" Makasih ya ge," Shani memberikan helm itu ke Gracia, " iya ci," Gracia mengambil helm ia juga melihat sekeliling gedung apartemen Shani yang sepertinya ia kenal.
" Mau masuk dulu ga ge?" Gracia langsung menggeleng cepat, " gausah ci, Yaudah ge pulang dulu ya," Shani mengangguk.
Gracia pun menancap gas nya meninggalkan Shani, " oh iya aku belum belanja kan ga ada bahan masakan," Shani berjalan menuju supermarket yang lumayan tetapi karena kepepet jadi Shani tetap memaksakan.
Tinnn...
Shani membalikan badannya melihat mobil berhenti di belakangnya, " Shan," Shani langsung berjalan saat tau siapa yang memanggil nya.
" Shani," Ve menarik tangan Shani, " Shan maafin aku," Shani hanya diam saja sedangkan Ve memegang kedua tangan Shani.
" aku janji bakalan berusaha lebih baik lagi," Shani menatap Ve yang menunduk itu bahkan Ve menangis, " kak," Ve menatap Shani.
" Aku maafin kakak," itu lah Shani sikap lembutnya membuat Ia tidak enak Kepada orang lain, " Makasih sayang," Ve memeluk Shani sangat erat dan Shani pun membalasnya.
" Kamu mau kemana, aku anterin yak," Shani mengangguk lalu Ve menggandeng Shani untuk masuk ke dalam mobil.
" Aku mau ke supermarket," Shani memasang seatbelt lalu Ve menjalankan mobilnya, " Kamu mau ngapain ke supermarket?" Ve melirik Shani lalu ia memegang tangan Shani.
" Mau belanja bulanan, " Ve mengangguk lalu tangannya mengelus kepala Shani, " besok kita berangkat bareng ya," Shani mengangguk.
Ve memberhentikan mobilnya di depan supermarket, Shani turun terlebih dahulu lalu di susul Ve dan mereka berjalan masuk ke dalam supermarket.
" Kamu mau beli apa dulu?" Ve menatap Shani yang tengah mengambil keranjang karena Shani memang tidak membeli banyak bahan jadi dia hanya mengambil keranjang tenteng.
" Aku mau beli sayur," mereka pergi ke tempat sayur, Shani mulai melihat lihat sayur mencari yang segar.
" Loh Ve,,,"
HALO HALO!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (Greshan)
Fiksi RemajaGxG (kapal greshan) Shani Indira Natio si gadis yang sangat lembut seperti sutra dan semanis coklat membuatnya di gemari banyak orang, mengabdi kan dirinya menjadi ketos membuat Shani harus ekstra dalam belajarnya.