"jadi.. ini semua nyata? Bukan sekadar komik fiksi..?"
***
Sebagian kecil murid 1-A dikirim ke sebuah kota mati yang ditinggalkan di Jepang. Hingga sebuah portal menyedot mereka secara tiba-tiba saat mereka sibuk memeriksa sekitar, dan akhirnya munc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••[][][]•••
Gemuruh ledakan yang ditimbulkan oleh Bakugo menggetarkan pohon-pohon disana, sedangkan (name) dengan santainya melompat ke langit untuk menghindar dari efek ledakan pemuda albino itu sebelum tiba-tiba menjatuhkan diri secara vertikal- menginjakkan kakinya ke punggung Bakugo hingga sang empu terjatuh keras ke tanah sedangkan wanita itu kembali melompat dan mendarat dengan baik di tanah.
Bakugo mengerang dan berteriak kesal saat ia berdiri tegak dengan urat-urat kecil di hampir seluruh tubuhnya akibat emosi karena (name) dengan mudahnya menghindar sekaligus membalas serangannya.
Tanah bisa terasa bergetar dibawah alas kaki (name), bahkan sebelum es milik Todoroki menjebaknya, lagi dan lagi wanita itu melompat dan malah mendarat diatas es Todoroki, dan pemuda dwiwarna yang terlihat terkejut itu menggertakkan giginya.
Sring!
Nichirin yang bertengger di pinggangnya dipegang erat dan menangkis bulu-bulu Hawks yang meluncur kearahnya, sebelum nafasnya tercekat di tenggorokannya saat sebuah tali(?) tiba-tiba melingkari kakinya, dan bergerak mengikat bagian perut dengan tangannya.
Mata emas itu melirik dari balik bahu untuk melihat Aizawa lah yang menjadi pelakunya, bunyi alas kaki tradisional yang ia kenakan menekan tanah dengan keras sebelum melompat lagi untuk menghindar dari tinju Midoriya yang hampir mengenainya meski dalam keadaan terikat.
Tangannya masih memegangi nichirinnya saat ia bisa merasakan cengkraman kain Aizawa ini semakin erat, nafasnya keluar dari mulutnya saat ia menginjak tali kain yang terhubung antara ia dan Aizawa.
"Fukuro no Kokyu: Go no Kata: Shizukana Yoru" (Teknik Pernafasan Burung Hantu: Bentuk kelima: Hening Malam)
Tali yang mengikatnya terbebas begitu saja, hampir seperti tak ada pergerakan yang ia lakukan hingga mendarat kembali di tanah.
Matanya berkedip beberapa kali saat merasakan sentuhan di punggungnya dan tiba-tiba ia melayang di udara, membuatnya terdiam polos kebingungan, tak ada kepanikan hanya karena tiba-tiba ia melayang, hanya melihat bahwa Uraraka lah pelakunya.
Kakinya bergerak seolah sedang berenang di udara yang membuatnya bergerak, menghindar dari tembakan pistol ber-peluru plastik dari Yaomomo dan dari serangan bulu-bulu sayap Hawks.
"Sugoi omaetachi wa," meski itu adalah pujian, cara ia mengatakannya tak menyatakan bahwa seperti ia terkesan, nadanya netral dengan ekspresi polos saat ia terus melayang dan menghindar dari segala serangan dengan mudah akibat lengannya.
"Kussoonna! Sombong sekali kau ini!" Bakugo dengan emosinya berteriak dan mulai memberikan serangan ledakan yang cukup brutal, (name) tentu terkejut dengan reaksi dan serangan yang menurutnya tiba-tiba, apalagi keadaannya yang melayang membuat pergerakannya sedikit sulit.