik menatap Todoroki sepenuhnya yang membalas tatapannya dengan ekspresi netral dan bingung. "Kita akan ambil jalan minim orang," wanita itu sudah memperkirakannya.

Reality // BNHA x Reader x KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang