•••[][][]•••
*Chapter ini berfokus pada penjelasan*
Mata emas itu mengikuti Genya yang perlahan keluar dari pintu sedangkan (name) masih terdiam di tempatnya dengan ekspresi wajah netral tapi terlihat tajam terutama menggelap, kepalanya menunduk begitu ia menarik nafas dalam-dalam hanya demi meraih ketenangannya kembali.
Masalah antara kakak adik memang akan selalu ada. Namun pada apa yang terjadi Shinazugawa kyoudai terbilang rumit meski ia tau dan bisa saja merasakannya bila saja Yuu; kakaknya masih hidup hingga kini hari.
Menggeser lututnya ia menaruh tangan diatas tatami menghela nafas berat, tidak hanya tatapan atau ucapannya yang selalu tajam tapi otaknya juga tajam, membuat ia bisa menyimpulkan banyak hal bahkan dalam satu waktu dari beberapa informasi yang berliku-liku, seperti ia berada di dalam labirin rumit tapi tetap bisa keluar dalam waktu singkat.
Ia tau permasalahan keluarga Shinazugawa dari ketidaksengajaan Sanemi mengatakan pikirannya akan masa lalu disaat mabuk ia pertama kali menjabat sebagai Hashira, dan sisanya.. cukup mengejutkan Genya terbuka padanya tanpa pamrih.
"..., apa menurut anda, Hyuki-sama?"
"Shinazugawa-kun, aku tak ingin ikut campur. Jadi, daripada aku mengatakan sesuatu yang belum pasti, ada baiknya kau menemui kakakmu.. dan jika masih sulit, aku akan katakan bahwa Sanemi tidak ingin kau masuk ke Kisatsutai dalam suatu alasan tersendiri,"
"Apa maksudnya?"
"Kemampuanmu bisa berubah menjadi Oni jika memakan Oni itu sendiri bisa jadi alasan kau tak bisa menggunakan teknik Pernafasan secara utuh, kecuali jika saja kau bisa menguasai teknik Pernafasan dari awal kau tak tau kau memiliki kemampuan seperti itu.. mungkin kau bisa,"
"T-tunggu, kenapa anda malah berpaling ke kemampuan saya?"
"Shinazugawa Genya, akan ada waktu dimana kau akan dianggap setelah Sanemi sadar akan emosinya yang berlebihan untuk ditekan. Jadi, jangan pandang sebelah mata dan selidiki akibat ini semua. Jangan hanya kau lihat dari waktu kau menyalahkan kakakmu setelah melihatnya membunuh ibumu yang telah menjadi Oni saat itu, lihatlah dari sudut pandang lain,"
"Tapi, Hyuki-sama.. itu cukup rumit untuk me-"
"Genya, kupastikan itu jadi tugas untukmu menemukan jawaban dari pertanyaan mu sendiri. Aku tak bisa ikut campur seolah aku tau segalanya,"
"..haik, wakarimashita, Hyuki-sama. Maaf mengganggu waktumu,"
Srek
Mata (name) beralih ke pintu begitu suara pintu terbuka, hanya untuk mempertemukan matanya dengan mata heterochromia Obanai yang takkan disangka rekannya itu akan datang, "apa yang kau inginkan, ular?" (Name) bertanya dalam nada sarkas yang jengkel.
"Tidak ada Mitsuri disini, jangan buat masalah denganku, pergilah," tambah (name) mendecak jengkel, tak ada keraguan sama sekali dan mau tak mau ia memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap rekan Hashira nya yang satu ini secara terang-terangan.
"Bisakah kau merendahkan nadamu menjadi lebih sopan?" Pertanyaan retoris, Obanai mengerutkan kening bersamaan dengan Kaburamaru yang mendesis setuju dengan sang tuan. Kelihatannya ia juga tak ada keraguan untuk memperlihatkan perasaan yang sama; mereka musuh sejati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality // BNHA x Reader x KNY
Fanfic"jadi.. ini semua nyata? Bukan sekadar komik fiksi..?" *** Sebagian kecil murid 1-A dikirim ke sebuah kota mati yang ditinggalkan di Jepang. Hingga sebuah portal menyedot mereka secara tiba-tiba saat mereka sibuk memeriksa sekitar, dan akhirnya munc...