"jadi.. ini semua nyata? Bukan sekadar komik fiksi..?"
***
Sebagian kecil murid 1-A dikirim ke sebuah kota mati yang ditinggalkan di Jepang. Hingga sebuah portal menyedot mereka secara tiba-tiba saat mereka sibuk memeriksa sekitar, dan akhirnya munc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dakara, ada Oni di tempatku!"
Sepasang pemuda itu duduk diatas atap dengan Inosuke yang mencoba memperagakan segalanya sesuai dengan apa yang pernah ia lihat sebelumnya, meski itu belum tentu sesuai atau tidak dengan yang aslinya.
"Itu.." Tanjiro tersenyum kikuk karena bingung bagaimana cara menenangkan Inosuke yang begitu bersemangat menceritakan hal yang memang harusnya jadi topik, tapi ia tau itu jangan sekarang selagi Uzui, (name) dan Zenitsu belum tiba.
"Bentuknya seperti ini! Bagaimana kalau begini? Kau paham?" Lagi, sudah jadi khas Inosuke tak mendengarkan disaat ia sedang menginginkan sesuatu, jari-jari tangannya dibuat seperti burung atau.. kupu-kupu, membuat Tanjiro lebih bingung lagi.
"Sebentar lagi Uzui-san, (name)-san, Zenitsu, Midoriya dan Uraraka akan datang untuk berdiskusi.. jadi-" ujar Tanjiro terpotong lagi oleh pemaksaan Inosuke untuk memperagakan dan mencoba mendeskripsikan bentuk Oni dengan caranya yang konyol itu.
"Mereka takkan hadir,"
Suara yang memang tak asing tapi tiba-tiba ada membuat mereka terkejut dan menoleh cepat kearah sumbernya, memperhatikan Uzui yang memunggungi mereka bahkan tanpa disadari kedatangannya oleh mereka, bahkan angin berembus pun tidak, hal yang tidak hanya dipikirkan Inosuke saja.
"Apa maksudnya..?" Tanya Tanjiro bingung sekaligus khawatir akan penuturan Uzui tentang kedua orang yang ia sebutkan tadi takkan datang. Apalagi itu mengenai (name) yang sudah mereka ketahui sebagai orang yang seharusnya tepat waktu dan datang sesuai kesepakatan kecuali ada yang mendesak sekali.
Uzui menatap tajam kearah depan tanpa menoleh ataupun melirik dengan wajah menggelap, nafasnya terlihat tegang sekaligus marah akan pemikiran tentang kecerobohannya, "aku minta maaf telah membahayakan kalian. Aku ceroboh dalam bertindak karena ingin menyelamatkan istri-istri ku," tutur Uzui dengan nada yang lebih serius daripada yang biasa mereka dengar sebelumnya.
Tanjiro dan Inosuke terlihat saling memandang lalu kembali menatap keberadaan Uzui dengan rasa keraguan tinggi, baru saja ingin Tanjiro membuka suara, Uzui melanjutkan, "keberadaan Zenitsu tak diketahui, sedangkan (name) mengirimkan surat bahwa ia mulai bertindak sebab Midoriya dan Uraraka menghilang dan bendera perang diantara ia dan Oni sudah dikibarkan oleh Oni itu sendiri,"
Sepertinya pria dengan otot-otot menonjol itu terlihat benar-benar mulai kesal pada dirinya sendiri tapi ia tau ia tak bisa melakukan apapun kecuali memperbaikinya sendiri, atau setidaknya itulah yang ia inginkan, "kalian sebaiknya pergi dari sini. Tingkatan kalian terlalu rendah. Dan jika ada Bulan Atas disini, kalian tak bisa menghadapinya," ujar Uzui membuat kedua pemuda tadi tersentak.
