Gracia sudah berada di depan apartemen Shani, Gracia mengetuk pintunya sambil memanggil Shani.
" Cici, cici Shani, ci Shani," pintu apartemen kebuka dan Shani sudah siap, " ge," Shani keluar apartemen.
" Ayo berangkat," mereka pun berangkat ke sekolah menggunakan motor Gracia, " aku duluan ya ci Mau ngambil buku," akhirnya Gracia pergi lebih dulu karena harus mengambil buku.
Tringgg
Tringgg
TringggShani mengambil ponselnya di saku lalu melihat panggilan telpon miliknya, " bunda," senyum Shani mengembang sempurna lalu ia mengangkat telepon itu.
" Halo bunda,"
" dedek, ini Kaka,"
" Kak, bunda mana?"
" Dek, bunda sakit,"
" Kaka,"
" Kamu kesini ya,"
" Iya, Shani ke sana sekarang,"
Telpon pun terputus...
Shani cukup panik lalu ia berlari ke ruang guru untuk meminta izin ke wali kelasnya, " pagi Pak Alvin," Shani berhenti ke meja kerja milik wali kelasnya yakni Pak Alvin.
" Pagi Shani, ada apa?" Pak Alvin tersenyum ke murid kesayangan semua guru itu, " Pak, saya mau ambil izin selama 1 Minggu soalnya bunda saya lagi sakit dan saya harus balik ke Yogyakarta buat jagain,"
" Memang tidak ada yang bisa jagain bunda kamu Shan?" Tanya Pak Alvin, " ada si pak cuma kakak saya suruh ke sana seperti nya urgent," Pak Alvin mengangguk.
" Berarti hari ini sampai Selasa ya," Shani mengangguk cepat, " yasudah tanda tangan," pak Alvin mengambil Surat izin dan Shani menandatangani itu.
" Terimakasih pak, saya izin ya," Pak Alvin tersenyum lalu Shani mengecup punggung tangan pak Alvin dan berpamitan.
Berjalan di koridor Shani menangis, banyak sekali pikiran negatif bersarang di kepala nya apalagi ia sudah sangat lama tidak mendengar kabar keluarga di Yogyakarta sana.
" ci," langkah Shani terhenti saat Feni menghadangnya, " Cici kenapa?" Shani memeluk Feni menangis di pundak gadis itu.
" Bunda sakit mpen," Feni mengelus punggung Shani sambil menenangkan gadis itu, " kamu mau ke Yogyakarta?" Shani mengangguk sambil melepaskan pelukannya.
" Iya," Feni mengusap air mata Shani yang berada di pipi Shani, " mau aku anterin ga ci," Shani menggelengkan kepalanya.
" Ga usah Fen, jangan bilang siapa siapa ya," Feni mengangguk, " aku pergi dulu ya Fen," Shani berpamitan lalu pergi ke apartemennya untuk mengambil beberapa keperluannya.
Shani mengambil ponselnya di saku seragamnya lalu menelpon sang kakak tetapi tidak ada balasan membuat Shani semakin overthinking.
" Bunda semoga baik baik aja," Shani mengambil tas berisi baju nya lalu pergi ke luar gedung apartemen untuk pergi ke stasiun kereta.
" Pak, ke stasiun ya," Shani naik ke taksi yang ia berhentikan lalu akhirnya Shani pun menuju ke stasiun kereta terdekat.
_________________________
Shani menunggu keretanya karena kereta arah Yogyakarta masih 12 menit lagi jadi mau tidak mau Shani harus menunggunya.
Shani masih menggunakan seragam sekolahnya tetapi ia memakai jaket, " Tuhan, jaga bunda," Shani mengusap wajahnya khawatir.
HALO HALO!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (Greshan)
Teen FictionGxG (kapal greshan) Shani Indira Natio si gadis yang sangat lembut seperti sutra dan semanis coklat membuatnya di gemari banyak orang, mengabdi kan dirinya menjadi ketos membuat Shani harus ekstra dalam belajarnya.