Chapter 19 : Selesai Hingga Malam Ini

465 75 6
                                    

•••[][][]•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••[][][]•••

(Name) berlari melewati reruntuhan sekaligus api membara yang membakar interior kayu bangunan, ia sempat teralihkan pada Uraraka yang meminta bantuannya untuk mengobati sebagian warga evakuasi karena Makio dan Suma pergi untuk mencari Hinatsuru.

Membuatnya terlambat untuk pergi membantu rekan-rekannya yang membuat ia sendiri merasa kesal, entah pada Uraraka atau dirinya sendiri. Langkahnya terhenti pada sebuah kotak sepunggung yang tergeletak begitu saja, membuatnya terkejut dan bertanya-tanya, 'itu kotak Nezuko, dimana Tanjiro?' batin (name) tanpa basa-basi mengambil kotak itu.

Tangannya membuka kunci pintu dan memperlihatkan Nezuko yang sedang tertidur tapi dalam keadaan alis berkerut khawatir, membuatnya sadar bahwa Nezuko tidur dalam keadaan tak tenang karena sang kakak dalam bahaya, "Nezuko-chan.." tangannya membelai pucuk kepala Nezuko sebelum menutup kotaknya, menyimpannya di tempat yang tertutup.

Kakinya menggeser setiap reruntuhan bangunan saat ia berusaha untuk mencari keberadaan Tanjiro yang tidak ia ketahui akibat suara api membara disekitar mereka terlalu membuat telinganya terganggu, bahkan matanya akan terasa panas seolah terkena radiasi panasnya jika ia menajamkan nya.

"Kaminari.. Kaminari no Kokyu–.."

(Name) mengerjapkan matanya dan sontak menendang sebuah kayu berat reruntuhan hanya untuk menemukan Zenitsu terkapar lemah dibawah kayu berat itu, tangannya meraih kedua bahu pemuda itu dan membaliknya, "Zenitsu, jangan paksakan dirimu. Sebaiknya kau atur napas mu," tutur (name) menaruh tangannya diatas dada Zenitsu.

"Namun.. dimana Tanjiro–" ucapan (name) terpotong setelah mendengar suara teriakan keputusasaan tapi penuh perjuangan di telinganya, sontak membuatnya mendongak kearah sumbernya, untuk melihat siluet Tanjiro dengan seorang Oni, sedangkan Oni lainnya diatap-

"Yang benar saja?! Jangan sampai terpenggal oleh bocah sepertinya!!"

'obi-obi itu..' batin (name) menyipitkan mata.

"Hah-?!" Oni wanita yang memiliki rambut gradasi putih dan hijau itu tersentak saat obi nya terpotong secara tiba-tiba, lalu menoleh keatas untuk menemukan (name) yang memandangnya dengan tatapan tajam.

Mata mereka bertatapan untuk beberapa saat selagi (name) mengatur napasnya untuk membantu kestabilan tubuhnya, "kau?! Jangan menggangguku, jalang!" Daki meluncurkan obi nya tanpa pikir panjang kearah (name) yang menebaskan nichirinnya lagi, memotong-motong kecil kain obi yang alot.

"Kau jalang setia terhadap tuannya hanya karena pesona," balas (name) praktis membuat Daki tersinggung keras, tanpa peringatan meluncurkan obi nya lagi menyerang (name) secara brutal dari sebelumnya, tanah-tanah dan sisa-sisa bangunan reruntuhan kembali terhantam tajamnya sisi obi itu setelah sang empu menghindar.

Reality // BNHA x Reader x KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang