Shani mengenakan tas nya lalu berjalan meninggalkan ruangannya, sekolah sudah sangat sepi bahkan tidak ada lagi orang karena ini sudah pukul 5 sore sedangkan semua sudah pulang jam 2 sore tadi.
Sebagai ketua OSIS adalah hal wajar bagi Shani untuk pulang lebih lama walaupun di jam setengah 4 tadi semua anggota OSIS mulai bubar karena telah menyelesaikan tugasnya.
Shani berjalan ke halte bus yang berada di samping sekolah, sambil berharap bahwa masih ada bus yang akan datang lagi nanti walaupun itu kemungkinan kecil karena jika sudah malam daerah sekolah sudah sangat sepi bahkan tidak ada lagi bus yang berhenti atau melewati jalan itu.
" Loh dek belum pulang," sapa Shani ke seorang gadis yang tengah duduk sambil menunduk di halte, " kak Shani," gadis itu tersenyum lalu menggeleng.
" Kenapa?" Shani duduk di samping gadis bername tag Shania Gracia Harlan yang Shani tau gadis itu biasa di panggil Gracia, " gapapa kak, males pulang aja," Shani mengangguk paham di liat liat memang Gracia memang sosok pendiam karena selama MPLS tadi dia yang paling tidak aktif untuk bersosialisasi di bandingkan yang lain.
" Kak Shani baru pulang?" Shani mengangguk sambil tersenyum, " Iya baru selesai persiapan buat besok," Gracia hanya mengangguk sambil memandang ke arah depan.
" Kamu kenapa gre, ada masalah?" Shani menatap Gracia yang sudah kembali diam, Gracia hanya menggeleng.
Shani tidak memaksa Gracia untuk cerita, mereka berdua pun hanya diam sambil memikirkan pikirannya masing masing seperti Shani yang tengah memikirkan orang tuanya saat ini.
Shani perantau yang tinggal sendiri di kota Jakarta ini, semua ia lakukan karena keterpaksaan orang tuanya yang meminta Shani hidup mandiri di ibukota.
Shani merupakan warga asli Jogja, keluarga semua tinggal di Jogja dan saat ini ia hanya sendiri di Jakarta ia juga tinggal di kost an tidak lebih tepatnya apartemen.
Orang tua Shani pengusaha sukses di Jogja jadi wajar jika Shani bisa hidup di Jakarta tanpa bekerja, bunda Shani memiliki butik sedangkan sang ayah memiliki perusahaan properti yang sudah memiliki beberapa cabang.
Tapi saat ini Shani sangat merindukan kedua orang tuanya itu apalagi merindukan kakak nya yang juga tinggal di Jogja, sudah hampir 3 tahun Shani tidak bisa pulang ke Jogja karena orang tuanya selalu melarang dia untuk pulang.
Cukup lama mereka berdua melamun tiba tiba bus yang di tunggu Shani pun datang, " Gre, aku duluan ya," Gracia mengangguk dan Shani pun melambaikan tangannya lalu naik ke bus untuk pulang kerumahnya.
" Gracia kenapa ya?" Monolog Shani pada dirinya sambil menatap jendela yang memperlihatkan jalan sepi di sana, " sudah lah Shani kamu ga boleh kepo sama urusan orang," Shani menggelengkan kepalanya lalu merogoh saku almamater nya untuk mengambil ponselnya.
" kenapa ayah bunda ga ada hubungin aku ya?" Tidak ada pesan atau telpon masuk di ponselnya, selama ini Shani hanya menunggu kabar keluarga nya tetapi sudah beberapa hari mereka tidak menghubungi Shani.
" Masa sih mereka sibuk, bund yah Shani kangen," gumam Shani sambil menatap ponselnya.
HALO HALO!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (Greshan)
Teen FictionGxG (kapal greshan) Shani Indira Natio si gadis yang sangat lembut seperti sutra dan semanis coklat membuatnya di gemari banyak orang, mengabdi kan dirinya menjadi ketos membuat Shani harus ekstra dalam belajarnya.