•••[][][]•••
Setelah akhirnya ikatan mereka dilepaskan, dan dengan ekspresi rileks mereka bisa menghela nafas lega saat masing-masingnya terduduk sambil mengelus-elus pergelangan yang terlihat merah akibat ikatan tali yang kuat.
"Ma..tte!!" Tiba-tiba, Tanjiro kembali datang sembari mengomel tentang bahwa ia ingin memukul Sanemi yang telah menusuk adiknya.
(Name) hanya menatapnya dengan senyum kecil, 'dia benar-benar sayang adiknya,' batin (name) lalu mengalihkan pandangannya kearah lain saat Muichiro melemparkan batu kearah Tanjiro, membuatnya terjatuh.
"Sumimasen!" Kedua kakushi itu bersujud sebanyak mungkin.
(Name) mengangkat alisnya sebelum menghela nafas sambil memijat keningnya, "cepat pergi, dan tolong jangan terlalu kasar pada Kamado," ujar (name) memaju-mundurkan tangannya seolah mengisyaratkan agar mereka segera pergi.
"Maaf, Fukurobashira-sama, Kasumibashira-sama, Oyakata-sama," sekali lagi kedua kakushi itu bersujud sebelum menarik Tanjiro pergi.
"Tanjiro, sampaikan salam ku pada Tamayo-san," ujar Kagaya membuat Tanjiro terdiam dengan tatapan kaget sekaligus tertegun seperti merenung perkataan Kagaya saat ia digendong layaknya karung beras oleh kakushi.
(Name) mengangkat alisnya, tidak biasa Kagaya ingin menitipkan salam pada seseorang yang membuat wanita itu terkejut. Setelah kakushi dan Tanjiro pergi, tersisa lah masalah para murid dan Hero ini.
"Wanita burung! Apa maksudmu tadi? Mereka.. dari masa depan? Yang benar saja.. apalagi dengan si burung ini.." Uzui tiba-tiba sudah ada di belakang Hawks sambil menunjuk sayap merah itu.
Zrrrt
Bagaikan petir disiang hari, (name) menatap Uzui dengan tatapan tajam saat pria itu lagi dan lagi memanggilnya 'wanita burung', "aku punya nama," ujarnya mendengus. Uzui tersenyum kikuk melihat bagaimana tatapan tajam itu menembus jiwanya. (Name) menghela nafas panjang melihat sifat Uzui yang selalu saja menyebalkan padanya.
"Jadi, Oyakata-sama, seperti yang saya laporkan sebelumnya. Saya menemukan mereka di tengah hutan dekat bukit Himomeka yang tidak terlalu jauh dari desa Kigoma. Saya menemukan mereka di sana saat Oni menyerang mereka," (name) mulai menjelaskan sambil menatap para orang-orang modern itu.
"Kesan pertama saya pada mereka cukup aneh, dimulai dari kekuatan yang mereka miliki yang dinamakan sebagai Quirk. Terlebih pada sewaktu mereka bertanya-keluh saat saya menampung mereka di kediaman saya, tentang penerangan, lantai yang berderit karena kayu, pakaian yang terlalu ribet di pakai dan lainnya,"
"Hingga menceritakan bahwa mereka sebenarnya datang dari zaman masa depan yang berkisar 6 abad dari zaman Taisho ini. Membicarakan sistem Hero, teknologi dan semacamnya.. untuk hal itu saya masih bingung,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality // BNHA x Reader x KNY
Fanfiction"jadi.. ini semua nyata? Bukan sekadar komik fiksi..?" *** Sebagian kecil murid 1-A dikirim ke sebuah kota mati yang ditinggalkan di Jepang. Hingga sebuah portal menyedot mereka secara tiba-tiba saat mereka sibuk memeriksa sekitar, dan akhirnya munc...