Saat ini semua murid tengah beristirahat sebelum kembali melakukan pembelajaran tetapi berbeda dengan Shani yang masih fokus membaca buku nya sambil memakan buah yang sempat ia bawa dari apartemen.
Shani sangat suka buah tetapi ia tidak menyukai sayuran, " ci, liat tuh," Feni yang duduk di belakang Shani itu menepuk pundak Shani saat ada 2 orang berdiri di depan kelas.
" Muthe, Christy," Shani bangkit dari bangkunya lalu mendekati kedua orang yang berdiri di depan kelas Shani itu, "kenapa mumuchan?"
" Ci, ini tadi Christy minta di temenin ke sini," Shani tersenyum melihat Christy yang tersenyum malu itu, " kenapa dek?"
" Ini, aku punya coklat buat Cici," Christy memberikan coklat, " buat aku," Shani mengambil dan Christy mengangguk, " makasih dek Christy,"
" Semoga Cici suka ya," ucap Christy malu malu, " aku suka kok," Muthe menyenggol Christy, " cie malu malu," ledek muthe.
" Eh iya Cici suka ga sama baju nya?" Muthe melihat Shani, " suka, suka banget bagus Makasih ya muthe Makasih juga Christy,"
" Iya ci," ucap mereka barengan, " yaudah ci aku sama Christy mau ke kantin dulu," Shani mengangguk, " dadah Cici," muthe dan Christy pun pergi.
" Lucu banget sih," Shani masuk ke dalam kelasnya lagi, " kenapa ci?" Tanya Feni penasaran, " dapet coklat dari Christy," Feni mengangguk ia tidak heran kalau adik kelas ingin dekat dengan Shani apalagi sikap baik Shani.
" SHAN, SHANI," Shani terkejut saat teman sekelasnya datang sambil tergesa gesa memanggilnya, " kenapa?" Tanya Feni.
" Itu Shan fen, Riko berantem sama anak kelas 10 di belakang sekolah," ia menjelaskan dengan Terengah-engah, " oke makasih info nya," Shani pergi di susul oleh Feni.
Shani berlari ke belakang sekolah dan di sana sudah ramai orang mengerumuni keributan itu, " GRACIA, KAK RIKO," Shani panik melihat Riko sudah tak berdaya di bawah Gracia.
" Ge, ge udah anak orang bisa mati," Shani memeluk Gracia agar gadis itu tidak terus memukuli Riko yang sudah tidak berdaya, " lepas ci, banci kaya dia harus di kasih pelajaran!" Gracia menunjuk Riko.
" Udah ge, kamu bisa kena kasus kalau kaya gini," Shani melihat Gracia yang muka nya sedikit lebam, " ci aku rela kalau aku harus di do dari pada cowo bajingan ini hidup," Gracia ingin memukul Riko lagi.
" GE," bentak Shani membuat Gracia tidak jadi memukul Riko lagi lalu Shani melepaskan pelukan itu dan Gracia pergi begitu saja, " GE MAU KEMANA!" Gracia tidak menggubris ia memilih melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kerumunan tersebut.
" Ada apa ini," seorang guru BK datang setelah mendengarkan laporan dari siswa, " Shani kenapa Riko begini?" Shani menghela nafasnya, " saya ga tau Bu tapi Riko berantem sama Gracia kelas 10,"
" Panggil Gracia, Kamu bawa Riko ke UKS," siswa yang di suruh guru BK itu pun mengangguk lalu membopong Riko ke UKS sedangkan Shani dan Feni mencari Gracia.
" Fen, aku salah ga ya bentak Gracia," jujur saja Shani merasa bersalah karena membentak Gracia, " ga kok Ci, mungkin Gracia emang lagi banyak pikiran aja," Feni mengelus lengan Shani.
" Duh ci, Gracia kemana ya?" Sudah hampir semua area sekolah di telusuri mereka tetapi tidak ada tanda tanda Gracia di sana, " aku ga tau fen, aku ngerasa bersalah banget sama dia," Shani menggigit jari nya.
" Itu Gracia," Feni menunjuk sudut kelas yang sepi karena siswa sedang beristirahat di sana hanya ada Gracia yang menelungkupkan kepalanya di meja.
" Cici aja yang ngomong, aku tunggu sini," Shani mengangguk lalu ia berjalan ke arah Gracia, " Ge," Shani melihat Gracia yang seperti menangis.
" Kalau Cici kesini cuma mau marahin aku mending Cici pergi aja, aku minta maaf," mendengarkan kalimat Gracia membuat Shani semakin merasa bersalah, " kamu di suruh ke ruang BK," setelah itu Shani langsung pergi.
" Huft," Gracia mengangkat kepalanya lalu menutupi muka nya dengan kedua tangan, " lu lemah gre," Gracia memukul kepalanya lalu ia pergi ke ruang BK.
" Permisi bu," Gracia masuk ke ruang BK, " kenapa Gracia kamu pukul Riko," masuk ke ruang BK Garcia tidak langsung di suruh duduk melainkan ia mendapatkan tatapan mengintimidasi dari beberapa guru yang berada di sana.
" Anak baru aja gayanya songong kamu, kamu mau di keluarin," Gracia menunduk mendengarkan ucapan guru BK itu, " maaf Bu," ucap lirih Gracia.
" MAAF MAAF, KALAU SAMPAI KEPSEK TAHU KAMU PASTI DI DO!" Bentakan itu terdengar sembari gebrakan meja membuat Gracia tak kuasa menahan amarahnya.
" Ibu kalau ga tau apa apa Diam aja, ga ada seorang guru yang menyudutkan siswa nya padahal dia ga tau masalahnya apa," Gracia mengangkat kepalanya.
" KURANG AJAR YA KAMU, SAYA LAPORIN KE KEPSEK KAMU," guru BK itu semakin tidak bisa menahan amarahnya saat mendengarkan ucapan Gracia.
" KAMU SAYA SKOR SELAMA 1 MINGGU," Gracia menghela nafasnya, " saya terima skors nya karena itu hukuman buat saya telah memukul anak ibu tetapi ibu tidak akan berani melaporkan saya ke kepsek kalau ibu lihat video ini," Gracia meletakkan ponselnya di meja yang memutar sebuah video.
' hahaha, lihat cuy hasil rekaman an dari kamera yang gue taro di toilet putri, badannya Shani sempurna banget jadi pengen coba,'
HALO HALO!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (Greshan)
Fiksi RemajaGxG (kapal greshan) Shani Indira Natio si gadis yang sangat lembut seperti sutra dan semanis coklat membuatnya di gemari banyak orang, mengabdi kan dirinya menjadi ketos membuat Shani harus ekstra dalam belajarnya.