" Ayah, gre berangkat ya," Gracia sudah siap untuk berangkat sekolah, " ayah tahu niat kamu baik bahkan kamu hebat nemuin pembunuh bunda kamu tapi ayah ga mau kalau kamu sampai berantem kaya gitu itu artinya kamu sama aja kaya dia, masalahnya sudah beres kemarin ayah sudah memenuhi panggilan sekolah dan udah bawa ke jalur hukum juga setelah ini jangan lagi bikin masalah karena kamu bisa aja terancam di do,"
" Iya yah," Gracia mengangguk lalu mengecup punggung tangan sang ayah, " belajar ya bener, banggain bunda kamu," Gracia hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan sang ayah yang tengah menikmati kopi di halaman rumah itu.
" Huft liat sayang, anak itu semakin dewasa dan ketakutan ku pun terjadi setelah kamu pergi, dia bahkan berani memukul anak gurunya sampai kritis tapi untungnya dia selamat dari hukum karena banyak bukti yang menyelamatkan dia," ayah Gracia bergumam sambil menggelengkan kepalanya melihat putri satu satunya kini menjadi anak nakal.
Gracia mengendarai motornya menuju sekolah, motor nya melaju dengan pesat di jalan yang cukup sepi hingga tidak lama ia sampai di sekolah.
" Ge," Gracia hanya melirik Shani saat gadis itu memanggilnya, saat ini Shani mendapatkan giliran untuk menyapa siswa siswi yang baru datang.
Gracia memarkir kan motornya di parkiran motor lalu melepaskan helmnya setelah memastikan motornya aman Gracia pergi ke gerbang.
" Ge," Shani tersenyum manis saat Gracia mendekati ke arahnya tetapi Gracia tidak berbicara dia hanya menggenggam tangan Shani lalu ia letakan paper bag di tangan Shani.
" Ini apa ge?" Gracia tidak menjawab lalu pergi meninggalkan Shani, tidak ada senyuman di wajah gadis itu hanya ada tatapan dingin dan penuh kemisterian.
Shani melihat isi paper bag dan di sana ada baju batik yang ia berikan ke Gracia, " kertas," Shani mengambil kertas yang berada di paling atas.
Terimakasih atas pinjaman baju nya
Ini gue balikin, maaf selalu ngerepotin
Ada coklat juga sebagai tanda terimakasihShani menunduk, " ge pasti marah banget," Shani memasukkan surat itu ke paper bag lalu ia berlari ke kamar mandi saat air matanya tak tertahan lagi.
Di kamar mandi Shani menangis, " bodoh, Shani kamu bodoh, kamu bodoh, kenapa kamu bentak ge, kamu ga tau dia punya trauma atau ga saat di bentak itu," Shani menelungkupkan kepalanya di antara kaki nya.
Shani menangis sejadi jadinya, selama 7 hari ini Shani selalu merasa bersalah bahkan saat malam hari Shani menangis apalagi saat ia lihat kontak nya di blokir oleh Gracia.
" Shan, kamu kenapa?" Shani tidak menggubris pertanyaan Ve yang baru masuk ke toilet, " Shan hey," Shani hanya menggelengkan kepalanya.
HALO HALO!

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (Greshan)
Fiksi RemajaGxG (kapal greshan) Shani Indira Natio si gadis yang sangat lembut seperti sutra dan semanis coklat membuatnya di gemari banyak orang, mengabdi kan dirinya menjadi ketos membuat Shani harus ekstra dalam belajarnya.